Seven Whistle 1.1

18 0 0
                                    

Pagi hari di desa bagian Eropa, hiduplah seorag gadis yang amat cantik jelita. Ia bernama Scarlled, gadis dengan rambut hitam nan panjang dengan jepit rambut bunga mawar merah selalu ia pakai. Suatu hari Scarlled diminta untuk pergi ke hutan oleh ibunya.

"Nak, bisakah kau ambil kayu bakar di hutan?", tanya sang ibu kepadanya.

"Ya, Ibu.", ucapnya.

Scarlled bergegas pergi ke hutan dengan keranjang sederhana yang biasa dipakai untuk membawa kayu bakar. Gadis itu berjalan perlahan memasuki hutan yang sepi, terkadang terdengar suara kicauan burung Bulbul (burung yang hanya dijumpai di Eropa) yang berkicau dengan merdu. Scarlled terus berjalan memasuki hutan, sesekali ia mengambil ranting kering yang berjatuhan di dekat pohon.

Tanpa sadar, Scarlled berjalan semakin memasuki hutan. Sinar matahari tidak terlalu menembus masuk ke dalam hutan, membuat penerangan di dalam hutan sangat minimum. Scarlled merasakan ketakutan. Ia mencoba untuk mengambil jalan yang menurutnya bisa membawanya ke luar dari hutan.

"Bagaimana ini? Aku tidak hafal jalan pulang.", ucapnya.

Scarlled terus berjalan, hingga kakinya sudah merasakan lelah. Sejenak, ia berhenti di salah satu pohon yang cukup rindang dan duduk di bawahnya.

"Tolong! Tolong!", teriaknya.

Suaranya yang lantang, menggema di seluruh area hutan. Ia semakin ketakutan dan was-was jika ada hewan buas menghampirinya. Tiba-tiba ia mendengar suara siulan burung yang berada di tengah hutan. Tubuh Scarlled menegang ketakutan.

"I...itu, suara siulan...siulan apa?", ucapnya pada dirinya sendiri dengan gugup.

Scarlled mendongak, menatap dahan-dahan pohon yang besar. Ia menengok kiri dan kanan, namun ia tak melihat satupun hewan/burung melintas. Hal itu semakin membuatnya takut. Ia pernah mendengar tentang 'The Seven Whistle' yang merupakan tujuh siulan pertanda.

"Aku hanya memiliki dua pilihan: hidup atau mati.", ucapnya.

Scarlled segera bangkit dari duduknya, ia mencoba untuk terus mencari jalan keluar. Setiap pohon yang ia lewati dan ia beri tanda, agar ia tahu bawah ia sudah melewati pohon tersebut.

Hari sudah semakin siang dan mentari pun semakin naik ke atas kepermukaan. Namun, Scarlled belum juga menemukan jalan keluar. Sesekali ia mendengar suara siulan itu lagi. Ia sudah mendengar suara siulan itu 4 kali. Scarlled sudah merasakan lelah, ia kembali duduk di salah satu pohon yang belum ia tandai.

"Aku harus pulang. Ibu pasti akan mencariku.", ucapnya.

Scarlled merasakan perutnya bergemuruh lapar. Ia mencoba mengamati pepohonan yang ada di hadapannya. Siapa tahu, ia bisa memakan buah yang tidak beracun. Scarlled berdiri dan mulai berjalan mencari pohon buah. Namun, seketika ia berteriak terkejut. Tiba-tiba saja seorang pria tua menghampirinya, tepat dihadapannya.

"Ma...maafkan saya lancang berteriak di depan anda Tuan.", ucapnya gugup.

"Tidak apa. Apakah kau mau membantuku, untuk mencari buah Pink Mountain Berry?", tanya pria tua kepada Scarlled.

Scarlled hanya mengangguk mengerti dengan tubuhnya yang gemetar ketakutan. Ia segera berjalan menghindari pria tua itu dan mencari buah Pink Mountain Berry, (Leptecophylla Juniperina adalah tanaman buah yang berasal dari Australia dan Selandia Baru [masih berkeluarga dengan tanaman beri-berian]).

Scarlled menemukan buahtersebut yang tak jauh dari tempatnya beristirahat. Ia memetik beberapa buahitu untuk pria tua tersebut dan dirinya. Ia juga melihat jenis pohon berbuahlainnya seperti; mangga, blueberry, strawberry dan capuacu. Tiba-tiba terdengarsiulan itu lagi yang membuat bulu kuduk Scarlled meremang. Segera iacepat-cepat memetik buah tersebut dan kembali ke tempatnya.

Seven WhistleWhere stories live. Discover now