Di tengah gemericik air, Kamu menyuarakan semua isi hatimu kepadaku,
Semua perasaanmu....
Terhadapnya
Aku tersenyum....
Tapi hanya tuk menutupi luka di hati,
Kamu tau kenapa?
Karena kamu yang mencintainya, adalah kamu yang ku cinta,
Aku selalu membuka pintu hatiku untuk kamu isi kekosongannya,
Tapi yang ku lihat, kamu tengah mengetuk ngetuk pintu hatinya yang telah tertutup rapat.
Kamu tau?
Setiap katamu membuat air mataku menetes, tapi menetes ke dalam hati, membuat ia membendung semua ini.
Aku tak suka awan, karena ia turut menangis,
Membuatku terus bertanya,
Apakah awan juga mempunyai perasaan ini terhadapmu?
Jika ia, tentu aku senasib dengannya,
Tapi ku tak suka padanya...
Karena ia pasti juga membuka pintu hatinya untukmu
Aku tak suka itu...
Kamu terlalu sering melihat bintang bintang di langit...
Selalu ingin memetiknya walau itu mustahil....
Hingga kamu lupa melihat daratan....
Tak menyadari ada bintang kecil yang rela menjatuhkan diri untukmu,
Berharap kamu kan menyambutnya,
Tapi kamu hanya diam di saat ia tlah berkorban,
Menatappun tidak,
membuat bintang kecil itu mati sia sia.
Kamu tau bintang kecil itu siapa?
Ya, bintang kecil itu aku***
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Curhatan [TAMAT]✓
PoetryHanya sebatas tumpahan isi hati ketika hati terasa sesak ingin mengeluarkannya, memendam tak selalu hal yang baik, menumpahkan tak selalu dengan air mata, ada kalanya dengan kata kata ----- Biarkan rasa ini kan selalu ku kenang. ku tahu, suatu saat...