2•Kantin

109 23 2
                                    

Kini Zura dan Rayana berjalan menuju arah kantin.

"Tuh kan apa gua bilang rame bangett"Keluh Zura.

"Ya sabar aja elah kayak anak hutan aja lu gapernah lihat keramaian"Celetuk Rayana.

Zura dan Rayana mengedarkan pandangan keseleruh ruangan kantin mencari cari tempat duduk yang masih kosong.

"Nah tuh ada yang kosong dipojok"Ucap Rayana.

"Yaudah yuk kesana".

Sesampainya dimeja yang Zura dan Rayana dapat Zura dan Rayana pun duduk dikursi kantin itu.

"Eh Zur lo mau makan apa biar gue aja yang mesen"Tanya Rayana.

"Biasa, samaain aja kaya lo".

"Oh oke, Gue kesana dulu mau mesen"Ucap Rayana dan langsung menuju ke meja sang penjual kantin.

Sudah lumayan lama Zura menunggu Rayana yang tak kunjung datang dan Zura akhirnya menyibukkan diri dengan bermain handphone.

Dilain tempat.

****

"Bro gimana nih kantin penuh gaada bangku yg tersisa"Ucap Rio.

"Coba carik dulu pasti ada"Jawab davit.

Davit dan rio berjalan menelusuri kantin yang sangat amat ramai.

****

"Akhirnya dateng juga lo"Omel Zura kepada Rayana yang membawa mapan berisikan dua porsi nasi goreng dan jus jeruk.

"Antrian panjang"Jawab Rayana sambil memakan nasi gorenya.

Aku dan Rayana menyantap makanan masing masing dengan santai.

"Permisi"Ucap Rio sopan.

"Eh kak Rio mau makan"Tanya Rayana.

"Eh iya nih tapi gaada bangku yang tersisa".

Rayana menatap Zura seakan memberi kode agar Zura menyetujui jika kakak kelas itu duduk dan makan bersama Zura dan Rayana, dan Zura hanya pasrah dengan keputusan Rayana.

"Yaudah kak duduk sama kita aja lagian tempat duduknya masih tersisa lebar kok".

"Eh iya makasii".

Kakak kelas dan temennya itupun duduk satu meja bersama Zura dan rayana.
Mereka sudah memesan makanan hanya saja mereka tidak mendapat meja untuk menyantap makanan itu.

"Kamu anak baru ya"Tanya kakak kelas itu kepada Zura.

"Iya kak kenalin aku Azura Latisha pindahan dari surabaya"Jawab Zura memperkenalkan diri.

"Kenalin nama kakak Rio Geindra panggil aja kak Rio".

"Zur kak Rio ini ketua osis disekolah ini"Ucap Rayana .

"Nah kalo ini temennya kak Rio namanya Davit dia itu murid teladan disekolah ini "Sambung Rayana.

"Oh"
"Kenalin aku Zura"Ucap Zura mengulurkan tangan kepada Davit.

Zura menunggu balasan uluran dari Davit tetapi tampaknya dia seperti manusia tuli yang tidak bisa mendengar apa apa dan sempat terjadi keheningan diantara kami, Zura menatap Rayana.

"Ah biasa, dia emang gitu orangnya irit ngomong kalo sama cewek"Ucap kak Rio yang menatap Zura dengan tatapan iba karena uluran tangan Zura yang tidak dibalas.

'Uluran tangan aja gak dibalas apalagi perasaan'.

Kini mereka Ber empat sudah selesai menyantap makanan masing masing.
Tak lama kemudian bel pertanda masuk pun berbunyi.

"Kak kita duluan ya"Pamit Rayana dan Zura mengikutinya saja untuk masuk kelas.

"Iya"Jawab Rio.

Diperjalanan menuju kelas Zura bertanya pada Rayana tentang dua makhluk yang ada dikantin tadi.

"Ray itu dua orang emang deket sama lo".

"Kalo kak Rio sih lumayan cuma kalo Davit"Gantung Rayana.

"Dia kenapa"Tanya Zura penasaran.

"Gue ga deket deket amat sama dia soalnya dia itu gapernah gue liat sama cewe jadi lo maklumin aja kejadian di kantin tadi".

"Dan dia itu asal lo tau Zur"Ucap Rayana dengan raut wajah yg susah diartikan dan dengan nada bicara sok misterius.

"Dia kenapa"Tanya Zura semakin penasaran.

"Dia itu most wanted di SMA ini Zur"Ucap rayana.

"Ah elah gue kira apaan"Jawab Zura kesal karna ulah Rayana.

"Eh lo jangan salah. jujur nih ya gue akui dia itu pinter, Berbakat and then ganteng sih tapi gue sih gak tertarik sama dia gak kaya cabe cabean yang ngefans sama dia".

"Bukannya lo cabe cabeannya ya Ray"Ledek Zura pada Rayana dan langsung meninggalkan Rayana didepan pintu kelas yang sedang mengucapkan sumpah sarapah pada Zura.

See you semoga suka terus sama cerita ALDEN and jangan lupa ajak yang lainnya juga buat baca

ALDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang