"Papa, aku mimpi buruk."
Aku mengedipkan mata berusaha mengusir kantuk yang menggelayutiku. Aku melirik jam dinding masih pukul 3 dini hari. "Kenapa? Sini naik, ceritakan mimpimu."
"Tidak mau."
Kejanggalan situasi ini membuatku terjaga penuh. Sosok pucat anakku samar-samar terlihat dalam kamarku yang gelap. "Kok tidak mau?"
"Karena dalam mimpiku ketika aku menceritakannya kepada papa, makhluk yang memakai kulit Mama itu bangun." bisiknya lirih.
Hatiku mencelos aku terkesiap selama beberapa saat aku mematung jantungku berdebar hebat, mataku tak bisa berhenti menatap nanar sosok anakku. Sedetik kemudian selimut di belakangku bergerak.
TBC
HAPPY NEW YEAR 👏😊
KAMU SEDANG MEMBACA
They Are Invisible
HorrorAda yang aneh dengan kacamataku dibagian samping kirinya terdapat goresan putih, sepertinya itu adalah retakan walaupun retakannya lebih lebar dari pada garis retakan pada umumnya. Tapi anehnya retakan itu hanya akan terlihat jika aku sedang dikamar...