Cewek gak waras

32 9 5
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Hari pagi yang cerah. Lea berusaha bangun pagi. Bukan tanpa alasan, sedari kemarin Lea melihat wajah Rena, ibunya terlihat lelah. Lea ingin sekali membantunya!.

"Ma, biar Lea yang ke pasar ya!"Lea tampak antusias meminta keranjang belanjaan dari Rena. Ia tidak ingin terus-menerus merepotkan Rena.

"Yakin nih? Anak mama mau ke pasar belanja keperluan dapur?" Rena bertanya sekali lagi, siapa tau Lea kebentur meja.

"Yakin ma! Pokoknya harus. Sekalian mau nyari alien" Lea, mulai cengar-cengir gaje.

"Kann! Kamu kebentur dimana Lea?!" Rena panik, memegangi kepala anaknya. Meneliti siapa tau disana ada bercak darah. Lebay deh mama!

"Ish si mama mah suka gitu sama Lea" Lea mulai mengerucutkan bibirnya.
"Iya deh, mama ijinin, tapi apa kamu gak belanja di supermarket aja?" Rena tampak khawatir. Pasalnya Lea jarang keluar rumah. Kalaupun keluar, hanya sekitaran kompleks perumahan saja. Tidak lebih.

"Mama gak usah khawatir gitu, selow ma" Lea meyakinkan Rena.

"Yasudah, yang penting kamu TTDJ ya!"Rena mengijinkan Lea.

"Lea pergi dulu ya ma!" Lea melenggang pergi ke luar memakai motornya untuk kepasar.

*****
Tak terlalu jauh dari rumah. 20 menit sudah cukup bagi Lea sampai di pasar dengan aman.

"Fiuhh! Gile panas bener ya om!" Lea mengeluh pada tukang parkir di sampingnya yang sedang memarkirkan kendaraan orang.

"Eh, iya neng! Panas sangat. Kayak hati abang! Panas liat neng sama dia berduaan" abang parkir mulai ngawur.

"Hahaha, si Abang bisa aja. Saya permisi dulu ya bang!" Lea terkekeh mendengar jawaban ngelantur dari abang tukang parkir.

*****
Tampak Lea sedang memilih sayuran yang masih segar.

Setelah semua barang telah dibeli, Lea buru-buru berjalan ke parkiran. Ia tak ingin membuat Rena menunggu.

BRAKKK!!

Lea terjatuh ke lantai diikuti dengan barang bawaannya yang berhamburan di lantai. Terutama telur!.

"Aduhh.." Lea meringis kesakitan, ia seperti jatuh dari sepeda terus masuk selokan.

"Eh-eh sorry!" Dengan spontan si penabrak mengulurkan tangannya. Lea menerimanya. "Sorry gue gak sengaja" sekali lagi ia meminta maaf. Merasa bersalah.

Lea mendongak melihat wajah si penabrak. Siapatau, dia lari dari tanggung jawab. Saat itu Lea pasti sudah hafal betul wajahnya!.

"Barang belanjaan Lo, biar gue ganti semua" ternyata ia tak lari. Bertanggung jawab.

"Ya harus dong! Lo memang harus gantiin semuanya!" Lea tampak melotot pada si penabrak. Bahkan memasang wajah galak! Dasar lea.

"Yaudah, gimana kalo gue antar Lo pulang dulu, Lo bawa kendaraan ga?" Ucapnya ramah.

"Ya! Gue bawa motor, emang kenapa?!" Sekali lagi Lea tampak tidak nyantai. Maklum ia jarang ke luar dan berurusan dengan orang asing seperti ini.

"Gila nih cewek, perasaan gue gak lari dari tanggung jawab, Napa dia galak amat, mirip si bleki jadinya nih cewek" batinnya.

*****
Selama di perjalanan menuju rumah Lea, tak ada yang berani buka suara. Kecuali saat Lea menunjukkan arah rumahnya. Jujur saja, Lea memiliki alasan sendiri, ia merasa sedikit takut. Ia belum pernah berada dalam satu mobil dengan orang asing. Dan untuk si penabarak, ia juga takut kalau-kalau cewek di sampingnya mencakar nya. Karna sedari di pasar tadi, cewek itu galak padanya.

30 menit...
Lea dan si penabrak sampai di depan rumah Lea.

"Makasih! Satu lagi gue minta KTP Lo!" Lea tidak turun dari mobil, ia menyodorkan satu lengannya untuk meminta KTP si penabrak.

"Lah, Lo mau apain KTP gue?! Segitu nge-fansnya Lo sama gue?" Si cowok dengan tingkat ke-geerean di atas rata-rata berbicara seolah Lea mengincarnya KTPnya karna gengsi jika bertanya tentang data dirinya. Sungguh benar-benar membuat Lea bergidik ngeri.

"Jangan asal bicara ya! KTP Lo, pengen gue tahan! Jaga-jaga siapa tau Lo bawa kabur motor gue!" Lea ingin sekali memakan cowok disampingnya. Bagaimana bisa dia se-pede itu?.

"Sekarang gini aja, Lo mau gue teriak manggil orang-orang supaya nge-hajar lo?!" Lea mulai mengambil ancang-ancang membuka suara sekencang yang ia bisa.

"EH EH, Lo gila apa gak waras sih?! Iya-iya gu-gue ngalah, gue bakalan ngasih KTP gue sebagai jaminannya" ia hanya bisa pasrah menyerahkan KTP nya kerangan cewek gak waras disampingnya.

"Sekarang Lo turun! Gue mau balik" nada bicaranya mulai ketus. Sedari tadi mencoba sabar rasanya bisa gila.

"Iya gue bakalan keluar!" Lea melirik ke arah KTP. "Lo..alien?!!" Lea tersadar sedari tadi kemampuannya tak bisa mendeteksi cowok asing di sampingnya. Bahkan telepati nya menolak untuk menggali informasi. Jadi, Lea menarik kesimpulan, cowok asing adalah alien?!!!

"Eh lo beneran ga waras apa gimana sih, sekarang Lo malah nuduh gue alien?!" Ia tak habis pikir, tampaknya salah besar berurusan dengan Lea.

"Kenalin gue, Azalea Nadine Flowrine. Panggil gue Lea. Dan sekarang Lo berurusan dengan gue!" Lea dengan tingkahnya tentu saja membuat siapapun terkecuali Rena bergidik ngeri.

"Gak, salah lagi Lo pasti habis kabur dari RSJ. Dan rumah itu pasti Lo cuman ngaku-ngaku tinggal disana"

"Sekarang gue mau Lo turun dari mobil gue!!!" Sekali lagi dia merasa bulu kuduk nya merinding dibarengi dengan tingkah Lea yang senyum-senyum sendiri.

"Gue bakal turun tapi, urusan kita belum selesai" Lea berjalan ke luar mobil. Sembari memegang erat KTP si cowok asing. Takut kalau-kalau ia merebutnya kembali dari tangan Lea.

Dengan terpincang Lea berjalan ke arah rumahnya.

"Ma, mama Lea pulangg" Lea celingak- celinguk mencari Rena.

Ketemu!

"Astaga Lea!!!, Kamu pulang pulang kok kayak suster ngesot" Rena menatap bingung melihat dari atas sampai bawah tubuh putrinya. Kotor.

"Hehe, ma Lea gagal ngejalanin misi harian. Barang belanjaan Lea jatuh gara-gara nabrak monkey" Lea menggaruk tengkuk nya, ia merasa sangat payah. Bahkan hanya belanja ke pasar saja tidak bisa.

Rena menyerngit heran. "Nabrak monkey?" Tanya Rena sekali lagi. Siapa tahu dia salah dengar.

"Iya ma, monkey! Udah gitu ngeselin lagi. KTPnya juga udah Lea tahan" Lea menunjukkan KTP di tangan nya pada Rena.

"Baru tau mama monkey punya KTP" Rena terkekeh mendengar jawaban Lea. Putrinya ada-ada saja.

"Sebenarnya sih, dia manusia ma. Tapi Lea rasa dia alien. Jadi Lea simpulkan dia alien yang nyamar jadi manusia. Soalnya Lea gak bisa baca pikirannya.

"Siapa tau dia lagi gak berpikir?"

"Gak mungkin ma, manusia itu sudah sewajarnya tiap saat berpikir. Kalau begitu, untuk apa otak diciptakan?"

"Hahaha, iya deh. Dia alien. Tapi..." Rena melirik nama di KTP itu. "Namanya Lien loh, bukan alien"

"Ah, itu paling akal-akalan dia aja ma. Biar bisa nginep di bumi"

"Kamu ada-ada saja Lea" Sekali lagi Rena tertawa. Rasanya senang bisa punya anak seperti Lea.

*******************************************
Haii semuaa!!!😁😁😁

Happy New Year🎉🎉🎉🎉🎉, moga ditahun 2020  kita semua bisa lebih baik lagi🙏🙏😊😊. Dan segala kelakuan buruk di tahun 2019 tidak terbawa di tahun 2020 ini🙏🙏😘😘😘😊😊

Jangan lupa vote, coment cerita ini jika kalian suka😁✌️.

See you nextt chapt😁😁😁😁😘😘😘😘😘

My Boy is an AlienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang