Lien kurang beruntung!

17 6 0
                                    

Lien berjalan sembari was-was kalau-kalau dirinya bertemu lagi dengan Lea si cewek gak waras. Apalagi Lea bersekolah di sekolah yang sama dengan Lien.

"Fiuhh, selamat gue" Lien bernapas lega, dirinya tak dipertemukan lagi dengan cewek gak waras. Lea.

"Apanya yang selamat?" Lea mendadak muncul dari balik punggung Lien.

"Astaga!!, demi kodok-kodok yang nangkring di pohon tauge!! Lo ngapa tiba-tiba ada disini sih?!!" Lien terlonjak kaget. Baru saja ia bernapas lega kini napasnya tersedak oleh kehadiran Lea.

"Lah, kelas gue kan ke arah sana" Lea menunjuk dengan dagunya. "siapa suruh Lo ngikutin gue?! Apa jangan-jangan Lo takut rahasia besar Lo yang nyamar jadi alien kebongkar? Terus mau nyulik gue?!!" Lea mulai merasakan bulu-bulunya terangkat. Dirinya belum siap jika harus dijebloskan ke planet lain.

"What???!!!! Lo yang ngikutin gue ya!! Gue jalan di depan Lo dan Lo jalan di belakang gue. Jadi Lo lah yang ngikutin gue!!" Lien kembali terpancing emosinya setelah semalam harus menguras emosi.

"Alah alasan aja, gue tau alien kayak Lo pintar ngasih alasan" Lea mengelak, sekali lagi Lea menyalahkan Lien.

"TERSERAH!!" Lien berjalan lebih dulu mengabaikan Lea. Ia anggap tadi hanya angin.

"eh ALIENN!! LO MAU KABUR KEMANA?!!! GUE BELUM SELESAI NGOMONG!!" Lea setengah berteriak supaya Lien berbalik. Tapi tidak mungkin, Lien sudah kehabisan darah. Tidak ada lagi darah tinggi. Serasa darahnya telah dihisap Lea hingga habis.

"Awas aja kalau jumpa!!" Lea mengancam.

*****

Bel pulang berbunyi. Lea menyusun peralatan sekolahnya dan merapikan nya ke dalam tas. Ingin segera pulang. Ia lapar. Sewaktu bel istirahat. Dirinya tidak ke kantin bersama temannya yang lain. Ia sibuk mencari keberadaan alien yang kini menjadi incarannya.

"Selesaii" Lea sudah selesai beres-beres. Dirinya kini menenteng tas ranselnya. Dan berjalan ke luar kelas menuju parkiran.

*****
"Gue...naik apa???!!" Lea teringat, Rena tidak bisa menjemputnya. Sebelum bel pulang berbunyi, Rena mengirim pesan chat. Memberitahukan bahwa Lea harus mencari tumpangan.

"Coba aja gue tadi naik motor, lagian gue juga ngapain pake acara nolak tumpangan Karin dan teman yang lain.. Aishh!!" Lea menyesali perbuatannya. Harusnya tadi dia tidak menolak perintah Rena untuk membawa motor ke sekolah. Dan menolak kebaikan teman-teman sekelasnya yang bersedia memberi tumpangan pada Lea. Kalau sudah begini kan jadi panjang urusannya.

"Eh-eh itu si alien kan!!!" Senyum Lea mengembang kala sudut matanya bertemu dengan sosok alien. Alias Lien.

"Alienn!!" Lea berteriak kencang supaya si empunya telinga mendengar jeritannya.

Tidak didengar.

"Ishh!! Alienn!!" Kali ini Lea lebih keras mengeluarkan suaranya. Sehingga siapapun yang masih tersisa di parkiran menoleh. Tak terkecuali Lien.

"Astaga, dia?? Kenapa bisa jumpa lagi sih!!" Lien bergumam kesal. Rasanya ingin sekali ia mengeluarkan jurus elemen boboyboy.

Lea berlari. Ikat rambutnya sampai terhempas jatuh ke tanah. Dan Lea tidak menyadarinya. Pesona Lea tiba-tiba meningkat 50%. Bahkan cowok-cowok yang tersisa di parkiran masih menatap lekat Lea. Ternyata dia cantik. Cuman ya gitu deh, rada-rada ga waras.

"Lo! Lo kok gak nyahut sih waktu gue manggil!!" Lea berbicara dengan napas terengah-engah. Jarak Lea saat berdiri tadi ke parkiran memang tidak jauh. Tapi, dia berlari sambil berteriak.

"Oh, Lo yang manggil gue? kirain tadi kucing lagi ngeong" Lien beralibi.

"Eh, gue malas basa-basi. Anterin gue pulang sekarang ya!!" Lea dengan entengnya memerintah Lien supaya mengantarnya pulang.

"He upil semut, Lo kira gue supir Lo apa? Lagian kalo Lo nge-fans sama gue, Lo harus ngantri dulu. Banyak cewek yang lebih cantik dari Lo udah ngantri duluan. Jadi gak usah sok-sokan minta diantar segalak. Ntuh di jalan banyak angkutan umum lewat!!" Lien mulai terpancing. Rasanya ia ingin sekali memasukkan Lea kedalam karung lalu dihempaskan ke laut.

"Alien aja songong! masih untung ada manusia pribumi kayak gue yang mau ngomong sama lo!!" Lea mulai jengkel.

" TOLONGG!!! ADA YANG MAU NYULIKK GUEEE!!!!" Lea berteriak meminta pertolongan. Padahal diposisi seperti ini, Lien lah yang membutuhkan pertolongan.

"Eh-eh, Lo ngapa jadi teriak-teriak kayak monkey. Kalo gue disangka beneran nyulik Lo, bisa mampus gue!!" Lien menjambak asal rambutnya. Untung saja tak ada yang curiga. Sepertinya Lien harus mengalah sebelum Lea bertambah gila.

"Yaudah, iya. Gue bakal ngantarin Lo" Lien menghela napas berat.

"Gitu dong, kalo gini kan kelar urusannya" Lea buru-buru mengambil posisi di motor Lien. Takut jika Lien mendadak berubah pikiran.

"SERAH LO DEH!!!"

Lien menaiki motor ninjanya dan menyalakan mesinnya.

*****
"Alienn!! gue mau nanya sama loo!!" Lea setengah berteriak pada Lien. Karna mereka masih berada di jalan raya.

"Hmm" Lien semakin malas.

"Di planet Lo, cuacanya panas atau dingin??!!"

"Dingin" Jawab Lien asal.

"oo, kalo gitu. Gue mau bawa jeket, kaos kaki, sepatu boot, sama syall yang banyak. Biar gue gak mati kedinginan di planet Lo" Lea tampak memikirkan barang bawaannya untuk ke planet Lien.

"Gak sekalian sama selimut?" Lien bertanya dengan pikiran yang ntah kemana-mana.

"Iya ya!! untung Lo ingetin. Makasih alien"Lea memasang wajah paling bahagia. Rasanya ia tak sabar bertamu ke planet Lien. Dan menculik Alien selain Lien disana.

"Dasar aneh!" Lien memutar mata malas. Ia sedikit muak. Dan lebih memilih fokus pada jalanan.

*******************************************
Hai!!!👋👋😁😁
Jangan lupa vote, coment, and share  jika kalian suka✌️✌️







My Boy is an AlienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang