Prolog

203 2 0
                                    

The secret to happiness is to do what you like, The secret to success is to like what you do.

"Jadi apa kamu berniat menikah dengan saya?" Suara bariton itu membuat gadis berambut pendek yang sedang duduk di pinggir jalan menoleh. Dia menghentikan tangannya mengabil kripik singkong di dalam kresek hitam.

"Maaf anda siapa?" Gadis berambut pendek itu memilih berdiri. Dia memilih untuk terlihat sopan, meskipun lelaki di depannya ini sedang melantur.

"Kamu mengenal saya. Tapi sepertinya kamu melupakan saya dengan sangat mudah. Saya merasa sangat kecewa." Jelas lelaki itu dengan wajah seakan menirukan seorang yang sedang kecewa.

"Fix, anda sedang sleepwalking." Dia memilih berbalik, kemudian duduk melanjutkan makanan yang baru saja dia hentikan karena gangguan lelaki aneh ini.

Lelaki itu memilih ikut duduk disampingnya. Dia mengambil kresek hitam di tangan gadis itu, lalu mengambil kripik dan memakannya. Gadis itu menatap heran dengan lelaki tampan tapi berotak sengklek. "Baiklah. Anda sebenarnya mau apa dari saya?. Saya tidak pernah merasa punya hutang atau berbuat salah pada anda."

"Saya ingin kamu menikahi saya saja." Jawaban singkat itu membuat bola mata gadis ini hampir keluar.

"Maaf ya, anda ini benar benar sedang sleepwalking ya?. Apa yang harus saya lakukan anda anda bangun tuan?" Suara gadis itu terdengar penuh kemarahan. Ada nada sewot yang keluar dari mulutnya.

"Cukup katakan ye I do, sayang." Lelaki itu masih bersi keras dengan pemikiran ngawurnya.

"By the way ya mas, abang dan tuan yang tidak saya kenal. Tahu nggak kita baru kenal berapa menit yang lalu, dan kamu langsung ngelamar saya?. Terus maksa lagi. Otak anda ada dimana sih?"

Lelaki tersenyum tipis, lalu menghardikkan bahunya. "Menurutmu cinta itu pake logika atau nggak?. Jadi saya nggak perlu pake otak buat ngelamar kamu. Cuma harus pake cinta saja"

Gadis menutup mulutnya, lalu memperagakkan seseorang yang sedang ingin muntaj. Tapi lelaki di depannya ini malah tersenyum lebar sembari mengelus bahunya. "Alhamdulillah, ini adalah alasan dimana kamu tidak akan membantah saya."

Gadis itu menghentikan aksinya. Dia mendongak menatap bingung lelaki di depannya.

"Jika kamu hamil itu lebih mudah untuk menikahi kamu."

Gerakan tangan gadis itu reflek mendorong tubuh lelaki yang sudah tersungkur di jalanan. Dia memilih berdiri, meninggalkan sosok lelaki yang maish tesungkur di trotoar. Lelaki itu dengan cepat bangun, mencegah agar gadis itu tidak meninggalkannya. Dia dengan cepat mencengkram pergelangan tangannya.

"Ini akan menguntungkan kita berdua. Both of us." Nadanya terdengar terputus putus, mungkin akibat dia berburu untuk mencengkram tangan gadis ini.

"Apa yang menguntungkannya bagi saya tuan?" Suara gadis mulai terdengan tertarik. Lelaki itu tersenyum. Dia tahu gadis ini tidak akan pernah berubah. lelaki ini menegapkan tubuhnya, merapikan kemeja biru lautnya yang kusut akibat tersungkur mengenaskan di trotoar.

"Kamu mendapatkan saham 20% dari keluarga sanitomo." Lelaki itu tersenyum menang saat gadis di depannya berwajah tidak percaya dan kwmudian berakhir dengan binar dibmatanya. "Dan mendapatkan lelaki tampan yang kamu kejar selama 5 tahun."

Mata berbinar gadis itu berubah menjadi tatapan penuh tanya. Sedetik kemudian, tatapan bingung itu berubah menjadi wajah yang tegang.

"Sedikit terkejut dengan kalimatku yang trrakhir larissa auranisya?" Suara lelaki itu membuat gadis yang dipanggil dengan nama lengkapnya mundur. Hingga tak menyangka dia akan tettabrak tiang rambu lalu lintas stop.

Dia meringis kesakitan pada punggungnya yang tertatap akibat berjalam mundur menjauhi lelaki ini. "Kamu nggak boleh ada di kota ini lagi."

Gadis itu memilih memutar tubuhnya dan berlari kencng setelh mengucapkan kalimat itu.

"Kamu benar benar secret admirer ku ya ternyata." Gumam lelaki itu tersenyum menatap bekas kepergian gadis itu.

####

Ada yang suka?? Kalau iya minta vote, dan comment ini bisa dikategorikam dilanjutkan atau dibuang saja. Aku pertama kali membuat tulisan acak acakan seperti ini

All about the bassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang