Prolog

214 70 3
                                    


Because We Are


Seorang anak laki-laki sedang melihat anak perempuan yang sedang mengobrol dengan 4 anak laki-laki. Anak itu mendekati anak perempuan itu lalu berteriak.

"Shin Ryujin ayo pulang," panggil anak laki-laki itu, sambil menarik tangannya anak perempuan itu.

"Aniyo (tidak) hyung aku masih ingin bermain dengan Chan Min dan yang lainnya," tolak anak perempuan tersebut.

Tetapi anak laki-laki itu terus menarik tangan Ryujin untuk segera pulang, lalu berteriak, "Jika tidak segera pulang eomma dan appamu marah tadi oppamu juga sudah menitipkanmu padaku,"

Ryujin sebal, lalu ia menghentakkan kakinya sambil berjalan pelan mengikuti anak laki-laki itu, sebenarnya aku masih ingin bermain dengan chan min dan teman-temanku yang lain tapi dia memaksaku untuk pulang.

Anak laki-laki itu dan Ryujin terus jalan beriringan, menuju rumah mereka yang tidak terlalu jauh dari sekolah. Tiba-tiba anak laki-laki itu berhenti berjalan dan menghadap ke arah Ryujin. Ryujinpun ikut berhenti berjalan dan menghadap anak laki-laki itu.

"Ryujin kau tahukan namaku siapa?"

"Aku tahu namamu Hwang Hyunjin,"

"Lalu kau tahukan, aku ini laki-laki dan kau perempuan,"

Ryujin mengangguk mengiyakan pertanyaan Hyunjin.

"Lalu kenapa kau terus memanggilku hyung sedangkan yang lainnya oppa. Ryujun oppa,Minjun oppa, Chan Min oppa"

Ryujin lalu berpikir, ia tidak punya alasan khusus hanya ingin saja. Menurutnya artinya tetap sama yaitu kakak laki-laki.

Hyunjin sudah berulang kali menjelaskan kepada Ryujin. Dalam bahasa korea berbada, jika perempuan memanggil kakak atau laki-laki yang lebih tua dengan sebutan 'Oppa', Sedangkan jika laki-laki memanggil kakak atau laki-laki yang lebih tua dengan sebutan 'Hyung'.

Ryujin hanya mengikuti Hyunjin yang sudah berjalan terlebih dahulu dan tidak memperdulikan ucapan Hyunjin.

"Aku mengerti hyung sangat-sangat mengerti, sudahlah lidahku sudah terbiasa memanggilmu hyunjin hyung" ucap Ryujin sebal.

Mendengar jawaban Ryujin, Hyunjin tambah kesal dan berteriak "Lalu sampai kapan kau memanggilku hyung sedangkan kau perempuan, aku hanya tidak enak saja dipanggil hyung oleh perempuan, biasanya dan seharusnyakan oppa!"

"Sampai kau mati aku akan tetap memanggilmu Hyunjin hyung," ucap Ryujin sambil berlari meninggalkan Hyunjin.

"Yaa Shin Ryujin tunggu mau kemana kau ... awas saja kalau ketangkap," Hyunjin langsung berlari mengejar Ryujin.

"Weee tidak kena," ucap Ryujin sambil menjulurkan lidahnya.

"Huhhh sudahlah Ryujin kau menang dan aku kalah, jangan berlari lagi aku lelah. Sudahlah sudah ayo kita pulang," Hyunjin berhenti berlari dan mengatur nafasnya.

Sedangkan Ryujin masih berlari, tetapi ia berhenti saat hyunjin memanggilnya. Ryujin memang pandai berlari, saat oppanya atau hyunjin mengejarnya pasti mereka akan kalah.

Sambil mengatur nafas, Hyunjin berjalan mendekati Ryujin yang sudah berhenti berlari, lalu berkata, "Sebelum pulang kita mampir ke studio dulu, aku ingin latihan dance,"

"Apa latihan dance lagi, pasti akan lama, kau bolos les lagi? dan malah latihan dance. Ingat kau sudah kelas 6 hyung, kenapa bolos les terus," ucap Ryujin sambil menggerakkan tangan Hyunjin.

Hyunjin tidak menjawab pertanyaan Ryujin dan terus berjalan. Saat sudah sampai didepan studio dance, Hyunjin baru menjawab pertanyaan Ryujin, "Aku sedang bosan belajar, aku ingin belajar dance saja,"

"Lalu kenapa mengajakku nanti eomma dan appa ku marah,"

"Di dalam sangat sepi aku takut sendirian dan aku juga sudah meminta izin ke eommamu,"

Mendengar jawaban Hyunjin, Ryujin tambah kesal, karena eomma Ryujin hanya mengizinkan Ryujin keluar dengan Ryujun oppanya dan Hyunjin, sedangkan teman laki-laki yang lain tidak boleh. Ryujin lalu berteriak "Ini tidak adil!! Kau siapa? Kalau ryujun oppa iya saja dia kakak kandungku, seangkan kau!!"

"Aku siapa aku hyunjin...HWANG HYUNJIN. Aku anak yang baik, pintar dan sangat ... sangat tampan, tetangga Ryujin, teman Ryujin, soulmate Ryujin yang akan selalu menjaganya" ucap hyunjin sambil tertawa sedangkan Ryujin langsung meninju lengan hyunjin.

"Yaa kau ini sakit tahu, kuat sekali seperti laki-laki. Apa cita-cita mu ingin pemain tinju, makanya kau suka sekali meninjuku seperti ini" ucap hyunjin sambil memegang lengannya.

"Hahaha sepertinya iya, mau kutinju lagi" ryujin mengepalkan tangannya lagi ke arah hyunjin.

Hyunjin menggelengkan kepala sambil berkata, "Tidak-tidak!"

Karena Hyunjin mengatakan 'Apa cita-citamu'. Ryujin jadi kepikiran obrolan teman-temanya dikelas tadi. Mereka membicarakan cita-cita sedangkan Ryujin masih bingung ingin menjadi apa. Ryujin penasaran apa Hyunjin sesudah menemukann cita-citanya. Hingga akhirnya Ryujin bertanya,"Hyung apa cita-citamu?"

"Aku ingin menjadi idol kalupun tidak akau akan menjadi desain interior," jawab Hyunjin tanpa ragu.

"Ahh ternyata kau juga sudah kenemukannya. Mungkin hanya aku yang belum menemukannya" Ryujin menjawabnya dengan sedih,lalu ia terdiam memikirkan cita-citanya.

Ryujin merasa iri dengan teman-teman dan hyunjin. Mereka semua sudah mempunyai cita-cita, sedangkan ia masih bingung. Eomma dan appa menyuruhnya menjadi dokter tapi ia tidak tertarik menjadi dokter. Berbeda dengan oppa Ryujin yang bernama Ryujun. Ryujun oppa bilang dia ingin menjadi dokter seperti ayah dan kakek.

Melihat Ryujin yang terus terdiam, Hyunjin bertanya, "Jangan-jangan kau disuruh menjadi dokter seperti ryujin oppa, untuk menjadi pewaris rumah sakit,"

Ryujin langsung mengangguk mengiyakan pertanyaan hyunjin, "Tetapi aku tidak mau, aku tidak tertarik bahkan aku tidak suka rumah sakit, aku harus bagaimana Hyujin hyung?"

"Kau hanya harus menemukan hal yang benar-benar ingin kau lakukan, ikuti kata hatimu dan jangan mengikuti perintah orang lain. Ini kan kehidupanmu bukan kehidupan orang lain. Lakukanlah lalu tunjukan ke mereka bahwa kau bisa ..." Hyunjin mengucapkannya dengan sangat serius.

Ryujin kaget baru kali ini Hyunjin bicara dengan sangat serius,Ryujin jadi ingin mengejeknya "Wah hebat sekali ... aku tidak menyangka ternyata seorang Hwang Hyunjin bisa dewasa sedikit, Hanya sedikit seperti butiran debu ini." lalu mereka berdua tertawa.

***

Beberapa hari kemudian Hyunjin sedang menonton acara SBS Gayo daejun dirumahnya dengan Ryujin. Mereka berdua sama-sama serius menonton acara itu sambil memakan snack favorit mereka.

Ryujin memulai obrolan "Aku sudah menemukan hal yang ingin aku lakukan,aku ingin menjadi idol sepertimu. Entah kenapa, aku sangat senang saat sedang dance. Baru kali ini aku menemukan hal yang benar-benar aku sukai,"

"Akhirnya kau menemukannya," ucap Hyunjin sedangkan ryujin tersenyum melihat Hyunjin.

"Karena cita-cita kita sama. Ayo kita lakukan bersama,Ayo saling menyemangati. Entah siapa yang debut duluan, suatu saat aku berharap bisa satu panggung denganmu dan aku akan menyapamu seperti ini, Ryujin-ah akhirnya kita sama-sama ada disini," Ucap Hyunjin sambil mencontohkan melambaikan tangan dan tersenyum.

Sedangkan Ryujin matanya sudah berkaca-kaca mendengarkan perkataan Hyunjin. Tak lama setelah itu akhirnya Ryujin menangis. Hyunjin yang melihat Ryujin menangis langsung menghapus air mata Ryujin sambil berkata "Uljima (jangan menangis), jangan sedih."

Ryujin langsung menggelengkan kepalanya, "aku tidak sedih, aku sangat senang sampai rasanya ingin menangis."

Hyunjin mengulurkan telapak tangan kanannya, lalu berkata, "Ayoo kita berjanji untuk debut." sedangkan Ryujin mengangguk sambil mengulurkan telapak tangan kanan juga tanda menyetujui ucapan Hyunjin.

Ini bukanlah akhir tetapi awal dari semuanya, awal dari cerita kehidupan mereka, Hwang Hyunjin dan Shin Ryujin.

To be continue

Beause We AreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang