|1|

18 3 0
                                    

PERTEMUAN

Disinilah aku berdiri, di depan gerbang yang diatasnya terdapat tulisan SMA NUSANTARA. Perlahan, kulangkahkan kakiku memasuki tempat yang asing. Dimana aku harus melakukan perkenalan lingkungan seperti waktu smp dulu.
“Anak baru ya?” tanya seseorang yang menghampiriku dengan semangat.
“iya.” Jawabku tersenyum kikuk.
Entah kenapa aku menjadi gugup. Aku berusaha menetralkan detak jantungku yang mulai berpacu dengan cepat.
“salam kenal. Aku fanya. Kafanya zahra zahira.” Ujarnya lagi dengan menjulurkan tangan kanannya.
Aku menyambutnya dengan hangat, “Aku Raina kejora.” Sambutku tak lupa dengan senyum.
“Nama kamu unik ya, salam kenal.” Ujarnya lagi. setelah berkata “UNIK” dia melanjutkan lagi apa yang ingin dia katakan. “kamu di gugus apa?”.
“A, kalau kamu?”
“A juga, berarti kita satu kelas?” tanya nya bersemangat.
“Ga tau, kayaknya si iya.” Jawabku seraya mengedikkan bahu.
“ kalau gitu ayo kita ke kelas, dari tadi kita ngobrol di tengah tengah gerbang, berasa kaya satpol pp.” Ujarnya di sertai tawa yang menurut ku lucu.
“ Haa? Kok satpol pp sih? Emang apa hubungannya?” tanyaku penasaran tentang apa yang dimaksud nya.
“Nggak tahu deh hubungannya apa, yang jelas aku tadi kefikirannya cuman satpol pp, nggak kepikiran yang lain.” Ujar nya polos.
Aku hanya mampu menggelengkan kepala melihat tingkah koyonlnya yang bisa dikatakan bahwa itu tidak masuk akal.
Aku berjalan bersama zahra, setelah percakapan singkat yang kami lakukan di depan gerbang tadi pagi, kami ternyata di suruh baris di tengah lapangan dan perang dengan panasnya sentrongan sinar matahari hari ini. Kami berdua ingin menuju kantin, selain panas, kami juga mendapat siksaan perut yang aneh, selalu bunyi. Selain itu, tenggorokan kami rasanya seperti sedang dilanda musim kemarau, benar benar tandus dan kering.
“kamu cari tempat duduk, biar aku yang pesen.” Ujar zahra lalu pergi meninggalkanku. Aku pun menoleh ke kanan dan ke kiri, berharap menemukan ada bangku kosong yang dapat kami tempati. Setelah ada sekitar 5 menit aku berdiri kikuk, berharap akan ada yang meninggalkan kantin, akhirnya terkabul juga. Dengan segera aku menuju ke bangku kosong yang sedari tadi telah aku incar. Tepat sekali. Ketika aku duduk, zahra pun datang dengan membawa jus alpukat 1, jus apel 1, dan 2 mangkok bakso.
“kamu yang jus alpukat ya, aku yang apel.” Terangnya. Aku mengangguk lalu mengambil jatahku.
“eh eh, tau ga ketua osis yang tadi? Ganteng banget nggak sih?” tanyanya antusias. Aku hanya meresponnya dengan deheman. “pingin deh makan bareng ketua osis tadi.” Ucapnya tanpa ragu sedikitpun.
“UHUK.. UHUKKK...”
“eh eh, loh, kamu kenapa? Kok jadi batuk?” tanya zahra kepadaku
“ gapapa kok. Kurang pelan pelan kalu makan.” Ujarku dengan nafas yang masih tersenggal.
“atau jangan jangan gara-gara aku bahas kakak ketos yang tadi kamu jadi salting?”
“apaan sih ra, nggak lucu deh.” Jawabku kesal.
“rain, kayaknya orang yang dari tadi kita bicarain dateng deh.” Ujarnya dengan tatapan mata serius menuju pintu masuk kantin.
Aku pun menoleh dan benar saja, aku melihat kak raka, orang yang sedari tadi kami bicarakan. Eh, bentar deh. Kok kami, kan daritadi yang bicarain kak raka kan si zahra..
“dek, boleh gabung? Bangkunya full semua, cuman tinggal bangku mu aja yang sisa.”
“rain, ditanya itu loh.” Seru zahra membuyarkan lamunanku.
“eh, iya? Kenapa kak?” tanya ku polos.
“boleh gabung? Bangkunya full semua.” Ujarnya sekali lagi, tapi kali ini lebih penuh dengan penekanan.
“oh,, ee, iya kak, boleh” jawab ku ragu sambil tersenyum kikuk.
Kak raka dan kedua temannya pun langsung duduk di bangku ku dan zahra. Yang lebih mengejutkan aku lagi, kenapa kak raka ambil tempat di sebelahku? Aku tidak ingin ambil pusing, aku hanya diam dan membiarkan kami dilanda dengan keheningan.
“eh, nama lo siapa?”

                         🦄

Hallo semuanyaaa 🙌
Hari ini update lagi nih, makasih ya yang udah mau baca, sekalian vote 👍
See u in next chapter 🤗

•DESTINY OF MY LIFE AND YOU•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang