Saat rindu yang mengebu mendambakan sebuah kepulangan seseorang, hanya saja tak terkira sebuah kejutan yang menghantam hatiku. Saat itu aku tak tahu harus bersikap apa dan bagaimana, perkataan mereka serta tawaan mengejekan mengarah kepada ku dan kesalahan ku saat itu mendengarkan sebuah perkataan tanpa sebuah penjelasan yang membuat aku kehilangan apa itu keberartian.
waktu terus berlalu menimbun aku oleh debu nya entah aku yang ego atau aku yang terlalu pengecut kurasa kedua nya memang pantas untuk julukan ku. sebuah lara yang tak kunjung mereda, menerima pun rasanya ku tolak. Kita yang dekat perlahan berjarak lalu asing, aku yang terus merindu selalu ditampar oleh sebuah kenyataan akan tentang mu sehingga aku memilih diam dan terpaku. Mengawali hari dengan sisa air mata juga harapan ya selalu begitu. Dan kepada mu yang tak kunjung mengerti, mengertilah aku ingin kembali merindu walaupun tak akan tersampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Rindu dan Tau Diri
Poetryingin sesekali aku memberanikan diri untuk mengirim mu pesan walaupun sekedar menyapa namun aku sadar dari rindu yang bergejolak tau diripun perlu
