-Caranya Bahagia adalah, Menikah-
-Dentuman Musik Barat yang berjudul (WOW) Milik Post Malone Terdengar
disebuah ruangan sedikit gelap bernuansa Gold, yang membuat suasana lebih Elegan.Seorang Gadis Berambut panjang, memakai Topi Hitam, Kaos Polos Hitam, celana Training Hitam. Dan tak lupa memakai Sneakers Kesayangan nya.
Gilasih, ga ngerti lagi sekeren apa Lora.Lora, Tengah Menari dengan lenturnya bergerak Kesana dan kesini, sesuai dengan Musik yang Terdengar.
ya, Lora adalah ketua Dancer di SMA Darma Bangsa Kota Bandung. Dia juga Penari Terbaik Se-Angkatan nya. Dia juga Sering mengikuti Ajang perlombaan Se-Bandung. Dan Lebih Keren nya lagi, dia juga Choreographer Setiap Tarian untuk Musik baru di Sekolahnya.
Tak lama, ruangan itu Menjadi terang dan Musik pun berhenti dengan sepihak.
Lora pun Menghadap ke arah pintu melihat seorang Laki-laki dengan Tegap, dilapisi Setelan Jas Kantor, menandakan Ia baru saja Pulang Dari Tugasnya mencari Nafkah.
"Lora, Maaf Papa Matikan Music nya."
Lora sudah merasakan ada yang mengganjal dihatinya. Oke Pa lakukan semau kau lah, pusing aku."Papa kenapa?" tanya Lora dengan Heran.
"Papa mau bicara penting sama kamu" jawab Arsen, Papa Lora.
Dibuka-nya Topi Hitam kesayangan Lora, menampilkan Rambut Panjang, Hitam, dan juga lebatnya.
"Apalagi sih pa yang harus di bicarakan? Lora tetep nolak Papa untuk Nikah lagi." Bukan Lora egois, bukan. Yagimana ya Calon mama barunya Umm Jahara. Lora hafal gelagat nya ada yang gak beres.
"Ini juga untuk kepentingan kamu Lora!" Arsen Berteriak kencang memenuhi ruangan Gold itu.
"Tapi Lora gak mau Punya Mama dua Pa, Tolong Ngertiin Lora Pa. Lora Udah Nyaman sama kehidupan kita, Lora, Papa, Mbo Sarah. Itu udah cukup buat Lora. Walaupun Tanpa Mama."
"Maaf sayang, Tapi Papa akan tetap Menikah. Dan, Setelah Pernikahan Papa Minggu ini, Kita Akan Pindah kerumah di Jakarta juga. Rumah kita yang baru, Keluarga kita yang Baru juga. Untuk Sekolah kamu, Pokoknya tenang aja Semua udah di Atur, dan yang Penting kan Kamu Masih bisa mengembangkan Bakat Dance Kamu."
Dengan Panjang Lebar Arsen menjelaskan Semua hanya Untuk Meyakinkan Anaknya Bahwa Keputusan nya inilah Yang terbaik buat Keluarganya."Pa, Papa kenapa berubah gini sih Semenjak Papa kenal Tante Nethy? Papa Bukan papa yang Lora kenal dulu Pa. Papa Selalu Melakukan sesuatu tanpa harus ada persetujuan Lora dulu. Papa selalu melakukan apapun itu dengan Kehendak Papa tanpa Papa tau itu Baik atau gak Untuk Kita. Tante Nethy Gak baik Pa, dia Jahat."
Tegas Lora tak mau kalah, dia Juga punya Hak Untuk Kebahagiaan Papanya dan juga dirinya."Tante Nethy Juga Akan Jadi Mama kamu Lora, kamu harus Belajar sopan santun terhadap Orang Tua. Tau apa kamu tentang dia Hah?! Kamu itu masih anak kecil." Insting anak biasanya kuat pak, tolong lah Lora juga anak Kau.
"Papa Cuma Obsessi kan? Papa Masih Sakit Hati kenapa Mama Pergi Menghilang Gak ada lagi kabar nya. Papa Cemen! Mana Cinta Papa untuk Mama? Papa Capek cari mama? Iya kan, Makanya Papa Cari Mama Baru buat Lora. Padahal Tanpa Mama pun Lora masih bisa Berdiri dengan Tegap, yang penting Ada Papa Yang selalu ada buat Lora. Tapi Papa gak ngerti untuk Hal itu Pa." Lora Menunduk, Tak tahan lagi Lora pun mengeluarkan Air matanya yang sudah dia Tahan sejak tadi. Nangis aja Ra, Gak apa.
"Papa Paham. Tapi Keputusan Papa sudah bulat, Kamu jangan banyak membantah. Setelah Papa Nikah, Belajarlah untuk memanggil Nethy dengan sebutan Mama, Paham?" Lora Pun Menatap Horor pada Papanya itu. Wah gila! Apa apaan ini wahai Bapak Arsen Yang Terhormat.
"Apa Papa Bilang? Papa Nikah Lagi aja Lora Masih Gak mau nerima Pah, Tolong Papa juga mengerti sama keadaan Lora. Dan, Mama Lora cuma Mama Kasih Pa, Bukan Tante Nethy." Ucap Tegas Lora Langsung Pergi meninggalkan Papanya dengan Keheningan di Ruangan Elegan itu.
"Maafkan Papa, Nak" Tanpa disadari Air Mata Arsen pun Menetes diujung Kiri Kelopaknya, dengan Cepat ia hapus dengan jemarinya.
Ye si Bapak, Author bingung sama Anda Pak.---
Sebuah Villa dikota Bandung, Pernikahan Papa Lora Akan Dilangsungkan Pada Hari Minggu itu.
Terdapat Banyak Papan Bunga yang Bertuliskan
Selamat Menempuh Hidup Baru Untuk pasangan Arsen dan Nethy. Semoga selalu menjadi keluarga yang Sakinah, Mawadah, Dan Warohmah.Seorang Gadis dengan Dress Cokelat Elegan, Dengan Tataan Rambut dibuat Sanggul Kepang dibagian bawah sebelah kiri, tak lupa dengan poni menghiasi keningnya.
Membuat Gadis itu Seperti Seorang Princess di hari bahagia Papanya.
Tapi tidak dengan Dirinya. ya, Siapa lagi jika bukan Lora.
Oke, katakan lah Lora Egois. Tapi itu gak Semuanya salah. Dia berhak menentukan Kehidupan Keluarganya juga.Gadis itu duduk di sebuah kursi tamu yang depannya tak lain meja bundar dengan isi minuman dan beberapa cake Pernikahan di sebuah Villa itu.
Pernikahan itu memang disebuah Villa yang tidak terlalu mewah Tetapi Desaign nya yang super Elegan. Boleh diakui Keluarga Lora memang Faham tentang Stylish.
Lora tersenyum miris, sambil melihat
kearah depan dengan sepasang Pengantin yang tak Ia Harapkan."Bagaimana Nasib seorang Gadis Malang yang akan tinggal di Sebuah Istana Iblis?"
Ucap Lora Pelan, sambil mengetuk ngetukan jarinya di Meja Itu.Dimeja Ujung terlihat seorang laki laki Berjas Hitam, dengan Dasi dan sesuai dengan warna jas nya. Memandang Lora dengan sebuah tatapan yang sulit diartikan.
Seakan tak ada lagi hari esok untuk bisa melihat keindahan itu lagi.Manis.
🌻🌻🌻
Jadilah Pembaca yang Mulia, dengan Cara memberikan Vote yang Ikhlas tanda menghargai sang Penulis.
Terikasih telah membaca..
-Ocha🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
OPEN YOUR EYES (On Going)
FanfictionSakit, Badan Lora seperti Hancur sekarang. Sakit, Hati Lora Lelah dengan semua ini. Sakit, Jiwa Lora Terbang bersama Bunga Dandelion. Siapapun, Tolong Hentikan mereka yang dengan mudahnya Menyiksa Gadis Yang tak bersalah? Rasanya Lora ingin Menye...