2.Salah lagi

347 25 3
                                    

Happy reading

Kring... Kring...

Bunyi bel istirahat membuat siswa dan siswi FHS berlarian untuk pergi ke kantin, terutama Riri dan teman-temannya yang kelelahan karena berlari.

"Heh, kalian!" Panggil seseorang membuat langkah Riri dan teman-temannya terhenti.

"Eh ibu. Kabarnya gimana bu?" Tanya Niko sambil cengengesan ketika melihat Ibu Yusma yang sedang berkacak pinggang.

"Alhamdulillah kabar saya baik. Kamu jangan sok baik ya! Kenapa kalian tidak masuk? Mau jadi berandalan kalian? Kalian ini sudah kelas dua belas, sebentar lagi akan lulus. Seharusnya kalian memberikan contoh yang baik untuk adik kelas." Ucap Bu Yusma panjang lebar, tapi bukannya mendengarkan, mereka malah menguap menahan kantuk.

"Udah bu? Kami haus nih habis dihukum, jadi kalo ibu mau hukum kami lain kali aja ya. Assalamualaikum Ibu Yusma yang cantik." Ucap Riri dan langsung pergi di ikuti teman-temannya.

Sesampainya di Kantin, Riri dan teman-temannya memilih tempat duduk di bagian tengah, tempat langganan mereka karena dekat dengan penjual siomay.

"Kang Dadang, kami pesen siomay kayak biasa!" Teriak Bagas sambil melambaikan tangannya pada Kang Dadang, penjual siomay.

"Delapan orang kan?"

"Iya Kang. Sekalian Es jeruknya Kang." Ucap Yumna dan dibalas dengan acungan jempol.

"KAK RIRI!" Teriak seseorang membuat semua pandangan orang yang ada di kantin tertuju padanya.

"Eh, Rara. Sini dek," ucap Riri sambil tersenyum.

"Siapa Ri?" Tanya Luna.

"Adik gue yang pernah gue ceritain itu loh."

"Oh, Jadi ini adik lo?" Tanya Ulan.

"Ho'oh. Dek, kamu mau pesen apa?" Tanya Riri setelah Rara duduk disampingnya.

"Hmm, aku mau siomay aja deh kak sama air mineralnya."

"Kang Dadang, siomaynya satu lagi sama air mineral," ucap Riri.

"Siap!"

"Kenalin, gue Bagas Prasetyo." Ucap Bagas sambil mengulurkan tangannya pada Rara dan dibalas anggukan.

"Gue Zaki Armatama,"

"Gue Yumna Park, blasteran korea-indonesia."

"Gue Luna Mayra,"

"Gue Ulandari Dermansa,"

"Gue Reza Kusuma Dinata,"

"Gue Nicolas."

"Saya Kirana Reauna. Salam kenal," ucap Rara sopan sambil terus tersenyum.

"Gak usah terlalu formal kali, santai aja. Anggap kita temen lo," ucap Reza.

"Iya kak."

"Ini dek pesanan nya," ucap Kang Dadang yang membawa nampan berisi pesanan Riri dan teman-temannya.

"Makasih, Kang. Nanti biar saya yang bayar," ucap Zaki.

Ini aku bukan dia[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang