Bab 3

3.3K 339 27
                                    

Min Yoongi, laki-laki itu tengah meperhatikan wanita yang baru seminggu ini menjadi sekertaris nya. Ia terus memandangi Jihae yang sedang membereskan berkas di meja nya.

Entah kenapa Yoongi selalu senang menatap wajah cantik sekertaris nya ini, wajah itu mengingatkan nya pada wanita di masa lalu nya. Tapi Jihae berbeda, gadis ini mempunyai daya tarik sendiri.

Apalagi melihat sikap keibuan Jihae pada Anna, kedua nya menjadi sangat akrab. Bahkan Anna selalu menanyakan Jihae setiap ia pulang kerja, sering kali Anna juga menelpon nya untuk sekedar berbincang dengan Jihae melalui telpon rumah milik nya.

"Semuanya sudah selesai sajangnim, anda mau saya belikan makanan di luar, atau anda akan cari makan keluar sendiri?" Tanya Jihae.

Namun Yoongi tak menimbali ia masih sibuk mengamati wajah cantik sekertaris nya itu, bagaimana bisa Tuhan menciptakan wajah sesempurna itu pikir nya.

"Sajangnim" Yoongi masih tak menjawab.

Jihae menyentuh bahu Yoongi dan sedikit mengguncang nya, barulah Yoongi tersadar dan menegakan tubuhnya.

"Ah iya, aku akan cari makan diluar. Bersiaplah"

"Maaf Sajangnim, tapi saya sudah bawa bekal sendiri"

Yoongi mengernyit kan kening nya, baru kali ini ada sekertarisnya yang membawa  bekal sendiri dari rumah.
"Kau membawa bekal? Masak sendiri?"tanya Yoongi.

"Ne Sajangnim"

"Bawa kemari makanan mu, kau tidak keberatan kan kalau aku makan bekal mu?"

"Ne?"

Namun sedetik kemudian Jihae langsung mengangguk dan mengambil bekal nya, ia menyajikan makanan yang memang ia buat banyak untuk jaga-jaga jika akan lembur mendadak.

"Silahkan Sajangnim"

Baru saja Jihae hendak pergi keluar namun Yoongi sudah mencekal tangan nya.
"Makan disini, aku mengajak mu makan bersama. Bukan meminta bekal mu dengan membuatmu tidak makan"

"Tidak apa-apa Sajangnim, saya bisa makan di kantin"

"Aku rasa kau sudah cukup paham dengan sifat ku yang sangat tidak suka di tolak Jihae-ssi"

Melihat tatapan Yoongi yang seolah menyuruhnya duduk membuat Jihae menurutinya, ia duduk di sebrang Yoongi. Sebelum makan Jihae menyiapkan makanan untuk Yoongi terlebih dahulu.

Jihae menganga saat melihat Yoongi memakan bekal nya dengan begitu lahap, bahkan sudah menambah 2 kali. Semua makanan sudah lenyap di hadapan nya, sedangkan ia baru makan beberapa suap saja.

"Kenapa tidak makan? Berikan padaku"

Yoongi mengambil mangkuk Jihae dan kembali memakan nya dengan lahap.
'Aku masih lapar' batin Jihae.

Ia hanya diam dan melihat Yoongi memakan habis semuanya tanpa sisah sedikitpun.
Setelah selesai ia membereskan semua kotak bekal nya dengan mendumal di dalam hati.

"Jihae-ssi"

"Ne Sajangnim?"Jihae menatap Yoongi yang sudah duduk di kursi ke banggaan nya.

"Bisa kau ke mansion ku setelah pulang kerja? Anna terus menelpon dan merengek meminta kau memasak untuknya lagi"

Jihae tersenyum senang, jelas saja ia bersedia memasakan untuk anak CEO nya sekaligus keponakan nya itu.
Ia memang sudah sangat dekat dengan Anna. Dan itu akan memudahkan nya untuk membawa Anna nantinya.

"Ne, setelah pulang saya akan ke mansion anda Sajangnim"

Yoongi tersenyum senang, Anna tidak pernah menelpon nya untuk meminta Jihae ke mansion nya. Tapi sepertinya Anna akan sangat senang jika nanti Jihae datang.

Revenge or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang