Bab 10

3.6K 319 56
                                    

Yoongi benar-benar tidak mau bicara pada Jihae, sedari tadi Yoongi selalu bicara layak nya atasan dan bawahan nya. Padahal biasanya Yoongi akan selalu bersikap manja pada Jihae.
Sampai jam pulang pun Yoongi sama sekali yang menawarkan Jihae untuk pulang bersama.

Maka malam ini Jihae memutuskan untuk datang ke mansion nya Yoongi sambil membawa begitu banyak makanan untuk Anna.

"Imooo..."seperti biasa Anna akan sangat antusias menyambut kedatangan jihae.

Jihae menaruh kantung belanjaan nya di meja dan merentangkan tangan untuk menyambut pelukan dari keponakan kecil nya itu.

"Kau belum tidur?"

Anna menggeleng, tak lama Jihae melihat Yoongi baru saja menuruni anak tangga tanpa melihat dirinya. Jihae sangat yakin Yoongi sadar akan kehadiran dirinya.

Kali ini wanita itu tidak akan membiarkan Yoongi mengacuhkan nya seperti tadi siang.

"Anna duluan ke kamar ya, nanti Imo susul"

Gadis kecil itu menurut patuh pada Jihae, lantas saat melihat Anna sudah menaiki tangga Jihae menyusul Yoongi yang ia yakini berada di dapur.

Benar saja saat berada di dapur dapat Jihae lihat Yoongi yang sudah menggunakan jubah tidur nya tengah membuka kulkas.

"Emm... Oppa ingin makan sesuatu?"tanya Jihae hati-hati sambil berdiri di dekat Yoongi.

Tak ada jawaban. Yoongi mengambil sebotol air mineral dan menuangkan nya ke gelas yang tersedia di meja makan tanpa memperdulikan pertanyaan Jihae.

"Aku bisa masakan sesuatu jika Oppa mau" gadis itu masih terus berusaha membujuk Yoongi yang masih saja bersikap acuh sambil meneguk segelas air.

"Aku mengantuk, pulanglah" Yoongi melengos begitu saja tanpa memperdulikan Jihae.

"Oppa jangan begini"Jihae mencekal tangan Yoongi hingga langkah kaki laki-laki itu terhenti.

Jihae berdiri di hadapan Yoongi, bagaimana pun caranya Yoongi harus memaafkan nya saat ini juga.
Sedangkan laki-laki Min itu hanya diam, melihat Yoongi diam saja membuat Jihae inisiatif sendiri.

Tangan Yoongi merambat melingkar di leher Yoongi dan semakin merapatkan tubuh nya pada Yoongi.
"Aku merindukan mu Oppa"ucap Jihae sedikit berbisik.

Seketika jiwa laki-laki perkasa Yoongi bangkit, melihat wajah cantik Jihae yang begitu dekat dengan nya, bibir merah cerry gadis itu begitu menggoda nya, belum lagi dada Jihae yang menempel sempurna pada dada bidang nya.

"Tidur dengan ku?"

Gadis itu mengerutkan kening nya, belum sempat ia mencerna kata-kata Yoongi benda kenyal milik laki-laki itu sudah menyumpal bibir nya lebih dulu. Ciuman Yoongi selalu tiba-tiba begini membuat Jihae selalu kewalahan mengimbangi nya.

Sepertinya Jihae harus mulai belajar untuk mengimbangi setiap lumatan maut laki-laki ini.
Bibir Jihae ikut bergerak aktif membalas setiap pergerakan dari Yoongi, tangan gadis itu sesekali meremas rambut Yoongi membuat laki-laki itu semakin tak terkendali.

Seketika Jihae merasa tubuh nya di angkat dan di dudukan di meja makan, ia tak lagi perduli apapun itu. Fokus nya hanya pada bibir Yoongi yang menyedot bibir nya begitu kuat sambil memainkan lidah nya di dalam mulut.

Tangan Yoongi menyingkirkan rambut Jihae hingga leher gadis itu terlihat jelas.
Lidah Yoongi menjalar ke rahang hingga leher jihae memberikan sensasi gelenyar pada diri Jihae.

"Ahh..."

Jihae seolah hanyut pada kegiatan Yoongi yang begitu memabukan, demi tuhan Jihae masih sangat sadar mereka berada di dapur dan kemungkinan terbesar masih akan ada para pekerja disini yang berkeliaran karena masih belum terlalu larut untuk terlelap.

Revenge or Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang