Pagi ini aku sedang memasak seperti hari biasanya
Namun tangan yang melingkar di perutku membuatku mau tidak mau menghentikan aktivitasku ini
"Good Morning, aku kaget kamu tidak ada di ranjang saat aku membuka mataku "
Geli, tentu saja karena dia berbicara tepat di depan telingaku
"Jim itu geli, mandi lah dan setelah itu sarapan"
Aku melanjutkan aktivitasku tapi tetap saja jimin tidak berpindah posisi
"Sayang, aku lapar" Ucapnya dengan nada manja
"Iya maka dari itu aku menyuruhmu untuk mandi agar saat kamu selesai mandi makanannya juga sudah selesai di masak, Park Jimin" EsMochi aku jadinya
"Bukannn, bukan ituuu"
"Lalu?" Sebenarnya aku tau apa yang Jimin maksud, aku tidak sepolos itu kawan☻
"Sarapan, di ranjang☻"
"Tidak Tidak! Aku harus memasak"
"Ayolah Jina:( mumpung Juyeon sedang di rumah Ibu, kita sudah lama tidak melakukannya" Aku memutar bola mataku malas
"Iya tapi itu karena aku datang bulan kan? Lagipula ini masih pagi Jimin"
"Aku tidak peduli" Jimin melepas celemek yang aku pakai lalu melemparnya ke sembarang arah
Dia mematikan kompor yang ada di depanku, menggendongku ala Koala dan-
Cup
Mencium bibir Plum ku
"Di kamar atau di Dapur?" Gila jika di Dapur
"Kamar"
Dengan segera Jimin melangkahkan kaki nya menuju kamar kita membantingku ke ranjang dan mengunci pintunya
Alasan dia mengunci pintu?
"Kamu bisa saja nanti kabur "
"Aku tidak mau Aktivitasku bersamamu terganggu oleh orang lain "
Dan sebagainya
Aku tak habis pikir kenapa dia bisa berpikiran seperti itu
Ok lanjut!
Jimin menindih tubuhku dan menghujaniku dengan ciuman
Di Bibir
Pipi
Mata
Leher
Dan Telinga
Dia menggigit kecil telingaku
"Ahhn bisa kamu berhenti bermain Jim "
"Eh kamu sudah tidak sabar ya Ok Ok" Dia membuat kami berdua Full Naked
"Tidak ada pemanasan" Jimin mengocok Junior nya sebentar dan memasukannya ke dalam Vagina ku dalam satu hentakan
"Ashh tidak bisa kah pelan-pelan Jim! Itu sakit! " Dasar tidak memilik perasaan
"Kamu yang memintanya, sayang "
Jimin menggenjotnya dengan brutal tanpa jed sama sekali, mungkin karena efek tidak di beri jatah selama seminggu
"Ahhh ahh kamu menjepit milikku Jina " Dia mengecup bibirku singkat
"A-ahh ahhh shhh fasther " Sungguh ini sangat nikmat
Tidak dapat di jelaskan dengan kata-kata
"Call my haah ahh Name Jina "
"Ahh ahh ahh ahhh Jimin-hh, Park Jimin " Jimin Mempercepat temponya, lagi
"A-aku akan keluar Jim ahhn " Aku meremas rambutnya
"B-bersamahh "
Dan dapat kurasakan cairan hangat itu di dalam tubuhku Jimin menghentakannya sangat dalam
Sedalam cintaku padamu.eak
Dia mengambrukan tubuhnya tepat di sampingku
Menggenggam tangan kananku dan mengecupnya sayang
" I Love You, Park Jina "
Ah sweet
"I Love You Too, Park Jimin " Aku menghadap ke arahnya begitu pula sebaliknya
"Jangan pernah meninggalkanku apapun yang terjadi Jina, arra?" Tatapannya membuat hatiku luluh aku mengangguk
"Dan kamu juga tidak boleh meninggalkanku apapun yang terjadi" Aku tersenyum
"Iya aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi" Jimin membalas senyumanku
Kami berdua terdiam sesaat
"Apa kamu tau Jina?"
Aku menggeleng, tanda tidak tau
"Sebenarnya aku berencana membuat adik baru untuk Juyeon saat dia di rumah Ibu, supaya dia ada teman saat bermain Mobil-mobilan"
"Tapi jika hanya satu ronde, mungkin adik bayi nya tidak akan jadi dan Juyeon akan sedih nanti:(" Hilih alasan
"Jadi mari kita lanjutkan haha" Jimin kembali menindih tubuhku
"Alasan-AAAAA PARK JIMIN-!"
Morning! Maapkeun author yg Up pagi-pagi:)
Mohon maaf klo ada Typo atau kata-kata yg salah, ya karna author buatnya pas msh ngantukBye
[ Vote & Coment ✔]
Author
🔞BTS | Sex Area🔞
NC+
Since : 03-01-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]•🔞 BTS | Sex Area 🔞•
Romance⟦•SEX AREA :: BTS ୭̣⟧ Oneshoot or Twoshoot BTS +×+ 𖤐 ཻRate :: 21+ © DNZFZI