02.Siapa kau??

53 6 0
                                    

aku adalah gadis yang tak menyukai kekangan dan siapa kau yang beraninya mengekang diriku.-
Inaya azalia hanifa

*Kring

Kring

Kring*

Inaya menghela nafasnya lega mendengar bel istirahat, demi apapun ia merasakan bagaikan belajar di kandang harimau karna sangat menegangkan. Kemudian ia menatap tautan tangannya dan menoleh sang pemilik tangan yang tertidur tenang dengan kepala diletakkan di meja.

Inaya meneguk ludahnya dan secara perlahan ia melepaskan tautan tangannya dengan sosok cowok yang membuat kelas ini sangat hening, bahkan mereka saling bisik.

Inaya masih berusaha melepaskan dan sedikit lagi tapi si cowok di sebelahnya mempererat gengamannya, inaya menghela nafasnya dan melihat disekelilingnya meminta bantuan untuk melepaskan borgol yang terpasang ditangannya.

Tapi semua anak malah terlihat acuh dan langsung pergi keluar kelas menyisahkan ia dan sosok yang sepertinya sangat ditakuti oleh para siswa/i di sekolah.

"khemm, khemm. Maaf bisa dilepasin gak, gue laper pen makan."ucap inaya namun si cowok malah berdehem dan tertidur lagi.

Inaya menarik tangannya dan ditarik kembali oleh sang cowok dan terus seperti itu. Dan puncak kesabaran inaya habis dengan cepat inaya menarik tangannya hingga tangan cowok itu ikut tertarik dan akhirnya...

Dukh

Tubuh inaya menempel atau terpojok di dinding dan si cowok itu menumpuh tubuhnya dengan kedua tangannya masing-masing menumpuh meja dan senderan kursih, mata mereka berdua saling bertatapan.

Kruyukkk

Eh?

Mereka tersentak saat mendengar suara perut bertanda lapar yah siapa lagi kalo bukan suara perut inaya. Inaya menyengir dan langsung meloloskan diri dari kungkuhan cowok itu lalu ia lari keluar kelas.

Meninggalkan kekehan seorang cowok yang sangat jarang ia lakukan.

Dikantin

Inaya menelusuri kantin mencari tempat duduk yang kosong, dan ketemu disana di sudut paling pojok tempat yang masih kosong dan hanya itu saja. Inaya berjalan memasuki kantin berjalan ke stan penjualan bakso. setelah lama mengantri dan berjalan mulus tanpa hambatan, ia berjalan membawa nampan berisi semangkok bakso dan jus alpukat.

"hai, inaya." sapa lina, inaya menoleh kesamping dan melihat lina sedang tersenyum juga.

"inaya yuk gabung," ajak lina, inaya melihat ke meja lina dan sangat full dan gak bisa ditambah orang lagi.

"udah penuh tuh, meja lo." ucap inaya dan lina menepuk jidatnya padahal ia ingin sekali mengenalkan inaya kepada sahabatnya dengan cara makan bersama tapi meja kantin yang ia duduki sudah penuh.

"yah, maaf. besok kita kekantin bareng mau kan." ucap lina, inaya menaiikan sebelah alisnya lalu ia mengangguk.

"oke, lo duduk dimana?" tanya lina, inaya meletakan nampannya karna tangannya sudah pegal.

"tuh ada bangku di pojok, dan cuma itu yang ada. jadi gue duduk disitu aja." ucap inaya dan mengangkat kembali nampannya, lina membulatkan matany, oh tidak inaya akan terkena masalah sekarang.

lina berdiri dan ingin memanggil tapi terhalang karna ia melihat seorang siswa laki-laki berjalan dengan tanpa ekspresi sembari membawa sebuah piring yang berisi nasi goreng. lina meneguk ludahnya saat sosok itu menatap tajam dirinya, lina langsung duduk dan langsung memakan makanannya dengan cepat.

M I N E !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang