0.2 Lives

13 1 0
                                    

Kalian pasti sangat tidak asing lagikan dengan pencitraan hitam diatas putih? itulah yang ingin aku bahas kali ini , begitu banyak yang harus aku jelaskan , begitu banyak yang membuat jiwaku bertekad dan berniat kembali untuk memaparkannya, jika saja kalian bisa merasakan walaupun itu hanya sekali tentang bagaimana dilemanya hati ini .

jika banyak yang mengatakan bahwa hitam dan putih itu adalah aura yang berbeda, maka aku akan mengatakan it's true, mereka yang memiliki kekuatan supernatural sepertiku pasti banyak mengatakan bahwa,

hitam itu memiliki aura yang kelam, lebih seperti kematian yang spekulasinya lebih ke aura kejahatan, sedangkan ?

putih terpancar aura perlindungan yang biasanya akan mengalahkan hitam yaitu kejahatan . sudah dari sini saja aku sudah merasakan hawa yang berbeda bagaimana tidak? diriku saja sudah dirundung kebingungan sekaligus penasaran ?

lakukan saja spekulasi yang sedikit menjiwa, jadi begini kalian pasti tahukan yang putih-putih muncul ditengah malam itu apa? sudah taukan? jadi kaum mereka itu muncul dengan keadaan pakaian serba putih padahal niat mereka nakutin orang, gentayangan karena arwahnya enggak keterima dipasar ikan, wkwk? hayo kenapa nggk pake yang hitam-hitam aja gitu loh, biar sepadan dengan niatnya , mereka gentanyangin manusia dengan perspesifikan putih , kan gak level banget iiiyyyuuhhh kamseupil deh, jurik mah sok aya-aya wae dah kumaha atuh?

Bukannya aku yang aneh, tapi mereka yang patut disalahkan dengan kata aneh, bahkan disaat diriku dapat berinteraksi dengan sosok tak kasat mata semacam itu kerap sekali diriku mengejek perawakan mereka " You Burik iyyuuhh " ejekku dengan raut wajah mengkirut-kirut tak suka.



*****

Masih dihari yang sama namun berada pada waktu yang beda tepat ketika matahari sedang terik-teriknya memberi pemanasan bagi para makhluk hidup yang membutuhkan asumsi pada proses fotosintesisnya . Seperti Diriku yang lebih senang terpapar sinar matahari daripada harus berlindung dari pancarannya. Hari ini aku berniat pergi kesalah satu mall bersama hoseok oppa sebenarnya sih itu bukan keinginanku tapi lebih tepatnya oppaku itu yang mengajakku, mengajakku demi keamanan jiwanya.

Berangkat kemall dengan setelan  celana kolor panjang  plus dengan baju polos namun double big size tentunya membuat diriku seperti ondel-ondel yang kegoberan disaat mengenakannnya ditambah lagi dengan rambut terikat yang kusembunyikan  dibalik topi hitam hingga nampak seperti seorang namja.

Menurutku itu hal yang cukup bagus karena selagi aku masih merasa nyaman , mengapa tidak?  tapi ada apa dengan wajah hoseok oppa yang tak mengenakkan itu, aku yang memakainya tapi ia yang merasa risih- dasar aneh.

" Apa lihat-lihat? " ketusku tak suka .

Yang ia lontarkan hanyalah sebuah decihan sebelum akhirnya memalingkan pandangannya jauh dari jangkauan pesona indahnya diriku " ini fashion ala jung minsi  kenapa eoh ? Oppa tidak suka? Fashionku ini lumayan daripada fashion tidak jelas yang  kau kenakan itu ? Ck!" Decihku terlebih aku sedang menyinggungnya yang sering mengatakan diriku norak dan seperti pengemis dipinggir jalan.

Setelahnya kami pun berangkat-

Dalam perjalanan yang ada hanya keheningan, aku dan dia terlalu berkalut  dalam fokus pikiran masing-masing terlebih dengan aku yang sibuk pada isi dompet yang semakin menipis saja padahal tadinya ingin membeli merchandise untuk koleksi panjangan dikamarku.

" Oppa? Beri aku uang? " kali ini aku membuka suara sambil  menyodorkan telapak tanganku  tepat didepan wajahnya, " Oh no no Enak saja! Bahkan kau belum menjalankan tugasmu eoh? Tidak ada uang ? " sarkasnya dengan mata tajam melihat kearahku.

Can We Happy? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang