Happy reading....
Satu cangkir kopi tersedia di atas meja. Kopi itu berwarna hitam pekat membuat ku enggan untuk meminumnya, membayangkannya saja sudah membuat mulut ku pahit.
Satu cangkir berisi teh manis juga tersedia di atas meja. Teh itu berwarna agak kecoklatan. Kedua minum itu membuat kepulan asap kecil di atasnya. Aku lebih tertarik pada cangkir teh itu.
Aku meraihnya dan meminumnya. Rasanya manis, sangat manis seperti namanya. Lalu teman ku meraih kopi itu dan meminumnya, ia tampak begitu menikmati kopinya.
"Kau sangat suka kopi??" Aku bertanya karena penasaran.
"Iya." Jawabnya, lalu ia menyeruput kopi miliknya lagi.
"Meskipun rasanya pahit?" Tanya ku.
"Kau tau bagi penikmat kopi rasa pahit itu lah yang menjadi kenikmatan tersendiri." Teman ku menjawab sambil memandangi kopi miliknya.
"Kau mau mencicipinya?" Tawarnya padaku yang langsung ku tolak.
"Suatu hari aku yakin kau juga akan jadi penikmat kopi seperti ku." Katanya begitu yakin.
"Aku akan tetap menyukai teh ini." Jawabku sekenanya.
Thanks....
KAMU SEDANG MEMBACA
Penikmat Kopi
Ficção GeralSudah ku sugukan dua cangkir kopi. Satu untuk mu dan satu lagi untuk ku, mari kita nikmati kopi hitam ini bersama sama sambil ku ceritakan cerita ku. Bila kau ingin, kau bisa datang padaku, akan ku sambut dengan hangat. Kau hanya tinggal duduk diam...