Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
F r e t
Chapter Six ;
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ah, benar! Itu yang daritadi ingin kutanyakan padamu. Apakah itu sayap seekor elang?” tanya Sunghoon.
Sayap itu masih ada di dalam mobil Sunghoon. Akhirnya lelaki itu bisa mendapatkan kesempatan untuk bertanya tentang sayap tadi yang merupakan salah satu pertanyaan dari segudang pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada gadis itu.
Sunghoon sebenarnya kurang yakin itu sayap burung ataupun hewan lain atau bukan. Tapi ia hanya ingin memastikan saja pasalnya sayap itu bukanlah tiruan. Itu sayap asli yang masih Sunghoon pertanyakan asalnya.
Fera menggelengkan kepalanya pelan. Ia membalikkan badannya. “Bukan, itu sayapku.”
Lelaki itu masih diam, memperhatikan Fera yang sudah mulai merespon pertanyaannya.
Gadis itu memperlihatkan punggungnya yang berbalut kaos rumah sakit.
“Lihatlah gundukan kecil yang ada di punggungku! Itu bekas luka karna sayapku terpotong oleh petir tadi siang. Tolong ambilkan sayap itu untukku, Sunghoon.” jelas Fera kemudian membalikkan badannya lagi dan mengatupkan tangannya meminta tolong.
Mata Fera yang teduh juga tak lupa menatap manik Sunghoon yang masih mencerna semuanya.
Sunghoon yang dimintai tolong masih diam di tempat, tidak bergerak sama sekali. Jelas, karena lelaki itu sendiri masih bingung dengan penjelasan Fera barusan. Sunghoon ingin membuka suara tapi ia masih ragu kata apa yang harus ia keluarkan dari mulutnya. Sunghoon hanya diam dan Fera juga tetap dalam posisinya.
Tak melihat respon dari Sunghoon, Fera bersuara lagi. “Jika aku kehilangan sayap itu, sampai kapanpun aku takkan pernah bisa kembali pulang.” lanjut Fera.
