Lu yg ga peka²? Apa guenya yg terlalu berharap?
-Rahelea
Happy reading!
Warning!
Senyum dikit Vote!
Udah votenya?
Kalo belum vote dulu baru baca
Gak boleh bohong ya ini bulan puasa
Team Garcep mana ni?
_______________________________________
Fino tersenyum miris.
"Kapan kamu bisa nerima abang dek? Abang sayang sama kamu, walau kita tidak satu rahim" ucap Fino pelan
Fino keluar dari kamar Rahel, meninggalkan Rahel yg termenung mendengar gumaman kakak tirinya. Sekarang dia harus apa? Dari yg ia dengar tadi kakaknya benar benar tulus menyayanginya sebagai adik.
"Bun Rahel harus apa? Rahel juga pingin memiliki kakak laki laki" gumam Rahel.
Dia keluar dari kamar, menuju ruang makan. Disana sudah ada papa, mama tirinya dan kakaknya? Apakah dia sudah menerima kehadiran kakak laki lakinya? Entahlah mungkin sudah. Rahel mencium pipi kanan papanya itu sudah jadi tradisi bagi Rahel, dia menghampiri kakak laki lakinya untuk mencium pipi kakaknya, saat ingin menciumnya dia tersadar bahwa belum sepenuhnya menerima kakak tirinya ini. Rahel berjalan mundur dia langsung duduk disamping kakak tirinya.
Tubuh Fino terdiam sesaat. Saat Rahel ingin mencium pipinya tapi tidak jadi, entah apa yg membuat Rahel tidak jadi mencium pipinya, dicium adik perempuan adalah mimpinya. Walaupun tidak jadi tetap saja Fino senang karna sebentar lagi adiknya menerima kehadirannya.
Rahel melahap makanannya tanpa menunggu yg lain, ibu tirinya? Diam tak berkutik saat Rahel datang. Mereka semua ikut memakan makananya.
Nasi yg ada dipiring Rahel sudah habis, dia mengambil segelas air putih, meneguknya lalu pergi dari meja makan.
Saat menaiki beberapa tangga dia berhenti.
"Em b-b-bang Fino selesai makan kekamar Rahel" ucap Rahel, dia sedikir berlari saat menaiki tangga.
Apa dia tidak salah dengar? Rahel memanggilnya dengan sebutan abang? Ini mimpikah?
"Pa tadi Rahel manggil aku abang?" tanya Fino
Satya tersenyum tipis lalu menangguk. Fino segera menghabiskan makananya, mengambil segelas air putih, meneguknya dan berlari menuju kamar Rahel.
Fino membuka pintu kamar adiknya.
Ceklek
Perlahan dia masuk kedalam, mencari keberadaan adiknya. Ah ternyata Rahel sedang duduk didepan balkon, pelan pelan dia menghampiri Rahel dan.
Grep
Fino memeluk tubuh ideal adiknya dari belakang, Rahel? Tubuhnya membeku.