Dia dan hidupnya

9 0 0
                                    

Everyone lives their own life

With a difference matters, levels and pains scale




***



"Kemana kamu jam segini baru pulang?" Suara berat khas milik ayah Reji mampu membuat jantungnya berdegub cepat. Ia sangat takut.

Baru beberapa langkah melakangkah kedalam rumah, ia harus menghadapi pertanyaan dengan tone mengintimidasi milik ayahnya dan cibiran halus dari sang ibu.

"Abis selasi UKM yah" Reji spontan menundukkan wajahnya, ia tidak berani melihat raut wajah ayahnya.

"Reji, reji.. kamu ini yang dipikirin cuma UKM doang, apasih untungnya kamu ikut Kegiatan kayak gitu? Nulis cerita, nonsense!" Cibir ibunya.

"Reji mau coba buat buku sendiri bu" sangkal Reji yang masih menunduk, dapat ia dengar suara tawa merendahkan yang seringkali ia dapatkan ketika ia mengemukakan hal yang ia sukai dan inginkan.

"Bu, gak apa dong anaknya mau buat buku" ucap sang ayah yang membuat Reji cukup kaget dan menaruh harapan.

"Boleh, yah?"

"Ya jelas dong, tapi nanti. Kalau kamu sudah sukses, kamu bisa buat buku isi biografi kesuksesanmu. Motivasi" sambung sang ayah dengan semangat. Reji hanya menyunggingkan senyum terpaksanya seperti biasa. Like, what i expect.

"Yah, bu, Reji ke kamar ya" ucapnya Sebelum beranjak masuk ke dalam kamar.

Baru saja tangan gadis itu menyentuh gagang pintu kamarnya, ayahnya mulai membuka suara.

"Reji, ingat, bertumpu pada mimpi yang salah cuma akan buat hidup kamu kacau. Kamu gak mau jadi kayak abangmu kan?"

Reji terdiam, raut wajahnya berubah sedih ketika kedua orangtuanya mulai mengungkit permasalahan itu.

"Reji? Dengerin gak kamu"

Gadis itu menoleh sekilas, dengan senyum yang sekali lagi ia paksa. "Iya, ayah" Reji lalu segera masuk kedalam kamar.


***


Hari mulai memasuki waktu tengah malam. Suara jangkrik yang berbunyi pun sudah mulai pudar. Suasana kian sunyi dan hening. Namun, hal tersebut tidak serta merta membuat Radit tidur.

"Dit? Oy!" Suara seseorang yang baru saja bangun tidur memecah konsentrasi Radit. Orang tersebut tentu saja adalah Ayon. Sahabatnya yang entah kenapa akhir-akhir ini seringkali menginap dirumahnya.

"Diem yon! Banyak revisi yang mesti gue kerjain" ucap Radit sambil sesekali menyesap kopi yang entah sudah cangkir ke berapa.

Ayon melipat salah satu tangannya kebelakang kepalanya. Ia lalu memandangi atap kamar Radit yang gelap. Setelah bosan ia pun bangkit dari posisinya dan mengeluarkan rokok beserta sebuah korek api dari dalam saku celananya.

Menyadari adanya bau asap yang masuk ke hidungnya, Radit langsung menoleh kearah sang pelaku.

"Wah gila lu, ntar kalo emak bapak gue bangun nyium bau rokoklu gimana kampret!" Omel Radit yang langsung membuka jendela kamarnya lebar-lebar agar asap tersebut keluar.

"Gara-gara lo juga sih, gue jadi ikutan gak bisa tidur" ucap Ayon sembari meniupkan asap rokok kearah Radit.

"WOY! SETAN! OHOK OHOK"

"hahaha" Ayon nampak puas.

"Udah sih dit, lu kemaren gak nonton berita apa?"

"Apaan sih, mana sempet gue leha-leha nonton berita anjir"

Ayon mematikan rokoknya dan membuangnya keluar jendela. "Kemaren dit baru aja ada mahasiswa yang mati gara-gara ngerjain skripsi 7 hari 7 malem gak tidur"

Radit nampak diam sejenak. "Lah itu kan 7 hari 7 malem. Gue baru 3 hari 2 malem, beda kasus"

"Yee dibilangin ngeyel. Tapi gak apa-apa sih dit, kalo lo mati kan gue bisa diangkat anak sama om Doni dan tante Ina hahaha"

"Jadi selama ini itu motivasi lu ya, bagus" ucap Radit yang langsung menimpuk Ayon dengan boneka Olaf namun segera ditangkis oleh Ayon dan boneka tersebut pun jatuh keluar dari Jendela kamar.

"AAAAA OLAF GUA" jerit Radit.

"Si kampret satu ini tidur gak lu atau gue blacklist dari rumah!"

"Yah jangan dong, tega bener lu ah"

Radit merengut, "lagi aneh banget sih lo, punya apartement yang lebih bagus dari kamar gue tapi kerjaannya ngungsi mulu"

Ayon menjatuhkan dirinya diatas kasur. "Beda lah, disana dingin disini anget"

"Dikata tahi kucing kali ya anget"

Ayon ketawa. Ia lalu tersenyum sembari memejamkan kedua matanya.

Yup, it's the warmest one.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When we were 20Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang