🍑 Bang Chan

2.7K 214 6
                                    

Request from :

Semoga suka ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga suka ❤️

***

"Pa, dada Haneul sakit lagi" ringis seorang gadis kecil berusia 5 tahun itu sambil memegang dada bagian kirinya.

Bangchan yang tadinya sedang mengerjakan tugas kantornya di laptop, segera mengalihkan perhatiannya ke Haneul, anak satu - satunya.

"Kita kerumah sakit ya" Bangchan langsung menggendong Haneul dan sebisa mungkin tidak memperlihatkan kekhawatirannya.

Bangchan langsung memerintahkan supirnya untuk menyiapkan mobil dan segera menuju rumah sakit.

"Sakit banget hiks" ringis Haneul sambil menangis.

"Sayang yang kuat ya, jangan nangis. Anak papa kuat" Bangchan berusaha menenangkan anaknya tersebut sambil tak henti - henti memeluknya.

Selang beberapa menit, mereka sampai di rumah sakit dan Haneul langsung dilarikan ke ruang UGD.

Sementara itu Bangchan menunggu diluar dengan perasaan khawatir bukan main.

Memang ini bukan yang pertama kalinya Haneul dilarikan ke rumah sakit karena keluhan sakit di dadanya, tapi tetap saja yang namanya orang tua pasti sangat khawatir ketika melihat anaknya sakit.

Beberapa menit kemudian, dokter perempuan keluar dari ruang UGD.

"Dok, gimana keadaan anak saya?" Tanya Bangchan tanpa basa - basi.

"Sesuai hasil check up terakhir, kondisi jantung anak bapak semakin parah. Dan sesuai yang sudah saya jelaskan, kita bisa saja mengambil langkah untuk transplantasi, tapi usia Haneul masih sangat kecil untuk operasi. Jadi untuk sementara ini dianjurkan untuk rawat inap dulu disini"

Bangchan menghembuskan nafasnya kasar "baik dok, lakukan yang terbaik untuk anak saya"

"Pasti. Kalau begitu saya tinggal dulu ya pak, permisi"

"(y/n)!, Ah maksud saya dokter (y/n), makasih banyak ya"

Kamu tersenyum "Sama - sama, ini sudah menjadi tanggung jawab saya. Dan panggil nama saja juga tidak masalah. Saya permisi pak"

Kamu memang dokter yang merawat Haneul sejak balita. Karena sejak berumur 3 tahun, jantung gadis kecil itu sudah tidak berfungsi dengan semestinya.

Dan tentunya kamu juga mengenal Bangchan dengan cukup baik.

Kamu juga mengetahui bahwa istri Bangchan sekaligus ibu kandung dari Haneul sudah meninggal ketika hendak melahirkan gadis kecil tersebut.

***

"Pa.."

"Haneul sayang, kamu gapapa kan? Udah ga sakit lagi kan?" Tanya Bangchan ketika melihat Haneul sadarkan diri.

Bangchan mengenggam tangan mungil putrinya dan mengusapnya perlahan.

"Haneul udah gapapa kok, ibu dokter mana?" Tanya Haneul.

Kamu dan Haneul memang cukup dekat. Sebenarnya kamu tidak terlalu bisa dekat dengan anak kecil, tapi sifat Haneul yang cukup dewasa untuk anak seusianya membuatmu kagum dan secara alamiah bisa akrab dengan Haneul.

"Haneul pengen ketemu bu dokter"

Sudah biasa Haneul bersikap seperti ini. Anak itu memang sudah biasa dekat denganmu. Baik Bangchan dan kamu juga tidak mempersalahkan hal itu.

"Nanti bu dokter pasti kesini kok, Haneul tunggu sebentar ya"

Dan benar saja, tepat setelah Bangchan menyelesaikan kalimatnya, kamu sudah memasuki ruang inap Haneul.

"Halo cantik" sahutmu ramah.

"Halo bu dokterrrrr" jawab Haneul semangat.

"Dokter periksa dulu ya?"

Kamu pun langsung memeriksa keadaan Haneul. Mengarahkan stetoskop ke arah dadanya, dan mengecek detak jantungnya.

"Gimana keadaannya?" Tanya Bangchan.

"Kondisinya udah baikan" jawabmu sambil tersenyum.

"Yeyy, makasi bu dokterrr" seru Haneul antusias.

"Iya sama - sama sayang. Haneul laper gak? Mau bu dokter beliin makanan?"

Haneul menggeleng "Belom laper. Haneul mau ditemenin aja sama bu dokter disini"

Bangchan yang melihat interaksi keduanya tersenyum hangat. "(y/n), kamu kalo masih ada kerjaan, selesaiin aja dulu. Gapapa Haneul disini sama saya"

"Gamau, Haneul mau ditemenin sama bu dokter"

"Haneul gaboleh gitu" ucap Bangchan.

"Gapapa kok, saya juga sedang tidak ada pekerjaan" jawabmu.

Lagi - lagi perasaan Bangchan menghangat melihatmu dan Haneul yang saat ini sedang berbincang mengenai hal - hal sederhana.

Secara tidak sadar Bangchan terus memperhatikanmu sambil tersenyum. Kamu yang merasa diperhatikan pun menoleh dan mendapati Bangchan yang terlihat salah tingkah.

"Ada apa ya?" Tanyamu bingung.

"Oh, ng-nggak papa" jawab Bangchan terbata - bata.

Sekitar 10 menitan kamu dan Haneul berbincang - bincang, akhirnya Haneul tertidur kembali karena memang kondisinya belum stabil penuh.

"Kalo gitu saya balik ke ruangan saya ya pak" pamitmu.

"Gausa panggil bapak lagi. Panggil nama aja"

Kamu hanya tersenyum sebagai balasannya.

"Kamu ada kerjaan? Atau ada pasien yang perlu ditanggani?" Tanya Bangchan.

"Buat semetara ini masih belum ada"

"Kalo gitu mau temani saya makan siang sebentar di kantin?" Tawar Bangchan.

"Haneul nanti gaada yang jagain"

"Cuma sebentar aja kok. Haneul juga pasti lama tidurnya"

Kamu berpikir sejenak.

"Emm, yaudah" jawabmu final.

Tanpa kamu sadari, Bangchan tersenyum ketika mendengar jawabanmu. Bukan senyum yang biasa seperti ketika melihat kamu dan Haneul berinteraksi, tapi senyum penuh arti yang belum pernah ia perlihatkan sebelumnya.

***

Lagi semangat2 nya ngetikk aowkwkkw






Stray Kids Imagine [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang