4. So Cute

546 72 0
                                    

Note : Don't forget to vote and komen ❤
Maaf juga yaa kalau nanti kalian menemukan beberapa typo :v Tapi ya semoga aja gak ada typo ;)

Setelah lama bercengkrama dengan kedua temannya atau mungkin sekarang bisa dibilang sahabatnya, mood Jisoo sedikit membaik. Itu semua berkat ocehan kedua sahabatnya yang sedikit konyol hingga Jisoo menyunggingkan senyum manis yang tadi sempat hilang.

Saking asiknya mengobrol, mereka tidak menyadari bahwa jam makan siang sudah berakhir. Mereka baru sadar saat merasa kantin yang tadinya ramai kini menjadi sepi. Hanya tersisa mereka bertiga dan ibu kantin.

Akhirnya mereka bertiga beranjak meninggalkan area kantin untuk menuju ke ruangan masing-masing dengan langkah lebar dan terkesan tergesa-gesa.

Jisoo mendudukan dirinya dikursi kerjanya kemudian membuka laptop dan beberapa berkas penting. Ia mulai menggerakan jemari lentiknya diatas keyboard, mengetik beberapa data yang akan diperlukan bosnya.

Sesekali Jisoo mengernyitkan matanya sambil memijat pelipisnya karena beberapa data yang kurang ia pahami.

Jisoo melirik arloji yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Jarum menunjukkan pukul 5 sore. Jisoo tak menyangka ternyata sudah berjam-jam ia mengetik data. Pantas saja ia mulai merasa pegal.

Ia menutup laptopnya, tapi sebelum itu ia tak lupa menyimpan datanya terlebih dahulu. Kemudian ia menyandarkan badanya ke sandaran kursi sambil menutup matanya. Berusaha menghilangkan rasa pegal dan letih di tubuhnya.

Setelah merasa lebih baik, Jisoo merapikan semua pekerjaannya. Sudah jamnya ia untuk kembali ke apartemen.

Ia menghentikan langkahnya di lobby kantor. Jisoo melihat Joy yang kini sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Hai Joy! Pulang bareng yuk" Ajak Jisoo sambil menopang tangannya pada meja resepsionis.

"Hai juga Jisoo! Mmm maaf ya gue gak bisa pulang bareng lo. Soalnya gue dijemput sama pacar gue hehehe. Maaf ya" Joy nampak tidak enak untuk menolak ajakan sahabatnya itu. Tapi mau bagaiman lagi, dia sudah ditunggu seseorang di depan kantor.

"Yaudah gak apa-apa. Lain kali kita pulang bareng ya."

"Oke. Eh tapi gue beneran minta maaf"

"Iya Joy sayang~ Sama deh buruan udah ditunggu doi tuh" Goda Jisoo sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Jijik tau gak?!" Jisoo hanya tertawa menanggapi sahabatnya itu. Joy sangat menggemaskan saat digoda.

Jisoo melihat mobil yang tadi Joy tumpangi, sudah melaju menjauhi halaman kantor. Ia pun berjalan menuju kearah mobilnya berada, lalu segera memasuki mobilnya tersebut dan melajukannya meninggalkan area kantor.

Saat di perjalanan, Jisoo melihat ada yang janggal. Ia menepikan mobilnya, kemudian mengamati apa yang sedang terjadi di depan sana.

Jisoo terkejut saat melihat apa yang sebenarnya terjadi. Bagaimana tidak? Ia melihat 5 orang berbadan besar yang ia yakini mereka adalah preman dan sorang anak kecil yang sedang menatap kelima preman itu dengan wajah yang terlihat ketakutan.

Ia menjalankan mobilnya mendekati tempat kejadian berada. Kemudian tanpa pikir panjang Jisoo turun dari mobilnya. Hal itu sontak mengalihkan fokus preman dari anak kecil tadi menjadi kearah Jisoo.

"Beraninya kok sama anak kecil. Laki apa bukan?" Kata Jisoo sambil menatap semua preman itu dengan ekspresi tenang tanpa ada ketakutan yang terpancar sedikit pun. Dan jangan lupakan perkataan Jisoo tadi yang sukses membuat preman itu emosi.

"Lo siapa?! Gak usah ikut campur kalau lo masih sayang sama nyawa lo!" Gertak salah satu dari kelima preman tersebut.

"Sayangnya gue gak takut sama ancaman lo. Gimana dong?"

Jisoo memamerkan senyum manisnya kepada kelima preman tersebut saat ia sadar bahwa mereka akan menyerangnya.

Semua preman itu maju secara bersamaan. Jisoo yang melihat itupun tersenyum meremehkan. Ia dengan tenang menghadapi kelima preman itu seorang diri dengan tangan kosong.

Ia menangkis pukulan dan tendangan yang diarahkan kepadanya. Setelah ia melihat mereka lengah, Jisoo melayangkan pukulan dan tendangan kepada mereka secara brutal. Hingga semua preman itu melarikan diri.

'Dasar! Sama cewek kok kalah" batin Jisoo sambil menyeringai menatap kepergian preman-preman tadi.

"Aunty? Are you ok?" Suara itu menyadarkan Jisoo bahwa ia tidak sendiri disini. Ia ingat ada seorang anak kecil, yang tadi dihadang preman tadi.

Jisoo mengalihkan pandangannya kepada anak kecil yang kini sedang menatap kearahnya. Ia pun mendekati anak kecil tersebut kemudian menyejajarkan tingginya.

"Aunty gak apa-apa. Kamu ada yang sakit atau apa gitu?" Tanya Jisoo yang khawatir dengan anak di depannya ini.

"Aku gak apa-apa aunty. Namaku David, nama aunty siapa?"

"Nama aunty, Kim Jisoo." David menatap Jisoo dengan senyum yang merekah dan mengemaskan. Jisoo sendiri kagum kepada David, anak itu tidak merasa shock atau bergetar setelah melihat pertarungan yang terjadi didepan matanya.

"Terima kasih. Aunty Jisoo sudah menyelamatkan David dari orang-orang jelek tadi" Jisoo yang mendengar itupun sontak tertawa sambil mengacak rambut David dengan gemas.

"Sama-sama sayang. Lain kali hati-hati ya, kalau ada orang jelek kayak tadi David sembunyi aja. Oke?"

"Siap bos!" Jisoo kembali dibuat gemas dengan tingkah David. Sungguh menggemaskan.

"Good boy" Kata Jisoo sambil tersenyum manis ke arah anak kecil di depannya ini.

"Tuan Muda, maaf saya telat mereka jemput anda" Jisoo dan David menoleh ke sumber suara yang tepatnya ada dibelakang Jisoo. Terlihat laki-laki berperawakan gagah dan besar sedang membungkuk hormat.

"Tidak apa-apa paman. Memang tadi David sempat dihadang preman, tapi aunty ini sudah menolong David." Laki-laki itu mengalihkan pandangannya ke arah Jisoo dan membungkuk hormat.

"Terima kasih. Nona sudah menolong Tuan Muda David" Jisoo sempat terkejut dengan panggilan yang orang itu berikan kepada anak kecil di sampingnya ini. Tapi ia tak ambil pusing. Jisoo tersenyum sambil menganggukkan kepalanya kepada laki-laki itu.

"Aunty, David pulang dulu ya. Aunty Jisoo pulangnya hati-hati." Kata David sambil memeluk Jisoo.

"Iya sayang. Jangan lupa pesan aunty yang tadi ya." David melepaskan pelukannya kemudian mengangguk mantap dan setelah itu ia mencium pipi Jisoo.

David berlari memasuki mobilnya dengan laki-laki tadi yang berjalan mengikuti Tuan Mudanya.

"Mari Nona" Jisoo menganggukan kepalanya. Kemudian ia membalas lambaian tangan dari David. Ia pun terkekeh saat melihat David melayangkan kiss bye untuknya. Sangat menggemaskan.

Jisoo pun melanjutkan perjalanannya menuju ke apartemen. Cukup lelah melewati hari ini. Banyak kerjaan dikantor yang menumpuk, ada suatu hal penting yang belum ia tuntaskan, dan ditambah lagi dia mengeluarkan sebagian kecil tenaganya untuk melawan preman tadi.

Perempuan itupun merebahkan badannya di kasur setelah sampai di apartemennya. Berusaha meredakan letih yang ia rasakan.

Yuhuuu~
Akhirnya bisa update nih cerita.

Oke buat kalian para pembaca yang saya cintai dan sayangi melebihi ku mencintai Dia.
Eaaak:v

Jangan lupa voment, kritik saran juga bisa. Gak usah sungkan ya kalau mau ngasih kritik saran.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼







Destiny (Taesoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang