A-1

72 7 22
                                    

Pagi yang cerah ini, aku bersiap untuk berangkat sekolah. Dengan seragam yang pas dibadanku dan helaian rambut yang aku kuncir satu,menambah aura cantik di diriku.

"Pagi semua." ucapku dan duduk disamping kak Dev

Hai semua!!! Perkenalkan cecan Aylicia Salsabila Albert,anak terakhir dari Papa David dan Mama Felly.Oh ya---aku bersekolah di SMA Trimarta kelas 11 IPA 2,berarti umurku 16 tahun dan kalian bisa memanggilku Cia.Devaro Servorava Albert itu kakak yang paling jahil,tapi aku tetap sayang dengannya. Sekarang ini, ia sedang berusaha meneruskan perusahaan Papa. Pantas untuknya,karena ia berumur 23 tahun.
Sifat manja sudah tertanam pada diriku. Namun beberapa tahun belakang, sikap itu hanya dirasakan oleh keluargaku dan orang terdekat. Jika di sekolah, aku akan bersikap seolah dingin, cuek dan tak perduli terhadap sekitar.

"Cia hari ini kamu berangkat sama Dev ya." ucap Papa

"Yah kok sama kak Dev sih!Cia kan bisa naik mobil,Pa." ucapku ngambek

"Udah nurut aja apa kata Papa,toh satu jalur,kan?" ucap Mama. Aku pun hanya mendengus kesal.

Aku gak mau di anter kak Dev karena semua teman sekelasku menggemari kak Dev.
Ya. Bisa dibilang kak Dev wajahnya seperti Jin BTS, tapi bisa kan gak usah ditanggepi rayuan dari temen-temenku yang genit itu. Kak Dev juga suka jahil sama aku, bikin moodku yang baik jadi jauh dari kata baik.

"Boleh tuh...bisa ketemu sama si Diva nih." ujar Kak Dev

"Ihh...apaan sih kak, kakak gak usah ganggu temen-temenku lagi. Kak Dev kan playboy cap tikus." ucapku sambil tertawa

Dan semua yang ada di meja makan ikut tertawa mendengar ucapanku itu.

"Iya Dev, kamu tuh kayak pedofil aja, suka anak remaja. Inget umur Dev." kini giliran Mama

"Yeu, kan Dev suka aja, lagian temennya si Cia juga badannya bagus-bagus. Pengen halalin cepet-cepet." ujar Dev

Pletak

Aku memukul kepala kak Dev dengan sendok.

"Aww...sakit Cia." ucap Dev memegang kepalanya yang sakit.

"Biarin wlee." ucapku menegjek nya

"Udah berantemnya,ini jam set 7 kalian gak berangkat." ucap Papa menengahi pertengkaran kami

"Bener kata Papa, sana berangkat nanti telat lho." ucap Mama

"Iya. Ma, Pa Cia sama kak Dev berangkat dulu ya. Assalamualaikum." ucapku sambil menyalimi kedua orang tuaku

"Ya waalaikumsalam." ucap Papa dan Mama serentak

***

Dan dengan sangat terpaksa aku berangkat bareng kak Dev. Setelah beberapa melewati kemacetan, sampailah aku di sekolah.
Turun dari mobil, aku disambut dengan sahabatku yaitu Arum, Diva dan Widya.

"Eh ada Diva. Morning cantik, malam minggu jalan-jalan kuy." ucap Dev genit

Mendengar itu Diva tersipu malu, seakan melayang tinggi.Diva tipikal orang yang baperan.

"Eh cieee Diva ngefly tuh." ucap Widya sambil tertawa begitupun Arum

"Kak udah sana berangkat kerja, katanya mau ketemu klien." ucapku memang benar

"Yahh..baru aja ketemu calon istri, udah di suruh pergi aja." ujarnya kecewa

"Ciee yang udah di panggil calon istri. Aku mah apa atuh." kali ini Arum yang bicara.

AYLICIA  [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang