A-2

39 6 11
                                    

"Siapa gue??Gue calon suami lo!" ucap laki laki itu.

Seketika tubuhku menegang mendengar perkataan orang asing itu.Apa katanya!Calon suami??
Orang yang gak ku kenal sama sekali,dan baru beberapa menit bertemu sudah mengaku ngaku sebagai calon suami ku.Rasanya Gila.

"Ayo masuk keburu malem,nanti om David marah sama gue karena anaknya gak balik balik." ucap lelaki itu.

Kok dia tau nama bokap gue,pasti nih ada yang gak beres.batinku

"Gak usah banyak mikir,cepet masuk sebelum gue berubah pikiran loh." ucap laki laki itu seraya menuju mobil.

Aku pun hanya mengikutinya dan masuk ke mobil BMW berwarna grey itu.Lumayan sih gak perlu ngeluarin uang buat naik taksi.

Dalam perjalanan hening tidak ada pembicaraan di antara kami.Sampailah kami di rumah,tapi anehnya dia membuntutiku sampai masuk kedalam rumah.

"Ngapain sih ngikut masuk?" ucapku menghadangnya untuk tidak masuk rumah.

"Gue ada urusan sama om David,minggir bocah tengil." ucapnya dengan menyingkirkan badanku agar ia bisa masuk.

Aku hanya pasrah dan terus mengikutinya.Dan sampailah kami di ruang keluarga.Disana ada mama,papa dan kak Dev yang sedang berbincang bincang.

•~•~•

"Assalamualaikum pa,ma,kak." ucap Cia.

"Waalaikumsalam.Udah pulang?" ucap Dev.

"Udah,Cia langsung kekamar aja ya." ucap Cia seraya meninggalkan keluarganya di ruang keluarga.

Sementara itu laki laki yang mengantar Cia duduk di tengah-tengah keluarga Albert.

"Apa kabar nak Alva." tanya Papa kepada laki laki itu.

Ya.Laki laki yang mengantar Cia pulang bernama Alva Naufal Dirgantara.Anak pertama dari keluarga Dirgantara itu sekarang berumur 23thn.Di usia ini,ia telah berhasil membangun perusahaannya sendiri tanpa campur tangan Ayahnya.Alva juga punya seorang adik laki laki yang mungkin berumur sama dengan Cia.Tetapi adiknya itu telah meninggal saat kelas 1 SMA,karena bunuh diri.Sejak saat itu,Alva menjadi dingin dan gila kerja.

"Kabar saya baik." ucap Alva dingin.

"Gimana hubungan lo dengan adek gue." sekarang Dev yang berucap.
Alva adalah sahabat Dev sejak kelas 1 SMA.Ia juga satu kuliah dengan Dev,tetapi beda jurusan.

"Adik lo baik tapi cuek.Lumayan lah buat orang seganteng gue." ucap Alva terkekeh.

"Oh..ya.Saya kesini juga ingin membicarakan tentang kerja sama yang saya bicarakan waktu itu.Apakah Om setuju?" ucap Alva mulai serius.

"Saya akan bicarakan terlebih dulu dengan Cia.Kalo dia setuju,akan saya terima tawaran itu." ucap David papa Cia

•~•~•

Sementara itu aku sudah selesai bersih-bersih dan menuju ke ruang keluarga.Disana aku melihat Papanya dan Dev yang sedang bicara dengan laki laki yang mengantarnya pulang.Sedangkan Mamah memasak untuk makan malam.Aku memutuskan untuk membantu mamah memasak.

"Mah." ucapku
"Lagi masak? Boleh Cia bantu?" sambungku.

"Boleh.Kamu potong bawang sama bawan bombai ya." ucap Mama.

"Iya." ucapku mengambil bawang bombai dan mulai memotong.

Aku masih penasaran dengan laki laki itu.Aku belum sempat tau siapa namanya.Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Mama.

"Mah." ucapku
Merasa terpanggil Mama menoleh kearahku.

"Ada apa sayang?" ucapnya lembut.

"Cia mau tanya...boleh?"ucapku ragu ragu.

"Boleh.Mau tanya apa?" kata Mama.

"Ehmm...tadi yang nganter Cia itu siapa mah?" tanyaku pada Mama.

Mama kaget dengan pertanyaanku.

"Oh...itu temennya Dev sekaligus salah satu kolega bisnis Papa Namanya Alva." ucap mama seraya membersihkan meja makan.

Jadi namanya Alva.batinku

"Ohhh.Tadi mama bilang temennya kak Dev,kok aku gak pernah lihat main kesini ya." tanyaku lagi.

"Alva sibuk ngurusin perusahaannya,jadi gak sempet main." ujar mama.

Aku hanya berooh ria.
Aku dan Mama sudah menyelesaikan masak makan malam.Aku ditugaskan Mama untuk memanggil para lelaki untuk segera datang ke ruang makan.
Saat aku berjalan menuju ruang keluarga,telingaku samar samar mendengar:

"Saya akan segera menikahi Cia,tidak perduli dia masih sekolah yang terpenting kerja sama ini berjalan ketika saya sudah menikah dengan Cia." ujar Alva.

Deg

Kerja sama??Menikah??Apa yang dimaksud Alva.batinku

Cia terus berjalan tanpa memperdulikan perkataan Alva.

"Selamat malam,makanan sudah siap." ucap Cia membuyarkan pembicaraan mereka.

"Malam sayang,kami akan segera kesana.Alva kamu ikut makan malam dengan kami ya." ucap David
Alva hanya mengiyakan permintaan David.

Sekarang mereka sudah berada di tempat makan.Semua asyik menyantap makanan mereka masing-masing.Tetapi tidak dengan Cia,ia masih memikirkan kata-kata Alva tadi.

"Cia kenapa makanannya gak dimakan.Apa masakannya ngga enak." ucap Felly(Mama Cia).

"Ehmm enak kok mah,Cia lagi ngga nafsu makan." ucap Cia lesu

Tak terasa keluarga Albert dan Alva telah menyelesaikan makan malam.Alva sudah pamit pulang karena sudah malam.Sedangkan David dan Felly sudah ijin untuk kekamarnya.Dev sedang keluar ke club.Tinggallah seorang Cia sendiri.
Sekarang ia sedang duduk di balkon rumah,dan memandang langit malam yang indah.Setiap Cia ada masalah atau sedang sedih ia akan mencurahkan isi hatinya kepada langit.Walaupun tidak bisa menjawab perkataannya,ia merasa lega karena telah berbagi cerita.
Mengingat kejadian tadi di meja makan,ia sangat sedih,kecewa dan marah terhadap orang tuanya.

Mengapa orang tuanya menikahkannya tanpa persetujuaannya?.Cia tak tau alasannya apa,tapi ia akan mencari tahu dengan menikahi Alva.
Ya.Cia akhirnya menyetujui bahwa ia akan menikah dengan Alva.Tetapi ada satu syarat yaitu ia dan Alva harus melakukan pendekatan setidaknya 1 bulan sebelum menikah.Karena pernikahan Cia akan diadakan 2 bulan setelah pertemuan ini.Alva menyetujui permintaan Cia.

Salsanabila25.

AYLICIA  [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang