05

1.7K 43 3
                                    

Tok tok tok

"Biar mamah yang buka"

Setelah pergi dari meja makan Lia pun membuka pintunya dan betapa kagetnya saat ia mendapati seorang lelaki membawa sebuket bunga.

"Maaf tante, putri ada?" ucap Raka, yupss!! Laki-laki yang membawa bunga itu adalah raka 'mantan putri'

"Oh ada, silahkan masuk dulu nak--"

Seperti sedang membaca pikiran lia, raka pun menjawab

"Saya Raka tante." sambil menyalami tangan lia.

"Saya lia, ibunya putri. Silahkan masuk nak raka." lia pun mempersilakan raka masuk dan duduk diruang tamu mereka.

"Sebentar tante panggilin putri dulu yah." ucap lia pergi meninggalkan raka.

"Iya tante."

Lia pun menemui putri dimeja makan untuk memberitahu jika ada raka diruang tamunya.

"Putri, tuh ada raka, kamu samperin gih." suruh lia

"Gamau ah mah, males akutuh kalau sama dia." ketusnya.

"He' gaboleh kaya gitu tau, udah sana temuin." tegas lia

"Iya mah, iya." jengah putri

Dengan malasnya putri pun menemui 'mantan' nya.

"Mau ngapain sih kamu." lantangnya

"gw cuma minta maaf sama lo, put..."

"kamu pergi aja deh, aku juga masih banyak urusan." tegas putri

"Oke gw bakal pergi, tapi lo harus maafin gw dulu put."

"He'emm."

"Lo maafin kan?..."

"Iya, udah dimaafin. Sana pergi tunggu apalagi sih!!!!"

"Makasih." lirih raka sambil meninggalkan sebuket bunga dimeja.

Raka pun pergi meninggalkan pekarangan rumah putri, sedangkan pemilik rumahnya malah meninggalkan bunga 'itu' di meja ruang tamunya.

Putri pun pergi kekamarnya, merebahkan dirinya dikasur king sizenya itu.

Setelah bosan berbaring ia pun mengecek handponenya banyak sekali line dan wa yang ia dapatkan tapi ia hanya ingin membuka dari sava saja.

Line

Sava
Put, kemall'nya sekarang aja yuk. Soalnya ntar siang gw ada perlu nih.

Me
Oke, aku kan gabisa bawa mobil, jadi kamu yg kerumahku yah?


Sava
Tapi, gw bawa kembaran gw juga yah

Me
Terserah kamu va


*
Laki-laki itu selalu meluangkan waktunya disore hari hanya untuk menikmati capucino, setelah itu ia akan kembali kerutinitasnya yaitu menjadi seorang CEO dan seorang chef secara bergantian.

Ia pun kini telah selesai menikmati cappucino itu dan langsung kekantornya untuk mengambil berkas setelah itu ia pergi kerestoran.

"Maaf ini pak edo yah? CEO kantor ini?" ucap erik

"Iya saya sendiri, kenapa emang?" tanya edo

"Nih pak, berkas yang bapak suruh untuk direvisi."

"Kamu kan bukan pegawai saya, tapi ini berkas saya ada dikamu, bagaimana bisa?" tanya edo

"Ka gilang yang nyuruh, katanya kasiin berkasnya langsung keCEO-nya jangan ke yang lain soalnya ini berkas penting." erik pun menjelaskan

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang