bisakah seorang gadis cantik berusia 18 tahun merawat seorang bayi mungil yang telah ditelantarkan oleh orang tuanya di dalam sebuah kardus berukuran kecil yang tergeletak begitu saja di bawah pohon?
apa yang harus gadis itu lakukan ketika berbagai...
"Mingyu!" Teriakkannya yang begitu menggelegar itu membuat seorang pemuda yang tengah asik memainkan ponsel pribadinya itu langsung mendongak menatap seorang gadis cantik yang kini tengah berjalan ke arahnya.
"Maaf telah membuatmu menunggu." Ucap gadis itu lembut sembari tersenyum cantik ke arah Mingyu.
Pemuda berkaos navy itu kemudian bangkit dari duduknya dengan pandangan yang terus tertuju pada sebuah objek yang tengah dibawa oleh sahabatnya.
"Bayi siapa yang tengah kau bawa itu? Apa... itu bayimu?" tanyanya sembari kembali mengarahkan pandangannya pada kedua bola mata indah gadis berusia 18 tahun tersebut.
"Tidak! Bagaimana kau bisa berkata seperti itu, Mingyu." Ucapnya kesal seraya memalingkan wajahnya dari tatapan elang pemuda tersebut.
Pemuda tampan itu mengernyit, "lalu?"
"Aku tadi menemukannya tergeletak di tepi jalan, aku merasa kasihan padanya jadi karena itu aku membawanya kemari. Emm... tidak masalah'kan?" tanyanya masih dengan tatapan yang ia alihkan dari pemuda berambut hitam pekat itu. Dirinya hanya takut dengan jawaban apa yang nanti akan terlontar dari dalam mulut sahabat tampannya.
"T-tapi jika kau menyuruhku untuk menaruhnya kembali ditempat semula, maka akan kulakukan." Sambungnya lagi dengan cepat.
Namun tanpa ia sadari, tiba-tiba Mingyu menarik dagu mulusnya pelan dan membuatnya mau tak mau harus menatap kedua mata elang Mingyu yang mampu membuat gadis itu menjadi salah tingkah.
"Tenang saja sayang, aku akan menemanimu mencari keberadaan orang tua dari bayi mungil ini." Ucapan dari pemuda tampan itu sontak membuat gadis manis itu tersenyum bahagia.
"Terima kasih, Mingyu. Aku menyayangimu."
Karena tak kuasa menahan rasa gemasnya, pemuda itu lalu mencubit pelan kedua pipi chubby dari sahabat masa kecilnya.
"Aku juga menyayangimu, Wonwoo."
***
"Apa?! Kau meminta kami untuk menjaga bayi ini selama kau mencari keberadaan orang tuanya? Apa kau yakin?!"
Pria berseragam polisi lengap itu kemudian mengangguk menjawab pertanyaan dari Mingyu, "aku hanya akan meminta kalian menjaga bayi itu selama masa pencarian orang tuanya selesai. Apa kalian merasa keberatan akan hal itu?"
Mingyu terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali menatap seorang gadis yang sedari tadi setia berdiri disisi kirinya.
"Apa ka-"
"Aku bersedia menjaganya." Jawab gadis itu dengan lantang.
"Tapi bagaimana dengan kuliahmu nanti sayang?" tanya Mingyu.
"Aku akan membawanya ketika aku ada kelas. Bukankah tidak ada peraturan yang melarang untukku membawa bayi di area kampus?"
"Jika kau merasa keberatan, maka biarkan kami mengurus bayi itu." Ucap polisi tersebut dan langsung dibalas gelengan gusar oleh Wonwoo.
"Tidak! Biar aku saja yang menjaganya, aku tak ingin membuat bayi ini merasa sedih karena kehilangan orang tuanya." Secara tiba-tiba raut wajah dari gadis itu'pun berubah menjadi sendu. Mingyu yang paham akan situasi saat ini'pun langsung merangkul pundak sahabatnya posesif.
"Aku bersedia menjaganya sampai kalian dari pihak kepolisian dapat menemukan keberadaan dari orang tua bayi kecil ini." Ucapnya tegas dengan tatapan mata yang tak lepas dari arah gadis cantik yang tengah dirangkulnya.
"Baiklah kalau begitu, kami akan segera menghubungi kalian jika kami sudah mendapatkan informasi terbaru mengenai kasus ini." ujar polisi tersebut dan hanya dibalas anggukan pelan oleh Mingyu.
***
"Wonwoo, ayo makan makananmu. Kau belum makan apapun dari tadi pagi, jika kau terus begini kau bisa sakit nanti." Seru Mingyu pada Wonwoo yang sedari tadi asik dengan mainan baru yang berada digendongannya.
"Aku akan makan nanti saja saat sudah sampai di rumah." Jawab Wonwoo tanpa membalas tatapan dari lawan bicaranya.
Karena kesal dengan tingkah Wonwoo yang keras kepala, Mingyu akhirnya memutuskan untuk berdiri dan berpindah tempat duduk tepat disisi kiri Wonwoo. Ia mengangkat mangkuk makan Wonwoo dan menyendokkan sesendok sup hangat yang tadi dipesan oleh sahabatnya itu.
"Ayo buka mulutmu dan makanlah, aku tak ingin kau nanti jatuh sakit akibat terlalu sibuk dengan bayi kecilmu itu."
hi guys!! aku update lagi nihh, jan lupa voment-nya ia....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![[i] only one ll meanie (gs)](https://img.wattpad.com/cover/210759860-64-k257049.jpg)