-BAGIAN 5-

147 17 12
                                    



"Jadi gimana?" Tanya Vanya cemas.

Kia menarik nafasnya panjang lalu membuangnya pelan-pelan, setelah itu dia mulai bercerita apa yang terjadi padanya dan Chiko saat di kantin tadi.

"Setelah Selesai mesen makanan dari bakso mang asep, gue mau balik kemeja, eh gue nggak sengaja nabrak Chiko, lebih tepatnya dia yang nabrak gue karena dia jalan sambil main Handphone." Kia menjeda sebentar ucapannya, "Terus dia marah-marah sama gue, dia bilang gue jalannya nggak hati-hati, dan yang buat gue emosi dia ngatai gue anjing, ya reflek gue tampar."

"Ha, bener tuh Van, Waktu gue sama Lila, Riana, dan Diorik datang Mereka udah berantem aja." Ujar Cya.

"Terus, Lo dapat hukuman?" Tanya Riana.

"Hmm, Alhamdullilah enggak."

"Lo emang gilak banget sih Ki."Ucap Riana.

Kia menaikkan kedua alisnya tanda dia tidak mengerti.

"Berantemnya itu, nggak pandang siapa Choki."

"Dia salah, dan gue nggak bakal takut kalo yang gue hadapin itu orang yang ngelakuin kesalahan."Ucap Kia Penuh penekanan.

"Iyadeh kita ngerti Ki, tapi lain kali jangan gitu lagi.Kita Khawatir Tau." Ucap Cya.

"Gue nggak janji," Ujar Kia sambil tersenyum.

Semuanya hanya menggelengkan kepala, Kia memang tipe orang yang sangat susah diatur.Dia akan melakukan apa yang menurutnya benar, mau itu bahaya ataupun tidak.

"Kalian pada mau makan nggak nih?" Tanya Cya.

"Gue Minum aja," Ujar Vanya.

Anak-anak yang lain juga meminta dipesankan minum saja, karena mereka sama-sama masih kenyang.Lila dan Kia sudah makan saat tadi Mereka di Uks untuk mengompres luka Kia, Sedangkan Riana dan Vanya mereka juga sudah makan saat Jam kosong.

Cya pergi menuju warung yang menjual minuman, ia memesan beberapa minuman, setelah selesai ia pergi ke mang asep untuk membeli bakso, karena saat ini dia sangat lapar.

"Lo tadi diseleksi buat olimpiade, Barengan sama Siapa?"Tanya Lila tiba-tiba.

"Nata." Kali ini bukan Vanya yang menjawab,Melainkan Cya.

"Elo kok tahu? Kenapa nggak bilang dari tadi pagi?" Tanya Riana.

"Gue juga baru tahu tadi, pas diceritain sama Zaki," Ujar Cya kemudian meletakkan baksonya ke atas meja.

"Nata lagi, Nata lagi." Ucap Riana, "Kayaknya kalian jodoh deh."

Satu detik kemudian, Riana sudah mendapat jitakan keras dari Vanya.Yang benar saja Vanya sangat membenci Nata sejak kejadian Di lapangan Bola, di Tambah lagi sekarang Nata menjadi saingannya untuk mengikuti Olimpiade Fisika semester Ini.

Riana masih mengaduh kesakitan Akibat Jitakan yang mendarat di kepalanya barusan, "Kenapa?" Riana meminta penjelasan.

"Yaelah, lo kan tahu dia benci banget sama Nata.Gimana Mau Jodoh?" Ucap Cya.

"Jodoh di tangan Tuhan, Benci nggak ngejamin kalau besok kita nggak bakalan Cinta kan?" Ucap Lila.

"Masih kecil, Kok yang dibahas cinta-cintaan." Ucap Vanya Kesal.

****

"Huft, capek banget!"

Vanya membanting dirinya di ranjang kamar, ia baru saja diantar pulang Oleh Diorik.Sebenarnya Vanya tadi mengajak Diorik mampir dulu, tetapi Sahabatnya itu menolak dengan alasan mau langsung Latihan Basket.

FORSTA°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang