Perkenalan

17 0 0
                                    

Hembusan angin malam, cahaya langit yang disinari bintang-bintang dan juga lengkungan senyum wajah di bulan malam ini membuat segalanya begitu nyaman. Sepertinya malam ini sangat bersahabat dengan seorang gadis yang sedang jatuh cinta. Yah, hal yang paling utama saat mendengar kata “Jatuh Cinta” pastinya adalah kebahagiaan. Saat sedang jatuh cinta semua yang di lakukan adalah kegembiraan. Melakukan apapun menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Annyeong Se Yeon, ini aku Hyung Suk" pesan singkat itu dari Hyung Suk

Hah ? Jeongmal ? Hyung Suk memberiku pesan singkat. Sedikit tak percaya dengan yang barusaja aku baca. Ini benar Hyung Suk ? pria yang sedang aku sukai. Sambil sedikit mencubit pipiku untuk memperjelas ini mimpi atau tidak. Awwww....ternyata sakit sambil tersipu malu aku pun membalasnya "Nde, darimana kau tahu nomor ponsel ku ?" tanyaku dengan rasa malu.

"Ji Hye memberiku di SNS... kau sedang apa ?" balasnya "Aku sedang bekerja. Kau?"

"Ohh, apa aku mengganggu? aku baru saja sampai rumah pulang bekerja. Kata bibi ku kau bekerja sebagai assisten?" balasnya yang lagi lagi membuatku berdebar

"Nde, aku bekerja sebagai assisten Goo Hye Soon (artis korea)" jawabku malu

"Menyenngkan dong ? Sekarang shoot dimana?" tanyanya

"Happy Together" (acara di channel KBS2) "Oh, nde sekarang aku dan keluarga sedang menonton acara itu." balasnya "Ohya, sekarang aku bekerja dahulu yaa. Thanks Hyung Suk" balasku dengan bingung apa yang harus aku bicarakan lagi. Ya, sebaiknya kami tutup percakapan singkat ini.

Setelah beberapa hari kami saling mengirim pesan singkat. Hyung Suk mengajakku bertemu, ia ingin mengenalku lebih dekat lagi. Siapa yang tidak ingin menerima tawaran menarik itu? Ya, aku menyetujuinya dengan cepat. Kami pun bertemu di ujung jalan dari rumah kami.

Sepi... terlihat sangat sunyi di restoran kelas atas korea selatan ini. Hanya terdengar suara lantunan instrumental dan suara jejak kaki para pelayan. Hyung Suk sangat tampan malam ini, dengan memakai kaos berwarna abu dan jaket merah itu membuat Hyung Suk paling tampan di mataku. "Kau mau apa?" ucapan itu sepertinya pembukaan percakapan kami malam ini. "Ini dan ini" sambil menunjuk menu yang ada di buku menu dan aku tunjukan kepada pelayan. "Kau?" tanyaku "Samain aja." pelayan itupun mengangguk perlahan tanda ia mengerti apa yang di pesan Hyung Suk.

Drrtt...Drrttt

Getaran ponsel Hyung Suk diatas meja makan kami sangat mengagetkan kami. Karna kami sedang berbicara tentang pekerjaanku dan pekerjannya. Dengan perlaha Hyung Suk dan aku melihat siapa yang menelpon, Ahhh Hye Mi menelpon Hyung Suk. "Sebentar yaa." sambil meletakkan jari telunjuk ke bibirnya dan mengangkat telepon Hye Mi. Itu tandanya aku harus diam dan jangan bersuara. Hye Mi adalah kekasih Hyung Suk.

Setelah Hyung Suk menerima telepon dari Hye Mi, dengan senyum miris aku berikan padanya. Dia kembali duduk di hadapan ku, dan menyimpan ponselnya di meja makan. Namun, lebih miris lagi aku melihat wallpapernya menggunakan foto dia dan Hye Mi.

Setelah beberapa menit mereka bebicara di telepon, sepertinya aku ingin menangis. "Aku ke toilet sebentar...." dengan senyum miris aku berjalan ke toilet. Sesampainya di toilet aku menangis, aku fikir air mata ini akan sedikit keluar. Tapi, malah banyak sekali dengan tambahan sesak didada akupun membuat orang lain menolehku. Malu? Tak apalah asal aku bisa mengeluarkan kesedihanku ini.

Se Yeon-na kau begitu sakit ? ayolah jangan berfikiran macam-macam. Dia masih mempunyai kekasih, kau ? apa kau ingin mengulangi kesalahanmu lagi? Sudah cukup........... isak tangisku pecah. Aku hanya tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Aku pernah berada di posisi seperti ini dahulu dengan seorang pria yang saat ini ia menjadi sahabatku, teman curhatku. Walaupun, dia masih memiliki kekasih dia tetap menemani ku disaat aku bimbang. Seringkali dia berbicara dia mencintaiku tapi tak bisa berbuat apapun. Dia adalah Lee Hyun Jung.

Aku harus cepat kembali agar Hyung Suk tidak mencurigaiku. Dengan cepat aku mencuci mukaku dan berjalan sangat lemas, aku melihat sudah ada pesanan yang kami pesan.

“Maaf lama...” ucapku sambil duduk dan menyantap pesanan yang kami pesan. Walau hanya steak dan orange juice, aku selalu saja seperti orang tidak makan 2 hari atau lebih hehehe......... “Pelan-pelan Se Yeon-na” aku hanya balas dengan senyum malu itu membuat dia tertawa. “Apa yang lucu ?” tanyaku

“Kau.....” masih dengan tawanya yang geli

“Aku ? Waeyo?” jawaban lugu yang masih membuat dia tertawa

“Ini......” Hyung Suk sambil membersihkan ujung kiri bibirku.

“Mwo ?” aku hanya melongo seperti orang bodoh. Tidak menyangka dia akan begitu agresif. Apa yang dia lakukakan ? Apa dia sudah jatuh cinta padaku?

“Ini.... (sambil menunjukan ibu jarinya) kau seperti anak kecil saja”

“Assshhhhhh” dengan tampang malu, salah tingkah sekaligus membersihkan bibir ini.

Ahhhhhh.... aku sudah gila

“Terima kasih Se Yeon-na untuk malam ini. Aku senang bisa bertemu dan bercanda denganmu.” Pesan singkat dari Hyung Suk 15 menit setelah berpisah.

“Sama-sama yah aku juga senang.....” sangat aku sangat senang

“Kau sedang apa sekarang ?” pesan itu muncul lagi. Senang ? Tidak, tidak pernah sama sekali membayangkan akan sesenang ini.

“Aku ngantuk. Aku tidur duluan yah” tanpa berfikir panjang lagi aku membalasnya seperti itu. Aku hanya tidak ingin mengganggu dia. Aku fikir dia sedang sms/telepon Jang Mi.

“Baiklah. Selamat malam”

Where Happiness ?????Where stories live. Discover now