"Keegoisan akan merubah yang baik menjadi tidak baik, yang bahagia menjadi menderita"
"Natasya ayo makan dulu sayang" teriak mamanya di balik pintu kamar Natasya.
"Syaa... Sayang..." panggil mama sekali lagi.
Natasya enggan untuk membuka pintu kamarnya. Akhirnya Della memutuskan untuk membuka pintu kamar putrinya yang tidak dikunci.
"Sayang.. Ayo makan dulu nak. Mama udah masak" ucap Della yang kini duduk dipinggir tempat tidur Natasya.
"Aku gak mau diganggu, mending mama keluar aja" ucap Natasya yang tidak mau menatap balik mamanya.
"Sayang... Kamu masih kepikiran sama masalah kemarin ya?" tanya Della kepada putrinya.
"Seandainya dulu mama gak langsung percaya ke penipu itu. Papa gak mungkin mau investasi semua harta yang papa punya. Sekarang apa yang kita dapat ma? Penipu itu pergi membawa semua harta kita, dan alhasil jantung papa kumat sampai akhirnya meninggal. Semua itu gara-gara mama. Aku benci mama!" jelas Natasya dengan air mata yang hampir menetes ke pipinya.
"Maafin mama sayang. Semua ini memang kesalahan mama dan karena keegoisan mama. Mama menyesal Sya, mama minta maaf" sesal Della sambil memeluk putrinya.
"Semua gak cukup dengan kata maaf ma. Aku butuh waktu untuk menerima semua ini. Mending mama keluar dari kamar aku sekarang" ucap Natasya sambil melepaskan pelukan mamanya.
Kini Natasya harus menerima kenyataan bahwa kebahagiaannya satu persatu mulai hilang. Ayahnya yang sudah pergi dan kini ia pun harus menerima kenyataan bahwa hartanya sudah hilang dibawa oleh penipu.
*****
Bruk!
"Gimana sih lo jalan gak liat-liat. Punya mata dua tuh di pake!" umpat Gavin yang tidak sengaja bertabrakan dengan Natasya.
"Sorry kak.." jawab singkat Natasya yang langsung meninggalkan Gavin tanpa menghiraukan ucapannya.
"Dasar aneh" gerutu Gavin singkat.
Saat tiba dikelas, Natasya mendengar percakapan dua sahabatnya yang sedang merencanakan agenda bulanan mereka untuk liburan.
"Eh enaknya bulan ini kita liburan kemana ya guys?" tanya Chindy yang sangat semangat.
"Hhhmm... Kalo kita ke Bali aja gimana?" Usul Clara
"Kita udah ke Bali berapa kali bambank" ucap Chindy sambil meneloyor kepala Clara.
"Huuh ga update sih lo. Di Bali ada destinasi baru tau, gue liat-liat sih lumayan bagus ko" kata Clara yang tidak mau kalah.
"Gimana Sya menurut lo kalo kita ke Bali lagi?" tanya Chindy kepada Natasya.
Duh.. Gue harus jawab apa ya. Mereka kan belum tau kalau sekarang gue udah gak sekaya dulu. (Ucap Natasya dalam hati).
"Syaa?" tanya Chindy sambil menepuk pundak Natasya.
"Hhmm.. Eh a-apa ada apa Chin?" jawab Natasya yang terbata-bata.
"Syaa lo pasti masih kepikiran bokap lo ya? Udah dong jangan murung terus yang ada bikin bokap lo sedih disana" ucap Chindy menenangkan Natasya.
"Bener Sya apa yang diucap Chindy. Dari pada lo murung terus mending kita liburan aja. Kan udah lama juga agenda liburan kita tertunda gara-gara sibuk ngurusin kuliah" ucap Clara mengiyakan perkataan Chindy.
Seandainya kalian tau beban gue lebih berat dari yang kalian bayangkan. (ucap Natasya dalam hati).
"Lo mau liburan kemana Sya?" lanjut Clara.
"Hhmm atur aja sama kalian, gue lagi gak bisa mikir sekarang" jawab Natasya.
"Okay siap boss, pokoknya kita bakal bawa lo ke tempat paling bagus dan lo bakal have fun Sya" timpal Chindy dengan semangat.
Natasya hanya bisa meng-iyakan ajakan kedua sahabatnya, padahal ia sudah tidak punya uang untuk bayar kuliah apalagi untuk sekedar liburan. Tapi Natasya belum mampu menceritakan masalah kebangkrutan Perusahaan papanya, ia takut sahabatnya tidak bisa menerima hal tersebut.
******
Sesampainya dirumah, Natasya langsung masuk kedalam kamar bahkan ia mengacuhkan mamanya yang sejak tadi menunggunya pulang.
"Akhirnya... setidaknya dikamar ini gue jauh lebih tenang dibanding suasana kelas yang gak karuan" dengus Natasya sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur.
Natasya menscroll handphonenya diberita harian dan ia melihat berita yang menarik perhatiannya.
"WHAT 80JT?" teriak Natasya yang sangat terkejut.
"Syaa?? Kamu gak papa kan sayang?" teriak Della dibalik pintu mendengar ada jeritan didalam kamar putrinya.
*****
Gimana nih ceritanya? Maaf jika terdapat kekurangan karena ini cerita pertama kita. Jadi kalian jangan sungkan untuk mengkritik dan memberi saran untuk kami.
Jangan lupa Vote & Comment ya Guyss. Luvvv!🍭🍭🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Lollipop
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang kehidupan Natasya yang penuh warna seperti permen lollipop.