10. 그것은 밝혀

130 10 0
                                    

" Mau kemana kau, Kim Taehkyun "

Daniel berdiri tepat di hadapan Taehkyun dan Taehkyun hanya tersenyum lirik walau pun tdk terlihat jika dirinya tersenyum karena masker yang ia pakai, lalu tangan nya melepas masker ny memperlihatkan wajah nya.

"Lama tidak bertemu Kang Daniel, apa kau tersiksa dengan rencana ku? "

Pertanyaan tersebut membuat Daniel mengerutkan dahinya bingung, lalu Taehkyun tersenyum licik kemudian dengan cepat Taehkyun menyerang Daniel sampai pisau yang di pegang oleh Taehkyun nyaris menusuk perut Daniel tetapi melesat tetapi pisau itu menggores pinggang Daniel sangat dalam membuat darah mulai mengalir, Daniel mencengkram tangan Taehkyun kemudian membalas nya. Sampai Taehkyun melempar bom asap, rekan Taehkyun yang mengerti kode pun melawan lalu berusaha unk kabur. Daniel mengejar nya tetapi sayang seakan di hempas oleh angin Taehkyun dan rekan nya hilang begitu saja, kecuali pe bisnis itu sudah tertangkap dan akan di selidiki lebih lanjut. Taehyong menepuk bahu Daniel dan Daniel pun tdk menggubris hanya melihat kedepan kalau semua jejak Taehkyun sudah hilang.

"Misi menggagalkan penerimaan barang ilegal berhasil, kita akan pulang 1 jam lagi"

Daniel tdk memikirkan apa yang di katakan oleh Taehyong melainkan dirinya memikirkan apa yang tadi sempat di katakan Taehkyun kepadanya, membuatnya curiga.

Jika benar kalau Taehkyun lah yang meculik Jihyo, maka aku akan menyelamatkan nya secepat mungkin 'Batin Daniel

Mereka pun langsung kembali ke markas lalu bersiap unk kembali ke markas di Korea selatan, mungkin hari ini jadwal Daniel kosong dan ini adalah kesempatannya unk mencari di mana keberadaan Jihyo berada, selama beberapa hari Jihyo di nyatakan hilang bahkan di duga sudah meninggal tetapi Daniel tdk akan mudah percaya akan hal itu. Daniel akan mencari Jihyo lalu membawanya pulang dan mungkin gadis itu merindukan sang kakak yang berada di ruang rawat markas. Karena Chanyeol adalah salah satu anggota markas tanpa keluarga nya ketahui sama sekali bahkan Jihyo sendiri tdk tau hal itu.

Sekita jam 4 pagi mereka pulang ke Korea unk beristirahat sedangkan ketua Tim melaporkan semua rancangan misi tadi, perjalanan selama kurang lebih 3 jam ini akhirnya sampai. Daniel juga memilih langsung pulang ke rumah ketimbang menginap di markas, ia ingin menguras emosinya di rumah karena di sana lah tempat Daniel melampiaskan kemarahan nya.

Sampai di rumah Daniel berjalan seperti org yang tdk punya jalan hidup, tas yang di seret di lantai, pakaian yang tak rapi dan juga keringat yang membasahi rambutnya tangan kiri nya juga selalu memegang pinggang nya yang terluka terkena goresan karena ulah Taehkyun tadi, sampai di kamar ia tdk mengobati luka nya sendiri walau pun tdk sepenuh nya akan sembuh karena kulit nya yang sobek dan Xiumin juga belum pulang karena ada urusan lain begitu juga Minhee menjalani tes unk menjadi anggota agen.

Daniel melepas baju nya dan juga jaket nya kemudian ia melangkah ke arah kamar mandi menyalakan wastefel dan air mengguyur nya dri atas, semua tubuhnya basah tanpa sisa bahkan ia menunduk merasakan dingin dan air yang mengguyur tubuhnya. Mungkin ini yang di rasakan Jihyo saat ini, luka goresan nya mengeluarkan darah walau pun tak sebanyak di awal tadi tetapi darah itu mengalir bersama dengan air. Daniel menunduk menahan rasa amarah nya yang meluap. Ia memukul tembok kembali menahan amarah nya.

" Aku bodoh, karena aku tdk bisa menjaga mu dengan baik dan aku lemah karena aku tdk bisa menyelamatkan mu secepat mungkin "

Kemudian ia kembali menatap pantulan dirinya di tembok yang agak buram menampakan wajahnya walau pun tdk terlalu jelas di lihat, mata tajam nya mulai terlihat tangan nya mengepal kuat dan rahang nya mengeras mengingat perkataan Taehkyun kepadanya di tempo sebelum nya.

" Apa kau tersiksa dengan rencana ku? "

                                        •     •     •

Blood, Sweet and Tears Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang