Sekarang dan entah sampai kapan lagi tubuhnya di siksa, selama kurang lebih sebulan bahkan mungkin lebih lama. Jihyo selalu saja di siksa tanpa henti dengan berbagai alasan dan alasan yang sering 'orang itu' ucapkan adalah.
"Kamu sudah mencoba lari dari ku "
Hanya itu saja, memang Jihyo sudah berapa kali berusaha kabur dan tidak pernah bisa kabur. Karena tau sendiri, penjaga dan keamanan nya sangat ketat mustahil bisa lolos dengan rencana biasa pasti harus berpikir dua kali bahkan seribu kali untuk bisa lari dari neraka dunia tersebut. Selalu saja gagal dan ujung ujung nya mendapat siksaan yang pedih, entah sudah berapa banyak luka fisik yang di terima dan di rasakan oleh Jihyo sekarang. Wanita malang itu sekarang tertidur di lantai yang dingin, penuh dengan luka dan darah yang berada di mana mana. Kenapa 'orang itu' tidak langsung membunuh nya saja? Apa dia senang melihat nya menahan sakit di setiap luka yang di alami nya?
Yang bisa di lakukan sekarang hanya menangis dan menahan luka nya, Jihyo bahkan selalu menangis karena kesakitan nya. Tapi beruntung saja tuhan terkadang menolong nya melewati Seokjin, sahabat dari iblis itu mau membantu nya dan mengobati luka nya tanpa sepengetahuan nya.
Seokjin selalu berpikir ketika ia melihat keadaan Jihyo yang jauh dari kata layak sebagai manusia, siapa manusia yang tega melihat ke adan yang membuat siapa saja akan merasa ingin menangis dan gelisah. Bahkan orang yang melakukan nya langsung pergi dan meninggalkan korban nya tergeletak di lantai dengan keadaan yang sangat kacau seperti itu, siapa yang tega. Bahkan bukan hanya Seokjin saja yang membantu melainkan Jungkook juga karena ia juga tidak tega sejak awal.
"Tenang lah, kau tidak sendiri. Aku dan Jungkook ada di pihak mu. Tenang saja ya "
Ucapan yang selalu di katakan Seokjin waktu itu mungkin membuat Jihyo akan merasa agak tenang tetapi bukan berarti rasa sakit nya berkurang. Bahkan semua perkataan yang di katakan 'orang itu' membuat Jihyo harus berpikir beribu ribu kali untuk melakukan sesuatu, jujur saja sebenarnya Jihyo tidak akan mau mematuhi apa yang di katakan oleh 'orang itu' tetapi ini berbeda, orang yang di maksud adalah mengorbankan Daniel. Tidak, Jihyo tidak mau itu. Sudah cukup pria itu selalu menolong nya dan memberikan semua kasih sayang nya kepada Jihyo secara tulus dan sekarang, membiatkan nya menjadi korban hanya karena keras kepala nya Jihyo.
Jihyo tidak se bodoh itu, ia tau kalau 'orang itu' pasti akan melakukan apa yang ia katakan jadi kesimpulan nya, semua yang di katakan bukan cuma bicara melainkan akan melakukan apa yang ia katakan semua nya, semua perkataan nya akan di lakukan tanpa memikirkan orang lain. Sungguh, sangat kejam lebih dari iblis sekali pun. Jihyo mencoba untuk kuat dan menahan rasa sakit nya, kali ini ia tidak lagi mengharapkan kedatangan Daniel. Kenapa? Karena jika Daniel datang maka semua akan berakhir.
Jihyo mencoba berdiri walau pun menahan sakit, ia berjalan pelan menuju lemari dan memakai baju nya. Ia tau, percuma saja memakai baju kalau pada akhirnya jika 'orang itu' datang maka semua yang ada di tubuhnya akan di siksa dan di hancurkan. Perlu kalian tau, Jihyo sering merasakan pusing dan terkadang mual setelah ia di bawa oleh nya ke rumah nya. Entah kenapa dan ada apa? Jihyo tidak tau apa. Wanita tersebut berjalan ke arah cermin yang ada di kamar mandi, menatap pantulan dirinya dan melihat betapa menjijikan nya dirinya.
"Tuhan tidak adil kepada ku "
"Semua orang bahagia sedangkan aku tersiksa di sini"
"Aku tidak terima harus di perlakukan seperti ini terus "
Menangis dan menangis, hanya itu yang bisa Jihyo lakukan sekarang. Tidak bisa mengelak meskipun Jihyo tidak berharap jika 'dia' akan datang menolong nya, tetapi ia sangat merindukan pria itu. Ingin rasanya memeluk nya erat dan merasakan hangat nya pelukan nya. Jihyo hanya ingin itu, walau pun sebentar saja. Jihyo melihat benda yang ia pegang bergaris dua. Jujur saja ia senang mendengar kabar ini dan pasti pria itu juga akan senang karena benih nya tumbuh di rahim nya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood, Sweet and Tears
Random"Aku akan tetap melindungi walau pun bahaya mengintai ku, akan aku lakukan semua itu hanya untuk mu, Park Jihyo ku " Kang Daniel "Aku merindukan mu, Daniel. Keluarkan aku dri sini. Aku sudah tak tahan "Park Jihyo "Akan ku pastikan Jihyo tdk akan bis...