Penistaan Akal

9 0 0
                                    


Setiap malam aku bertanya - tanya apa arti kehidupan ini?, apakah ada alasan dibalik kehidupan ini?, ya mungkin tidak ada yang bisa menjawa pertanyaan itu dengan pasti, hanya ada hipotesa - hipotesa dari para ahli fisika atau agama, atau mungkin hidup ini memang tidak memiliki arti, mungkin kehidupan di bumi hanya sebuah kebetulan dari beraneka ragam reaksi kimia miliaran tahun yang lalu. We don't know. Tapi beberapa orang yakin bahwa ia memiliki segala jawaban tentang kehidupan, tapi dengan 0 bukti, and that's bullshit.

Aku tidak tau mana yang benar mana yang salah, yang ku tau bahwa berpura - pura memiliki segala jawaban akan menutup pertanyaan selanjutnya, dan menurutku itu yang menarik dengan hidup ini, begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab yang menjadikan hidup ini menjadi sebuah misteri.

Waktu kecil aku diajarkan bahwa semua ini adalah rencana tuhan, jadi tugas kita di bumi hanya menjalankan perintahnya dan menyembahnya dan diangan - angani hidup bahagia di surga, tapi sekarang aku berfikir bukankah itu adalah hidup seorang "budak", diperintah, dan disuruh melakukan sesuatu dengan hukuman jika tidak patuh, tidak ada bedanya bukan?. Jika aku ungkapkan pemikiran itu kepada orang tuaku atau teman - teman ku mungkin aku akan dibilang tidak waras dan akan di benci, dan sampai sekarang pemikiran itu masih kupendam.

Kenapa orang - orang takut jika ada yang mempertanyakan kepercayaan mereka?, bukankah setiap hal itu harus dipertanyakan, apakah kamu berani melewati jembatan jika tidak yakin kalau jembatan itu kokoh?, tidak bukan, jadi mengapa orang takut?, aku bingung.

Setiap kali aku melihat peristiwa - peristiwa alam yang memakan banyak jiwa, aku bertanya : jika tuhan maha baik kenapa ia tega membunuh jutaan nyawa dengan teragis ?, jika tuhan maha kuasa kenapa ia membiarkan bencana itu terjadi?, bertolak belakang bukan dengan apa yang kita percayai, lalu aku berkesimpulan bahwa, jika tuhan itu memang ada, antara : tuhan tidak maha kuasa atau tuhan tidak maha baik. Mungkin pemikiran ini sungguh berbahaya dinegaraku, karena sebagaian besar penduduknya sangat fanatik dengan kepercayaan mereka.

Takut sebenarnya memiliki pemikiran ini, takut dijauhi keluarga dan takut dijauhi teman, tapi aku lelah mempercayai sesuatu yang menurutku omong kosong, lelah menjalankan aturan yang mungkin dibuat orang biasa ribuan tahun lalu yang bahkan tidak tau bahwa bumi mengelilingi matahari, tapi sudahlah, mau bicara pun tidak akan didengar atau lebih parah bisa masuk bui, mungkin hanya waktu yang bisa menjawab, mungkin sekarang yang perlu ku lakukan adalah berkenalan dengan dia, mengajak dia kencan, dan nikmati masa muda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menembus CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang