|| 001

12 0 0
                                    

Daddy if you're out there,

Daddy all I wanna say,

You're so far away...

Oh, you're so far away...

That's ok, that's ok, I'm okay.

•••


Hari itu, mungkin sekitar hari ke sepuluh aku terbaring di brankar rumah sakit. Sesosok tubuh tegap yang sedikit bungkuk itu masuk ke ruanganku. Bahu kekarnya tidak setegap dulu lagi, mungkin karena usia pun karena lelah menitihkan keringat jagungnya demi sesuap nasi. Dia papa. Tersenyum singkat lalu mengelus pucuk kepalaku. Dia memakai kemeja putih bersih, itu pasti baju baru. Juga celana hitam bahan yang tampak masih baru. Rambutnya yang agak mengkilat diberi jel rambut. Aroma parfumnya juga menyerebak di seluruh ruangan bangsal anak. Iya, umurku waktu itu masih sebelas tahun.

"Papa kerja dulu, ya?" Katanya lembut. Aku mengangguk pelan dan membalas senyumannya. Seusai mengecupi kepalaku dan merapikan anak rambutku yang tertiup angin karena jendela kamar terbuka, papa beralih ke mama di sudut kamar. "Aku pamit kerja dulu. Aku titip anak-anak."

Setelahnya, papa kembali memainkan rambutku yang lepek karena tidak pernah keramas selama sakit. "Kemana?" Tanyaku.

"Jakarta. Hanya tiga hari." Jawabnya.

"Setelah itu kita jalan-jalan?" Pintaku yang terdengar seperti rengekan.

"Asal princess sembuh dulu."

"Janji?"

"Iya, janji."

"Boleh beli boneka Spongebob juga?"

"Apa pun."

"Yeay! Kerja yang semangat papa!" Ucapku, dengan mata berbinar dan senyum cerah.

"Adek juga mau Ultraman!" Adikku, yang usianya dibawah dua tahun dariku tahu-tahu berseru semangat entah datang dari mana.

"Iya. Nanti kita jalan-jalan dan belanja."

"Yesss!!!"

Lalu, bunyi ketipak langkah dari pantulan pantofel terdengar memekak telinga. Rasanya seperti suara ucapan selamat tinggal yang tersirat.

Papa pergi. Menyisakan aroma parfumnya yang masih melekat di gorden putih rumah sakit yang tertiup terbawa angin pagi. Aroma yang melambaikan perpisahan dan tidak pernah kutebak sebelumnya bahwa aroma itu akan kubenci.

Pa, kapan kita beli boneka barunya?

°°°

Untuk PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang