Terpaksa update ulang gara2 watty error. maaf ya yg koment d part yg terhapus komennya g bisa kubalas***
"Kamu mau diam di mobil atau turun ikut saya?" tanya lelaki yang berdiri disampingku.
Aku hanya diam memandanginya, berharap semua ini hanyalah mimpi.
Huh, mengapa aku bisa terjebak dengannya?
Flashback
Aku baru saja selesai mengantarkan pesanan salah seorang staf HRD dilantai empat. Aku menunggu pintu lift terbuka untuk kembali ke lantai dasar.
Begitu pintu lift terbuka, aku
melangkahkan kakiku kedalam lift. Tapi betapa terkejutnya aku begitu mengetahui siapa yang berada didalam lift. Pak Darian melihatku dengan mata berbinar dan tersenyum penuh maksud."Akhirnya kita ketemu lagi."
***
Pak Darian membawaku oh lebih tepat memaksaku untuk ikut kesebuah butik. Dia memilihkan gaun dan sepatu hak tinggi yang
tak kutahu untuk siapa saat aku
menanyakannya. Dia hanya menyuruhku mencobanya dan kembali menyeretku kali ini
ke salon.Setelah dari salon dan selesai me-make-over diriku hingga aku tak mengenali diriku sendiri, pak Darian lagi lagi kembali menarikku hingga kami tiba disebuah gedung yang megah.
"Saya mau kamu menjadi pacar pura-pura saya. Nggak ada bantahan." ucapnya melihatku
akan memprotes dirinya."Untuk kali ini, saya mohon kerjasama kamu. Jangan sampai kamu menginjak kaki saya lagi
atau melakukan hal bodoh lainnya. Kalau sampai itu terjadi, saya gak akan segan segan untuk membuat malu kamu. Paham?" Ucapannya yang dingin dan tatapannya yang
setajam pisau membuatku tak berkutik selain mengangguk pasrah mengikuti keinginannya."Bagus, oh ya nama kamu siapa? Gak mungkin kan saya gak tau nama pacar saya sendiri?" tanya pak Darian sambil mengedipkan matanya.
Aku berjingkat kaget dengan tingkah pak Darian barusan. Apa pak Darian baru saja merayuku??
"Hei,ditanya kok malah bengong?"
Aku mengerjapkan mataku dan menghembuskan napas yang tanpa sadar kutahan sedari tadi.
"Desy. Desy Ambarwati. Tapi bapak bisa panggil saya Dedes," ucapku tanpa menatap mata elang pak Darian.
"Dedes? Hmm... nama kamu bagus juga. Satu hal lagi, selama kita didalam jangan panggil saya bapak. Panggil nama saya saja. Mengerti?"
Aku kembali menganggukan kepalaku menyetujui ucapannya.
Flashback end
"Dedes. Kamu mau turun atau saya perlu gendong kamu kedalam?" satu sentakan dari pak Darian, ralat maksudku Darian mengembalikan kesadaranku yang masih mencoba mencerna tentang semua yang terjadi saat ini.
Semuanya terjadi begitu cepat dan tanpa bisa kuduga sebelumnya.
Sepertinya setelah ini kehidupanku akan berubah.
"Dedes." ucapnya mulai tak sabar melihatku masih terdiam.
"Maaf," aku pun menerima uluran tangannya dan beranjak keluar dari mobil. Kami masuk beriringan kedalam gedung sebagai sepasang kekasih.
***
Darian Pov
Selama acara berlangsung, mataku tak henti memandang kesalah satu tamu Gaga yang selalu menarik perhatianku sejak dulu hingga
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Manis
ChickLitSTORY HAS BEEN DELETED "Kapan kau akan menikah?" Selalu saja pertanyaan itu yang ditanyakan para tetua ketika bertemu denganku. Tidakkah mereka mengerti,aku masih muda. Hey,umurku baru 27 tahun. Aku masih ingin menikmati hidupku. Masih banyak hal ya...