chapter 01

54 5 0
                                    

DELIA ZALESYA cewek berambut panjang yang sedang berjalan menuju kelasnya. Tidak sedikit sapaan yang ia dapatkan jika berjalan melewati lorong kelas 12. Ia membalas sapaan sapaan tersebut dengan senyuman, ia juga sering di cap sebagai manusia yang tidak memiliki masalah sepanjang hidupnya sebab senyum yang terus ia tampakan di setiap harinya.

Delia hanya tertawa mendengar ucapan tersebut, bagaimana tidak tertawa? Tidak ada manusia di muka bumi ini yang tidak pernah ada masalah dalam hidupnya, hanya saja berbeda orang juga berbeda dalam menghadapinya. Dan ia lebih memilih menghadapinya dengan sangat santai, masalah bukan untuk di pikirkan tetapi untuk kita hadapi.

Langkah kakinya terhenti saat ia melihat cowok jangkung yang sedang berdiri tidak jauh dari kelasnya, cowok itu sepertinya sedang berbicara dengan teman sekelasnya.

"Kak Fariz" sapa ku dengan senyum yang sudah menghiasi wajahku.
"Iyaa" balasnya dan kembali berbicara dengan Arkan teman sekelasku.

Ya walaupun dia hanya membalas sapaanku dengan jawaban seadanya, tetapi hanya mendengar suaranya sedetik saja bisa membuatku merasa bahagia. Aku masuk ke kelas ku dengan senyum yang sudah menghiasi wajahku.

"Kenapa lo senyum senyum gak jelas?" Tanya Rayna sahabatku. Tetapi aku tidak menjawab pertanyaannya dan terus memandang kearah luar melihat kak Fariz yang entah lah sedang membicara kan apa dengan Arkan. Dan Rayna yang sedang kebingungan juga mengarahkan pandangannya kearah yang sama dengan pandanganku. "Aelahhh kak Fariz toh,pantasan senyum senyum gak jelas" balasnya dan kembali memainkan handphonenya kembali.

Jika kalian menebak bahwa aku menyukai kak Fariz? Kalian benar. Tebakan kalian tidak meleset sedikit pun, aku menyukainya saat aku MPLS (Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) ia salah satu panitia saat mpls tersebut.

Saat itu semua anak kelas 10 berkumpul di aula dan duduk di kelompoknya masing masing, hanya aku sendiri yang masih berdiri dan melihat ke arah jendela.

Kak Fariz datang menghampiriku "lihatin apa dek?" Tanyanya dengan membawa kamera di tangannya. Mood ku yang saat itu sedang tidak baik ingin rasanya membalas jawab pertanyaan nya dengan bacotanku,tetapi saat menatapnya? Bahkan satu kata pun tidak keluar dari mulutku. Kak Fariz yang berbadan jangkung,mempunyai hidung yang mancung,alis yang tebal bahkan bulu matanya yang panjang cukup mengambil perhatianku saat itu. Aku hanya menatap matanya dan pergi meninggalkan nya tanpa menjawab pertanyaan nya tersebut, dan saat itu pun aku bisa meyakinkan diri ku bahwa aku menyukainya, biasa orang menyebutnya dengan sebutan "cinta pandangan pertama" jujur aku tidak percaya dengan cinta pandangan pertama itu, tapi sekarang sepertinya aku percaya adanya cinta pandangan pertama.

Namun saat ini aku hanya bisa menyukainya secara diam diam. Tepat MPLS berakhir aku mencoba mencari tahu tentangnya, tetapi aku mendengar kabar bahwa dia sudah berpacaran dengan kak Tiara, kakak kelas 12.

"Lo ngomongin apa sama kak Fariz?" Tanyaku penasaran ke Arkan yang kembali ke dalam kelas. "Oh biasa mau main volly bareng" jawabnya santai dan duduk di bangkunya. Aku hanya menganggukan kepalaku mengerti.

Kring...kring...
Bel masuk berbunyi, itu tidak membuat aktivitas ku terhenti. Handphone masih dalam genggamanku, mataku tak lepas memandang ke layar ponselku tersebut, dan jari ku masih sangat aktif membuka beberapa sosmed yang ku miliki.

"Selamat pagii" sapa bu Rosa yang baru saja masuk ke dalam kelasku. Sontak membuatku terkejut dan dengan cepat aku mengeluarkan buku pelajaran Fisika yang ada di dalam tasku dan langsung menyimpannya di atas mejaku. "Lo udah kerjain tugas? Tumben banget ngerjain tugas, biasanya nyontek gue dulu" ucap Rayna. "Tugas? Anjirrr gue belom dongg" ucap ku sedikit beteriak dan dengan cepat Rayna menutup mulutku dengan kedua tangannya.

Huft...bu Rosa salah satu guru yang ku takuti. Jika tidak mengerjakan tugas darinya, hukuman yang ia berikan adalah lari keliling lapangan sebanyak 3 kali putaran dan tidak menggunakan sepatu. Melihat teman temanku yang pernah di hukum seperti itu membuatku pusing bagaimana jika aku yang mengalami itu?. Matahari yang tidak pernah absen menyinari lapangan sekolahku, dan tentu saja kaki akan terasa sakit saat berlari di atas semen kasar dan juga panas karna paparan sinar matahari.

Dan benar saja, kini aku berada di tengah lapangan sekolah untuk menjalani hukuman yang diberikan bu Rosa. Aku melepaskan sepatuku dan juga kaos kaki ku, biasanya aku menonton teman teman ku yang dihukum seperti ini tapi untuk hari ini itu tidak berlaku kepadaku karna hari ini aku lah yang menjadi pusat tontonan para teman temanku.

1 putaran
2 putaran

"Awwww!!!" Teriakku saat kaki ku terkilir. Rayna yang juga menontonku yang sedang dihukum dengan cepat ia datang menghampiriku dan menolongku. "Lagian sih gak ngerjain tugas bu Rosa, udah tau hukumannya di suruh lari dan lo sendiri jarang banget lari lari kek begini" ucap Rayna. "Aelah lu bantuin gue dulu doang jangan ngomel dulu...sakit nih kaki guee" balasku tidak kalah melawan bacotan Rayna.

Ia membawaku duduk di bangku yang tidak jauh dari lapangan. "Lah terus ngapain? Cepat dong obatin kaki gue, kenapa masih diam diam gitu sambil main hp lagi" ucapku melihatnya masih memainkam handphone nya. "Sabar setan!! gue lagi ngechat Kikan nih minta tolong bawain kotak p3k di tas gue" jawabnya. Aku hanya terkekeh mendengarnya yang memaki ku.

-oOo-

Kring...kring...
Bel pulang sekolah berbunyi, aku memasukan beberapa buku ku kedalam tasku. "Lo pulang sama gue aja Del" aku hanya menganggukan mengiyakan omongan Kikan.

Kikan juga sahabatku dan Rayna, kita bertiga sangat cocok jika sedang membicarakan seseorang haha.

Aku dan Kikan pun berjalan kearah parkiran, lagi lagi aku melihat kak Fariz yang berjalan berlawanan arah denganku. "Kak Fariz" sapa ku lagi saat ia sudah tepat di hadapanku "iya" jawaban singkat namun menarik di telingaku untuk kudengar. Aroma badanya yang selalu tercium saat ia berjalan melawatiku 'wangi' satu kata yang menggambarkan aroma badannya.

Mempunyai wajah yang tampan,berbadan tinggi, beraroma khas yang membuatku selalu ingin ada di sampingnya, bahkan ia hebat dalam permainan olahraga seperti futsal,sepak bola,bulu tangkis dan lainnya tidak hanya permainan olahraga, ia juga hebat dalam bermain alat musik 'gitar' . Wajar saja perempuan perempuan lain juga menyukai dirinya. Dan jujur saja wanita yang sekarang menjadi pacarnya pasti sangat beruntung memilikinya, andai saja aku lebih dulu mengenal kak Fariz ketimbang kak Tiara. "Ah kalau jodoh juga pasti ke gue hehe" batinku.

Sesampainya di rumah, seperti biasa aku membersihkan badan ku dan kembali lagi ke kamar untuk rebahan di atas kasur empuk ku itu. Jika sudah di atas kasur membuatku malas untuk bergerak lagi. Dengan laptop di hadapaku, tidak lupa susu coklat panas yang terletak di meja samping kasurku, dan juga jaringan Wi-fi yang lancar, Itu seperti paket komplit yang sempurna.

Sepulang sekolah seperti biasa aku membuka aplikasi instagram di laptopku membuka akun kak fariz melihat beberapa fotonya disana. ini seperti rutinitasku di setip harinya, melihat beberapa foto yang ia posting di akun pribadinya tersebut dan ada juga yang ku simpan secara pribadi di ponselku.

Ting...
Notifikasi whatsapp yang berbunyi dari arah ponselku dengan cepat aku meraihnya. 'Ghibah everything' notifikasi itu ternyata dari grup ku bersama Rayna dan Kikan.

GHIBAH EVERYTHING

✅Kikan :
Gaes gaes....

✅Rayna :
Paan sih?

✅Why?

✅Kikan :
Gue tadi ketemu sama kak Fariz, dia berdua sama kak Tiara di mini market dekat rumah gue.

✅Ha?sumpah lo? Ngapain mereka?

✅Kikan :
Kayanya sih kak Fariz lagi nemenin kak Tiara nya belanja, gak tau juga sih. Mana romantis lagi mereka pengen buta seketika gue lihatnya.

✅Lah, gue yang baca cerita dari lo aja pengen mati rasanya :(

Membaca chat dari Kikan membuat mood ku hancur dan kembali meletakan ponselku. "Huftt...capek badan,capek pikiran, bahkan perasaan juga ikutan capek".

Terima kasih yang sudah membaca 🥰

Jangan lupa bintangnya yaa ⭐💕 dan share juga ke teman teman kalian 🥰









My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang