Istikharah Cinta

Perasaan Terpendam

Sepucuk surat dari Bagas Arya.
"Umay.. 3 tahun sudah kita menempuh pendidikan di sekolah tercinta ini. Penuh kenangan yaa.. tapi, kini waktunya kita menentukan masa depan kita. Di moment perpisahan kelas 3 SMA ini, ada sesuatu yang ingin saya utarakan padamu, dan hal ini sudah saya pendam selama 3 tahun lamanya.

Sebenarnya.. saat pertama kali saya masuk ke sekolah ini, saya mengagumi May..

Maaf, selama ini saya memperhatikanmu, saat kamu ada masalah, bahagia, sedih, tertawa, menangis di kelas, saya tau itu.
Ketika kamu sedang sedih, dalam hati ingin sekali saya menghiburmu, namun saya sadar, ini bukan waktu yg tepat. Maka dari itu, saya biarkan perasaan ini bersemayam dalam hati.

Maaf yaa saya ngasih surat ke kamu, mungkin surat ini adalah surat pertama dan terakhir untukmu..

Berharap takdir bisa mempertemukan kita kembali ya May.. dan berharap, suatu saat nanti kita bisa bersama dalam keadaan yang halal. 😊

Besok, saya bersama keluarga akan pindah ke Kairo, karena keluarga ibuku menyuruh kami tinggal disana, menemani kakek. Insya Allah saya akan meneruskan pendidikan disana.

Kamu jaga diri baik-baik yaa.. tetaplah tersenyum, mudah-mudahan kamu masuk ke perguruan tinggi terbaik di Bandung. Aamiin.. 😇

Maaf ya May, suratnya kepanjangan. Hehe
Mudah-mudahan kita berdua bisa bertemu kembali.."
-Bagas Arya-

Sambil menahan tangis ku baca tiap bait surat darinya.. Bagas Arya.. dia adalah sosok laki-laki berprestasi di kelas kami.
Dia juga pernah menjadi ketua OSIS di sekolah kami. Dia sosok yang baik, humble, tenang dan tidak pernah bergaul sembarangan dengan perempuan, bener-bener menjaga.
Tak menyangka, selama 3 tahun ini dia memendam rasa padaku. Dan mengapa aku tidak tau?? Aku tidak tau, bahwa selama ini ada seseorang yang mempedulikanku secara diam-diam.

Arya.. sebenarnya, aku juga mengagumimu. Mengagumi akhlakmu, tapi pada saat itu aku berfikir, mana mungkin kamu menyukai perempuan sepertiku.

Hari ini, ayah pergi meninggalkan kami selama-lamanya. Kamu juga malah pergi Arya.
Laki-laki pertama yang mencintaiku sepenuh jiwanya telah tiada. Dunia seakan menjauh dariku, tapi.. Arya, jika kita memang ditakdirkan bersama, suatu saat nanti Tuhan pasti akan mempertemukan kita kembali. Aku akan menunggumu kembali, Arya.. 🍂

Hera al-Humaira. Itulah namaku.
Aku sering dipanggil Umay oleh teman-temanku.
Aku seorang anak yatim, ayahku meninggal diwaktu kelulusanku di kelas 3 SMA. Aku tinggal ber-4 dirumah, ada nenek, ibu dan adikku Helmi.
Mereka adalah penyemangatku yang tersisa di dunia ini setelah ayah pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya.

▪︎2 bulan berlalu▪︎
Do'a ayah dan Arya terkabul. Aku lulus masuk perguruan tinggi di Bandung. Terima kasih ayah, Arya, atas semua do'a kalian.. 😥

Semenjak aku melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, seperti ada kehidupan baru bagiku. Banyak hal yang baru, suasana yang baru, dan banyak sekaliii yang berbedaa.. aku harus semangat belajar! Aku harus membuat keluargaku bangga!

Waktu pertama kali kuliah, banyak sekali teman-teman yang tidak ku kenal. Mereka beragam bahasa, sikap, penampilan dan lain-lain pokonya..

Mafhumlah yaa.. kan kalo di SMA tiap hari ke sekolah pake seragam, sekarang ke kampus bajunya boleh bebas, kan rasanya aneh gitu.. heheh 😁🤭
Kalo di SMA, warna seragam semua siswa sama, putih abu. Cuma bedanya, ada yang bajunya putih cemerlang, ada juga yang putih kekuning-kuningan.. haha 😅

▪︎Semester 2▪︎
Berbeda ketika di semester 1, kami begitu jaim dan belum mengenal banyak teman. Sekarang di semester 2, kami mulai saling mengenal lebih banyak satu dengan yang lainnya, bahka ada yang sudah punya geng lhoo.. hehe

Mungkin berbeda denganku, aku hanya memiliki 1 sahabat, yaitu Tasya. Karena bagiku, kepercayaan dalam sebuah pertemanan sangat penting, maka aku tipe orang yang tidak mudah terbuka kepada siapapun.

Suatu ketika, saat kami sedang ada kelas, dosen yang mengajar kami terkenal killer dan jutek abis. Ditengah-tengah pelajaran, salah satu teman kami membuat suasana kelas menjadi tegang.

Bayangkan guys, dosen lagi nerangin, teman kami Ade Wijaksana bikin ulah. Dia malah asyik main game Mobile Legend di kelas. Gustiii 😭😭

Menurut kalian, Ade ketahuan dosen gaa? Ketahuan bangettt guys.. 😭 gawaattt

Awalnya Ade dipanggil dosen dengan nada yang biasa saja. Eehh Ade ga nyaut. Trus dosen nyamperin Ade sambil bertanya, "Lagi ngapain De?".
Ade tidak bergeming, dia masih fokus bermain game di hanphonenya.
Dosen kami memanggil kembali,
"Adee..!". Ade malah menjawab sambil mata melihat handphone-nya, "diemm luu, ganggu aja.."

Dosen mulai geram sambil mengambil handphone Ade, "Anda mau belajar atau main game?!" 😡

Sontak ade kaget dan marah, "apa si looo.. ehh ibuu.. emm saya minta maaf bu" 😨

Dosen kami sangat marah, dan sebagai hukumannya, kami sekelas kena imbasnya. Kami disuruh buat penelitian tentang #*÷×7+@3, minimal 90 halaman. 😭😭😭

Saat dosen sudah keluar dari kelas, kami benar-benar marah ke Ade, tapi dia malah cengengesan. 😭😭😤

Ya Allah... tugas yang lain belum kelar, sekarang sudah nambah lagii.. Adee..!!! 😤😭😡

Hari terus berganti, di setiap harinya selalu ada hal-hal yang tidak terduga..

◇◇◇