Your Friend?

126 28 5
                                    

Sejak kejadian dirumah kemarin sore, Hyunjin jadi menumpang tidur dan mandi di rumah temannya. Beruntung temannya mengijinkannya. Jika tidak, mungkin ia sudah jadi gelandangan tampan pikir Hyunjin.

"Renjun brengsek! Bajingan! Gimana kalo aku beneran jadi gelandangan tadi malem? Gila! Bisa-bisa masuk berita nih

"Mengejutkan! Ada gelandangan super tampan sedang duduk mengais rejeki"

Pasti langsung populer tuh angkatan sekolah hahaha!" Oceh Hyunjin sambil tertawa sendiri akibat halusinasinya membuat orang disekitarnya sedikit menjauh karena takut.

"Ngapain ketawa sendiri? Udah gila?"

Tiba-tiba ketua kelasnya ada disampingnya, ikut berjalan ke halte bus.

"Aish Felix! Kalo mau ngagetin jangan kayak Valak dong! Ingetin dulu kek"

Bukannya membalas pertanyaan Felix, Hyunjin malah mengomel padanya membuat Felix langsung meninggalkan Hyunjin di belakang.

"Gila kamu Lix. Udah ngagetin sekarang ninggalin" Ucap Hyunjin saat mengetahui Felix meninggalkannya. Lalu tak lama, seseorang kembali mengagetkannya.

"HYUNJIN!" Sapa So-Hyun dengan senyum ceria.

"Ya Tuhan! Kim So-Hyun! Kalau aku mati karena teriakanmu bagaimana hah?!" Teriak Hyunjin membuat So-Hyun menatapnya malas.

'Mulai lagi drama kecilnya'

"Kalo kamu mati, yaudah gapapa. Sana! Orang mau nyapa juga."

So-Hyun melalui Hyunjin sambil menabrakkan sedikit tubuhnya pada laki-laki itu dengan sengaja membuatnya sedikit mengaduh.

'Untung cewek, kalo engga udah dibikin jadi telor dadar juga tuh anak' Kesal Hyunjin namun ia hanya berani mengatakan itu dalam hati.

Perlahan ia menarik napas lalu membuangnya secara perlahan. Kemudian ia mulai menyusul So-Hyun yang melangkah lebih jauh.

Sedangkan disisi lain, ada laki-laki berambut pink pudar sedang memandangi So-Hyun.

Senyumnya pun bangkit saat mengetahui kalau gadis itu yang dicarinya. Ia lalu berlari kecil ke arah halte bus yang sudah ada So-Hyun dan Hyunjin yang setia menunggu bus mereka datang.

"Hyunnie!"

Mendengar panggilan kecilnya membuat So-Hyun langsung melirik ke arah orang tersebut. Seketika matanya membulat sempurna.

"NA JAEMIN?!"

+++

Di waktu yang sama namun tempat yang berbeda, terdapat seorang laki-laki yang terbaring dengan sekujur tubuhnya penuh luka. Dia adalah Jeno.

Jeno bangun dengan wajah yang lebam. Ia lalu melangkah ke arah kamar mandi dan segera memakai seragamnya.

Perlahan ia turun dari tangga dan di sambut oleh senyuman licik Hwang Renjun.

"Yo! Bagaimana pukulanku semalam?" Tanyanya dengan senyuman yang masih terpampang di wajahnya.

Jeno hanya meliriknya sekilas lalu melaluinya.

Sedangkan Renjun yang melihat itu tersenyum sinis.

"Wah wah, para bajingan itu harus diberi pelajaran." Ia mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak seseorang.

"Halo?"

"Oi Seungminnie! Apa kabar?"

"Jangan basa basi, b*****t! Apa maumu?"
Tanya yang ditelpon--Seungmin-- dengan suara yang serak.

Your ColorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang