Problem

166 30 6
                                    

"Hei! Lee Jeno! Kita mau kemana?"

"Kencan!"

"Hah?"

+++

Selama berjalan, So-Hyun tidak berbicara sepatah katapun. Ia masih kaget mendengar Jeno yang kata Hyunjin "menyeramkan", berkata begitu padanya.

'Apa mungkin Jeno tidak semenyeramkan itu? Apa mungkin Hyunjin hanya melebih-lebihkan? Bisa jadi sih... dia kan anak drama.'  Batin So-Hyun berperang mempertanyakan segala hal.

Hingga tiba-tiba kepala So-Hyun menabrak punggung tegap Jeno.

"Hei, Lee Jeno! Kenapa berhenti mendadak sih.." Omel So-Hyun sambil mengelus kepalanya yang tertubruk tadi.

"Kita sampai." Ujar Jeno sambil membalikkan badannya melihat So-Hyun.

So-Hyun mendongkak dan mukanya dihadapkan langsung dengan wajah Jeno.

"WHAA"

Jeno yang kaget mendengar So-Hyun yang tiba-tiba berteriak, langsung saja membengkap mulut So-Hyun.

"Kau kenapa sih?!" Bisik Jeno sambil tetap membengkap mulut So-Hyun.

PLAK

"Wajahmu tiba-tiba ada didepanku! Aku kaget!" Jawab So-Hyun sambil memukul tangan Jeno yang tadi telah seenak jidat membengkap mulutnya.

Jeno hanya mendengus sambil mengusap tangannya. Ia lalu berjalan duluan memasuki restoran yang sudah menjadi langganannya.

So-Hyun yang melihat Jeno meninggalkannya hanya bisa bergumam kesal. Namun, tiba-tiba rasa itu meluap menghilang.

Alasannya karena tempat yang ada didepannya.

"Pas sekali aku lapar.." Gumam So-Hyun lalu masuk ke dalam restoran keluarga itu.

Melihat Jeno, So-Hyun langsung saja duduk dihadapannya. Sedangkan Jeno hanya cuek saja seolah ia datang sendiri.

"Hei, Lee Jeno." Panggil So-Hyun.

Jeno hanya menaikkan satu alisnya seolah berkata, "Apa?"

"Tadi kamu berkata kita ak-akan kencan? Apa itu benar?" Tanya So-Hyun dengan hati-hati. 'Aish! Kenapa aku malah terdengar gugup?!'

"HAHAHAHA" Tiba-tiba Jeno tertawa keras sampai-sampai ada pengunjung yang melirik sekilas karena terkejut.

"He-hei! Kamu sudah gila ya?"

Perlahan So-Hyun memundurkan kursinya sedikit demi sedikit karena Jeno tidak berhenti tertawa.

"Ja-hahaha jadi kamu menganggap perkataanku itu nyata?" Tanya Jeno disela tawanya. So-Hyun mengernyit heran.

"Memang itu bohongan?"

"Tentu saja, bodoh! Mana mungkin aku mengajakmu berkencan." Jawab Jeno sambil membuka buku menu dengan santai.

So-Hyun terdiam sebentar. 'Memang sih, mana mungkin ya..'

"Heh! Kenapa kau diam? Cepat pilih makanannya!" Titah Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your ColorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang