Aku kenapa?

42 8 0
                                    

Ata POV
Aku berlari ke rooftop sekolah. Menghabiskan semua air mataku disana. Menurutku tempat yang paling indah adalah disana. Tempat yang begitu membuat suasana menjadi tenang. Aku menangis tanpa henti. Memikirkan betapa sulitnya menahan beban hidup. Selama ini aku tidak pernah mengatakan hal yang buruk kepada orang lain. Tapi kenapa mereka tega berbuat seperti ini kepadaku? Aku selama ini sabar menghadapi keangkuhan mereka, hanya karna aku miskin dan mereka kaya, mereka tidak memperdulikan perkataan mereka yang membuat orang benar-benar merasa sakit hati. Aku selama ini belajar rajin agar bisa masuk di SMA ini. Aku sukses karena kepandaianku dan mendapatkan beasiswa. Teganya mereka bilang aku ga pantes masuk ke sini. Sakit sekali.

Rani : Lo berani nantang gue hah? Heh lo denger ya, lo itu hanya anak miskin yang bejo bisa masuk disini. Lo itu harusnya malu dong sama kita-kita, Lo itu sama sekali ga pantes masuk sekolah sini. Derajat lo sama kita itu bagaikan langit dan bumi. Jangan berani-berani lo deketin Fano.

Aku terus memikirkan kata-kata itu. Dan tentang Fano. Benarkah aku harusnya tidak perlu mencintai seorang laki-laki seperti dia. Haruskah aku menjauhinya? Haruskah aku diam dan memendam rasa ini untuknya? Tapi sampai kapan?

Ata : ya ampun hari ini aku disuruh kak Fano buat nglengkapin rumus IPA ku. Udah terlambat pasti. Kak Fano pasti marah. Tapi aku kan harus jauhin dia. Ga perlu! Aku harus jaga jarak dan pandangan aja.

(aku coba cek Hp)
Ata : hah 123 panggilan tak terjawab dari kak Fano. Aku harus segera ke ruang osis

Ata berlari menuju ruang osis.

Ata mengendap-endap melihat Fano lewat jendela. Dia melihat Fano yang lagi megang buku. Ata takut bukan main. Dia pasti akan di marahin besar-besaran sama Fano.
Ata : udahlah pokoknya aku harus siap. Siap ga siap aku harus nerima apapun yang dilakukan kak Fano karena kesalahanku. Ga papa lah dimarahin sama dia. Kan marah tandanya perhatian (hehew) ngomong apa sih Ta

(Ata mengetuk pintu)

Tok..tok..tok..
Fano : dari mana aja Lo?
Ata : eee Ata tadi ke kamar mandi bentar kak
Fano : selama itu? Ngapain aja dikamar mandi sampe setengah jam? Lo mandi? Berak?
Ata : Aku minta maaf kak
Fano : kenapa dari sekian telfon gue ga ada yang Lo angkat. Satupun?
Ata : ehhhh, itu kak Ata gatau kalo ada telpon kan Ata lagi dikamar mandi hehe Hp nya juga Ata silent.
Fano : Lo jangan coba-coba bohongin gue.
Ata : Ata ga bohong
Fano : Kenapa Lo nangis?
Ata : (aduh lupa nggak basuh muka) eee tadi itu kak anuu, aku kelilipan iya kelilipan
Fano : perasaan gue dari tadi khawatir sama Lo Ta. Gue nyari lo kemana-mana tapi ga ketemu. Gue tadi juga telfon ibu Lo katanya Lo mungkin lagi naik angkot. Gue takut Lo kenapa-napa Ta (sambil memegang bahu Ata)

Hayo kira-kira Ata gimana ya perasaannya? Deg-degan kah?Ok, next?-vote and comment-Enidyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hayo kira-kira Ata gimana ya perasaannya? Deg-degan kah?
Ok, next?
-vote and comment-
Enidyah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang