1. Om Adrian

20.2K 444 45
                                    

Hai Readers tercintaaaa😚
Pembaca lama dan tentunya setia dengan cerita keluarga Adiwiyata!

Kalian jangan bingung karena disini bakalan dijelasin kok ⬇️⬇️⬇️

Ini cerita kedua orangtuanya Marvel dan Marcel, jika kalian membaca cerita ini pasti paham dan mengerti.

Beda judul dari cerita Ana dan Adrian sebelumnya? Begitu juga alur ceritanya? Bener! BENER PAKEK BANGET! Aku ubah, karena alur cerita kemarin kurang srek gimana gitu hehe, jadi alur baru. Dijamin gak kalah seru sama cerita anak-anaknya 😂

So, kalian jangan bingung plissssssssssss. Kalo masih bingung? AUTO BACA!

Terakhir, aku ingatkan untuk yang masih dibawah umur jangan membaca cerita ini karena dapat mengganggu mental dan psikis kalian. Saya harap dan mohon kerjasamanya, demi kebaikan kalian juga. Karena terdapat adegan, bagian dan cerita dewasa, 21+. Begitu pula alur ceritanya.

Dedek emesssssh, cari cerita Teenfiction yaaa😂😙

⚫ Happy Reading ⚫

_____________________________________________

Seorang gadis dengan manik mata hitam kelamnya menatap hujan diluar sana dari balik jendela kamarnya, nampak begitu deras sehingga menghasilkan suara yang cukup keras. Untung saja tidak diiringi dengan kilat petir dan angin kencang.

Mengeratkan pelukan terhadap gardigan yang ia pakai karena cuaca yang semakin sajuk dan dingin.

Membuat rasa gelisah dan khawatir kian menjadi bersamaan dengan malam yang semakin larut. Hal ini memang sudah sering, berkali-kali bahkan setiap hari, namun terhadap orang yang kita sayangi pasti dan tetap memiliki perasaan seperti sekarang ini.

TOK! TOK! TOK!

Indra pendengaran gadis tersebut mendengar ketokan pintu begitu keras diantara suara hujan yang turun, dengan gesit melangkah keluar kamar menuju pintu depan rumah dan membukanya.

Langsung memapah dan membawanya masuk kedalam tak lupa kembali menutup juga mengunci pintu.

"Ayah pasti mabuk" ucap gadis tersebut dengan nada sedih setelah mendudukkan Ayahnya dikursi ruang tengah, memperhatikan Ayahnya yang memejamkan mata, tak bisa diam dan terkadang meracau tak jelas. Semua bajunya basah kuyup.

Gadis tersebut beranjak pergi guna mengambil handuk dan membuat segelas susu hangat setelahnya kembali lagi duduk disebelah Ayahnya.

"Ayah minum susu dulu biar enakan" ketika diterima dan diminum oleh Ayahnya, gadis tersebut menggosok-gosok rambut Ayahnya agar cepat kering begitu juga tubuh atas Ayahnya.

"Ayah, Ayah Ana antar ke kamar ya" tidak perlu balasan gadis bernama Ana tersebut kembali memapah tubuh Ayahnya yang sedikit berisi dan berotot yang pastinya berat, menuju kamar sang Ayah.

Ana mendudukkan Ayahnya dikursi kamar, jika tidak basah Ana pasti langsung membaringkan tubuh Ayahnya diatas kasur, seperti biasanya.

Ana melangkahkan kakinya namun sekejap menjadi tidak jadi, sebuah tangan mencekalnya erat. Refleks membuat Ana menoleh dan berekspresi bertanya kepada sang Ayah.

Damar, itulah nama Ayah Ana. Suka berjudi dan minum-minuman keras, kedua hal itu kebiasaan melekat kuat atau bahkan permanen dalam diri Damar setelah kematian mendiang sang istri. Mendongak, menatap putrinya dengan mata merah dan sayunya.

Om Adrian! & Short Story (21+) (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang