BADAI

33 3 1
                                    

Dari tiga ratus enam puluh lima hari,
badai yang datang bisa dihitung jari,
langit yang cerah lebih banyak menghampiri.
Syukurmu mesti lebih kencang dari kufurmu,
tahmidmu mesti lebih banyak dari butiran tasbihmu.

Badai itu datangnya sejenak,
tapi kerusakannya beranak-pinak,
barulah kau buru-buru mengadopsi Tuhan.
Badai kau yang mengundang,
Tuhan yang kau suruh untuk mengusirnya.

Untunglah Tuhan Maha Pemurah.
Dia tetap mengelus kepalamu dan berkata
"Mintalah, pasti Kuberi."

Keluarlah sekarang, berteman dengan gelap
Hingga tak ada satu orang pun yang kau percayai.
Keluarlah esoknya, bermandikan cahaya
Hingga semua orang mempercayaimu.

-Bekasi, 24 Juli 2019-

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang