HEARTBEAT 🔞🔞

4.4K 190 158
                                    

!!!!PERINGATAN!!!!
MENGANDUNG KONTEN 18+ JADI MOHON KESADARANNYA BUAT YANG MASIH DI BAWAH UMUR BUAT SKIP PART INI
.
.
Iya tau gue mereka juga gak bakal sadar dan malah semangat baca kalo dikasih peringatan gitu 😒😒 bukan salah gue kalo otak kalian bocah2 tercemar ya!!

BTW jangan berharap adegannya iya iya banget. Sumpah gue tuh gak bisa bikin gituan 👉👈.
Dan maklumin kalo ada typo soalnya gue males baca ulang wkakakakakakak

Satu lagi jangan lupa vote dan komen 😘😘😘😘😘
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kedua mata itu saling menenggelamkan satu sama lain. Woojin mulai mengecup lembut puncak kepala Jihoon lalu turun ke kedua mata, hidung, dan pipi, membuat sosok yang berada di bawah kungkungannya itu memejamkan mata menikmati setiap sentuhan bibir sang kekasih di wajahnya.

Woojin menghentikan gerakannya tepat di depan belahan bibir Jihoon, membuat pria manis itu membuka mata karena merasa hilangnya sentuhan yang tadi dirasakannya.

" Kau punya jadwal besok? " tanya Woojin tanpa menjauh dari wajah Jihoon. Deru nafasnya menerpa tepat di atas bibir Jihoon.

Jihoon menggeleng menjawab pertanyaan Woojin.

" Bagaimana dengan lusa? " tanya Woojin lagi.

Jihoon menggeleng lalu memamerkan senyuman manisnya. " Aku tidak ada jadwal sampai tiga hari ke depan. " ucapnya lalu mengalungkan kedua tangannya ke leher sang dominan, semakin mengikis jarak di antara mereka.

" Baguslah, karena sepertinya kau harus menahan sakit beberapa hari setelah ini. " ucap Woojin dengan suara rendahnya dan sebuah senyuman miring di bibirnya.

" I'd love it. "

***

Jihoon masih mendesah penuh gairah di bawah tubuh Woojin. Sudah hampir satu jam berlalu sejak penyatuan mereka dan tidak ada satupun di antara mereka terlihat ingin mengakhirinya.

Woojin seakan masih menyimpan banyak tenaga untuk menggerakkan pinggulnya. Mengeluar masukkan miliknya ke dalam lubang sempit milik Jihoon. Menggeram penuh nafsu setiap kali lubang itu menjepit juniornya lebih kencang.

Merasa kegiatannya segera mencapai puncak, Woojin semakin mempercepat gerakannya. Desahan dan erangan penuh kenikmatan dari mulut Jihoon semakin terdengar liar setiap kali pria di atasnya menusuk dalam hingga menekan titik nikmatya.

Jihoon merasakan sesuatu yang hangat memenuhi lubangnya sampai membuat perutnya terasa penuh. Bahkan Jihoon bisa merasakan cairan yang tak tertampung sepenuhnya itu merembes keluar.

" Hoon, kalau kau hamil... hah.. aku pastikan akan bertanggung jawab. " ucap Woojin di tengah nafasnya yang memburu setelah pelepasan pertamanya tadi.

Jihoon mengeratkan pelukannya pada tubuh Woojin.

" Park bodoh. Aku tidak akan hamil berapa kalipun kau memasukiku. " ucap Jihoon tepat di telinga Woojin.

Woojin mengangkat tubuhnya. Tangan kanannya membelai surai Jihoon yang sudah sangat basah karena keringat yang terus mengalir keluar dari pori-pori kulitnya.

" Kau benar. " ucap Woojin lalu mengecup kening Jihoon.

" Kalau begitu aku akan terus memasukimu lagi dan lagi sampai kau sendiri yang memintaku berhenti. " bisik Woojin sensual di telinga Jihoon.

Hello Today (오늘도 안녕)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang