🍁 SATU 🍁

3 4 0
                                    


Semoga pada suka ya,jgn lupa vomen nya, makasih udah mau mampir:)

*****

Setelah jam istirahat tiba, barulah kuping ara yang memanas mulai normal kembali,

pasalnya Ririn sejak selesai upacara hanya mengoceh tentang betapa kesalnya dia karena tidak di perdulikan, padahal kan ara juga ga sadar dia bisik bisik.

"Jadi udah selesai kan? Udah gak sensi lagi kan? Itu si Ara juga penging kali Rin, gue aja pusing!" Ucp Fildza salah satu dari sekian orang yang duduk dgn mereka di kantin, yg mendengarkan semua luapan emosi Ririn yang siap nyemprot kapan saja

"Ah, urusan gue lah, Ara juga kaga pusing buktinya!" Balas Ririn berucap sambil menatap jengah Fildza dan sekitarnya

"Ini knp pada sibuk adu jotos si? Besok pas acara debat baru adu mulut, ga pada tempatnya bgt" saut seorang lagi masih satu daerah tempat duduk dgn ara, sementara itu Ara hanya diam dan menikmati setiap bacotan bacotan dari temen temennya, sedikit banyak nya membantu Ririn diam dan melupakan masalah tadi pagi

Sekarang Ara sudah selesai dgn bakso kuah nya, beranjak pergi ke luar kantin

"Rin, bayarin ya! Kebelet nih," jelas Ara sebelum akhirnya berlalu Sambil berlarian

Sementara Ririn Hanya menatap nanar punggung Ara yang sekarang sudah hilang oleh tikungan koridor.

"NASIB_-" mungkin Ririn membatin karena Ara meninggalkan nya dan menitip pesan tanpa meninggalkan uang.

*****


S
k
I
p

Sementara itu Ara keluar dari kamar mandi dgn wajah lega Karna sudah tidak kebelet, dia berjalan santai di lorong-lorong kelas, padahal sudah bel dia masih saja santai, entah apa yang merasukinya.

"Walaupun aku suka bercanda, tetapi mengenai masa depan aku akan selalu serius! Apalagi dengan kamu!" Ucapan yang lebih ke berteriak itu menggema di lorong sekolah, terdengar puitis, menghadirkan teriakan² dari setiap jendela kelas, menampilkan wajah-wajah baper para perempuan penggila cogan

POV author
"Padahal mah b aja!!"
End

Sementara itu Ara masih mengedarkan pandangan ke sekeliling, kemudian memergoki sosok awan yang tercengir kaku, sedangkan Ara bingung dan mengernyit heran, lalu pergi dari lorong itu,

takut-takut ia di labrak fans berat si awan bodor itu!.

Sesaat setelah Ara mulai menjauh awan pun kembali bersuara, "walaupun kamu bingung, aku tetap suka!" Serunya lebih keras, lalu di sambung dgn desas desis fans nya yang menatap iri.

Sedangkan Ara acuh tak acuh Karna tak faham

Ara terus berjalan dan kini sudah mencapai kelas,tapi dia tidak merasa ada tanda-tanda guru yang mengajar, sebab suasana kelas terlihat riuh, dan dia tidak mau ambil pusing dengan itu, dia hanya berjal menghampiri Ririn yang menumpukan tangan di atas meja dan menenggelamkan wajahnya di sela tangannya,

"Rin,gue lupa ngasih duit bakso, hehe, nih! Makasih ya." Ucap Ara yang baru datang mengalihkan perhatian Ririn, sehingga dia mendongak dan mengubah posisi

a oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang