I Feel You (Dua)

36 5 0
                                    

KANYA dan PUTRA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KANYA dan PUTRA

Aku suka aja gtu ngeliat pasangan ini >,<

***

"Sampeeee" Putra menepikan motornya. Lalu membantu Kanya melepaskan helm.

Disinilah mereka. Taman dekat komplek perumahan yang mereka tempati. Ya, Kanya dan Putra tinggal berdekatan. Satu komplek hanya beda blok. Disini juga mereka sering bertemu, Putra sering melihat Kanya duduk di tengah taman bersama anak kecil yang mengajaknya main sambil menikmati es krim cokelatnya.

"Emm kamu duduk duluan di tempat biasa ya, aku beli es krim dulu"

"Oke kak hati-hati"

Putra terkekeh mendengar yang Kanya ucapkan. Tempat es krim itu ada di sebrang jalan, hanya sekitar 10 langkah dari tempatnya sekarang.

"Aku kan cuma ke depan doang by"

"Gak ada salahnya kan kak hati-hati, klw kakak gk liat-liat bisa aja nanti nginjek daun atau apa gtu kepeleset trus ada mobil kenceng eh kakak ketab--"

"Hush amit-amit deh kamu mikirnya sampe ke situ, udh sana duduk dluan"

"Hehe oke"

Untungnya tempat es krim itu tidak terlalu ramai seperti biasanya.

"Mas biasa ya satu cokelat satu vanilla" ucap Putra kepada Mang Boim si penjual es krim. Bahkan mereka sudah saling kenal karena Putra dan Kanya sudah di cap menjadi langganan.

"Eh Mas Putra, sendirian nih? Mana Mba Kanyanya?"

"Ada tuh, lagi nunggu" tunjuk Putra ke arah Kanya yang sedang duduk menunggunya. 

"Oh iyaya, saya ndak lihat tadi hehe" 

Sambil menyiapkan pesanannya Mang Boim mengajukan pertanyaan kepada Putra, sedikit kepo dengan hubungan Putra dan Kanya.

"Kalian ini serasi loh mas" 

"Oya jelas dong Mang" jawab Putra dengan percaya diri

"Kalian ini satu sekolah, sekelas atau ndak?"

"Ngga Mang, Kanya adik kelas saya. Saya kelas 12 dia kelas 10."

"Wah Mas Putra lulus duluan ya, pisah dong sama pacarnya"

Tiba-tiba Putra memikirkan perkataan papinya kalau keluarganya ingin dia melanjutkan pendidikannya di luar negri seperi saudaranya yang lain. Tapi dia tidak bisa meninggalkan Kanya. 

"Mas es krimnya sudah jadi nih, ko ya malah bengong" suara Mang Boim. membuyarkan lamunan Putra

Putra tersenyum kikuk "Eh iya Mang makasih"

"Terima kasih kembali Mas.." ucap Mang Boim sambil tersenyum ramah

Putra berjalan menghampiri Kanya. Terlihat pacarnya itu sedang memainkan handphone nya.

"Taaddaaaa!! your moodbooster for my moodbooster"

"Wow!! Thank you kak"  mata Kanya berbinar melihat es krim cokelat kesukaannya.

Putra memperhatikan Kanya, pacarnya itu seperti anak kecil ketika sedang menyantap makanan kesukaannya. lucu, membuatnya gemas.

"Makannya sambil cerita ya, by.

"Emang gak bosen dengerin cerita aku terus kak?"

Seingat Kanya, dialah yang paling sering bercerita dan Putra selalu siap mendengarkan. Apa pacarnya itu tidak punya masalah di hidupnya? Ah, mungkin hidupnya sudah cukup sempurna pikir Kanya.

"Mana ada bosen. Aku senang kalau kamu mau cerita sama aku, tandanya kamu percaya kan sama aku." ucap Putra tersenyum sambil mengelus rambut Kanya yang selalu halus itu.

"Jadi gini kak," 

"Kamu tau kan kalau pekerjaan ayah aku di kantor lagi gak stabil sekarang, mungkin itu yang buat ayah jarang banget pulang ke rumah. Aku sedih liat bunda mikirin ayah, bang Kenan jg gk bisa diandelin. Dia sibuk dengan dunianya sendiri."

"Kamu udah coba hubungin ayah?" tanya Putra

"Udah, ayah bilang dia lagi butuh waktu sendiri. Aku ngerti kalau itu keputusan ayah, tapi paling nggak dia kabarin bunda kan? Ini nggak."

"Mungkin ayah kamu lagi fokus buat nyelesain masalahnya by, jadi tanpa sengaja dia melupakan yang ada di rumah." utra memberi pengertian kepada Kanya

"Dan untuk masalah abang kamu, dia udah dewasa. Aku yakin dia tau mana yang benar dan mana yang salah. Roda itu berputar by, ada kalanya kita sedih dan senang. Setiap masalah pasti akan berlalu." sambung Putra

Kanya tersenyum, Putra selalu berhasil membuatnya merasa lebih baik.

"Makasih kak, untuk selalu menjadi pendengar yang baik."

"Apapun akan aku lakuin selama aku bisa by, aku sayang kamu."

"Aku juga sayang kamu, hehe gk berasa es krim ku udah habis"

"Kamu mau lagi?"

"Sehari cukup satu kok kak"

"Kalau gtu sekarang kita pulang ya, udah mau maghrib nanti bunda nyariin lagi."

"Yuk."

***

"Assalamualaikum bunda, aku pulanggg" ucap Kanya sambil membuka pagar rumahnya

"Waalaikumsalam sebentar sayanggg"

Bunda muncul membuka pintu rumah yang terkunci. Putra dan Kanya langsung mencium tangan bunda.

"Eh, sama Putra lagi. Maaf Kanya selalu merepotkan kamu ya Put,"

"Saya gak merasa direpotkan kok tante, dari pada dia di anterin sama cowok lain kan." Putra melirik ke arah Kanya

"Cowok mana juga yang mau nganterin aku, ngarang Kak Putra tuh bun."

"Ya ampun kalian ini, ayo Putra masuk dulu. Kamu makan aja dulu di sini ya, tante udah masak loh."

"Makasih tante sebelumnya, tapi Putra pulang aja deh. Tadi Papi katanya ada perlu di rumah."

"Yah sayang banget loh. Yaudah gpp, lain kali ya."

"Siap tante. Saya permisi ya assalamualaikum."

"Waalaikumsalam" jawab Bunda dan Kanya

Setelah melihat Putra pulang, Kanya dan bundanya segera masuk ke dalam rumah.

"Wahhh Wangi banget masakannya bunn eeeuummm"

"Iyaa dongg.. makanya kamu mandi dulu sana, baru makan. Bunda tungguin"

"Ngga ah bun, kita makan dulu aja"

"Et, et enak aja. Mandi dulu. Kamu bau tau gk ew" Bunda menutup hidungnya mengejek Kanya

"Isshhh bundaaaa.. Yaudah aku mandi dlu. Tungguin kita makan bareng. "

"Oke. Gk pke lama ya."

Setidaknya masih ada Kanya disisiku.

***

Vote dan Komennya Jangan di lewatin dong,

Maaciw >,<




I Feel YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang