2

6.6K 613 15
                                    

"Pangeran.. tolong..."

"Apa yang kalian lihat, cepat bawa dia menjauh," ucap Sasuke dengan wajah dingin yang sanggup membuat semua orang meremang melihatnya. Ekspresinya yang datar membuat siapa saja tidak dapat membaca ataupun menebak apa yang sedang dipikirkannya.

"Pergi dan jangan pernah datang kemari lagi," seru Sakura saat ia berhasil dipisahkan dari Yugao. Kini pelayan itu masih bergetar ketakutan melihat tatapan Sakura.

"Apa yang sebenarnya terjadi ?" tanya Sasuke dengan nada dingin saat Yugao sudah berada dihadapannya, onyxnya tampak berkilat tajam.

"P-pangeran, Putri sudah gila. Sa-saat tadi saya membawa sarapan untuknya, tiba-tiba dia menyerang saya," jelasnya dengan suara bergetar, ia bahkan tak berani mengangkat kepalanya.

"Aku rasa kau sudah bosan hidup," kata Sasuke.

"T-tidak Yang Mulia, sungguh a-aku tidak melakukan apapun. Yang sedari tadi berada disini adalah Hinata, aku yakin dia yang melakukan sesuatu pada Putri Sakura," kata Yugao berusaha membela dirinya. Tangannya menunjuk-nunjuk Hinata, yang kini tengah menenangkan Sakura.

"Jika memang benar, Sakura pasti sudah menyerangnya," desis Sasuke.

"Pukul dia dua puluh kali karena sudah berani menyakiti Putri Ketujuh dan memfitnah pelayan lain atas kesalahannya," titah Sasuke. Para perajurit yang ada disana segera melaksanakan apa yang Sasuke katakan tanpa menghiraukan teriakan Yugao "Tidak... Yang Mulia, aku mengaku salah, mohon ampuni aku Yang Mulia.... Yang Muliaaaaa..." jeritan itu terus terdengar hingga semakin lama semakin menghilang.

'Ini baru awal pembalasanku,' batin Sakura tersenyum sinis.

"Pergi dan buatkan sup penenang untuk Putri Ketujuh," Hinata segera melaksanakan apa yang diperintahkan Sasuke, ia berjalan keluar setelah sebelumnya membungkuk hormat pada tuannya itu.

Setelah kepergian Hianta, Sasuke berjalan mendekati Sakura yang masih terdiam. Tangannya terulur untuk mengakat wajah cantik itu, dapat ia lihat tatapan kosong dari emerald dihadapannya.

"Jika memang benar apa yang diakatan pelayan tadi, maka aku berharap kau tidak akan pernah terbangun," katanya seraya menelusuri setiap inchi wajah Sakura.

"Aku ingin melihat berapa lama kau bisa bertahan," sambungnya kemudian mengecup sekilas bibir istrinya.

🌸🌸🌸

Malam hari, taman belakang Istana

Angin berhembus sedikit kecang malam ini, hawa dingin terasa kentara bagi siapa saja yang berada diluar.

"Apa kabar yang kudengar itu benar ?" tanya Izumi dengan suara angkuh, onyxnya menatap hamparan bintang diatas sana sedangkan disampingnya berdiri Yugao yang sedang membungkuk hormat padanya.

"Benar Nona, Putri Sakura sudah gila. Ia tiba-tiba menyerang saya saat saya mengantarkan makanan untuknya. Pandangan matanya juga nampak kosong," balas Yugao tenang, meski sekujur tubuhnya terasa nyeri akibat hukuman yang diberikan Sasuke, tapi dia tetap datang kemari untuk menemui Izumi.

"Hm jika memang benar begitu maka akan semakin mudah untuk menyingkirkannya", kata Izumi seraya memandang Yugao.

"Kau tenang saja, saat aku berhasil menyingkirkan Sakura aku pasti akan memberimu hadiah karena kau sudah membantuku selama ini," ujarnya kembali dengan seringai terulas dibibir tipisnya.

"Terimakasih Nona," Yugao tersenyum senang mendengarnya, ia membungkukkan badan memberi hormat pada junjungannya itu.

"Sebentar lagi akan diadakan festival pertengahan musim gugur, disana aku akan membuat Sakura malu seumur hidupnya hingga ia tidak akan berani menampakkan wajahnya didepan umum," sambung Izumi.

ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang