Menuju pagi;
deras hujan turun begitu indah
terlihat seperti salju beku; mencairAku tersenyum saat hujan itu mendekati kedua pipiku
Mengulurkan tangan; lalu mengusapnya dengan lembut
Menghela nafas seperti habis dikejar anjing liarKupejamkan mata cantik berwarna merah ini
Kuucap kata "aku mencintai tulus tanpa alasan"Lalu tubuhku menggigil
bibirku bergetar tak henti
Degup jantung terdengar hebat
Jatuh cinta; hal yang paling dinanti banyak pemburu hatiSayangnya aku miskin akan rasa yang telah ku miliki
Aku letih atas dasar pengorbanan menuju kandas
Rasa ku mati; tetap dalam hati
Elegi bermain di diri yang tak kunjung hentiNyatanya, aku hanya penggenap dalam larikmu
Aku obat dalam mabukan asmaraHasil ego menguasai diri
Pagi menjadi saksi perdebatan antara tetesan hujan dan asmara
YOU ARE READING
Cinderel'Diary
Romanceada kata yang hilang dalam larikku ku coba mencari; semoga kau yang menyembunyikan