BAB 8 - DON'T THROW ME AWAY

7.6K 934 83
                                    

"Xiongzhang..."

Lan Xichen mengangguk, mengerti maksud adiknya.

"Kalau begitu, mari kita menyelidiki masalah ini juga."

Wangji mengangguk.

Terdengar suara petasan dari luar. Terilhat kembang api dengan bentuk model awan Gusu diatas langit. Itu sinyal khusus dari arah keluarga Mo!

"Keluarga Mo dalam bahaya!" Ujar Lan Xichen

Duo giok Lan membungkuk mohon pamit kepada ibu pemilik rumah, kemudian bergegas ke arah keluarga Mo. Tampak mayat ganas yang sudah mengelilingi orang-orang yang masih hidup.

"Zewu-jun! Hanguang-jun!"

Lan Wangji memainkan guqinnya, berserta Xichen yang memainkan Liebing. Keduanya berusaha menjinakkan Mayat ganas yang ada.

Ketika mayat ganas mulai menjinak, Lan Xichen segera meminta mereka keluar dari kediaman Mo dan menghimbau warga sekitar.

Tetapi, entah apa yang terjadi, salah satu mayat ganas itu ada yang tersadar dan menyerang secara brutal ke arah Mo Ziyuan dan nyonya Mo.

"Zewu-jun! Hanguang-jun! Tolong!"

Bichen keluar dari sarungnya, terbang melesat ke arah mayat ganas itu dan menusuknya.

Mo Ziyuan menghela napas lega, tetapi tiba-tiba tubuhnya bergerak tidak sesuai kemauannya. Tangan kirinya mulai menyerang dirinya sendiri!

"Tolong! Tolong aku!" Teriak Mo Ziyuan

Secara tiba-tiba, tubuh Mo Ziyuan dan Nyonya Mo lenyap ditengah kegelapan. Tubuh mereka menghilang. Dan pada saat yang bersamaan, Mo Xuanyu masuk kedalan kediaman.

"Ada apa ini?!"

Semuanya menengok ke arah Mo Xuanyu. Mayat ganas itu mulai tersadar dan mulai menyerang Xuanyu.

Mata Mo Xuanyu membelalak, bersiap untuk lari. Tetapi, seseorang menariknya dari belakang. Seseorang berpakaian serba hitam berserta penutup kepala dengan warna yang sama menarik kerah Mo Xuanyu. Tubuh Mo Xuanyu dibawa lenyap berserta pria hitam itu didalam kegelapan.

Tubuh Wangji mematung. Dia tampak mengenal orang itu.
"Weiying?" Gumamnya

Tetapi mayat ganas mulai menyerang dua giok Gusu Lan itu. Sedangkan para pelayan dan orang-orang yang masih hidup itu sudah berlari keluar. Hanya tersisa Hanguang-jun dan Zewu-jun itu.

Lan Wangji ingin mengejar sosok hitam itu. Entah kenapa, dia merasa kalau itu Wei Wuxian. Entah itu halusinasinya, atau kenyataan. Dia tidak peduli.

Langkah Wangji terhalang oleh mayat-mayat itu. Mayat ganas mulai menyerang Wangji. Dengan kasar, Wangji menebaskan bichen, berniat buru-buru pergi.

"Wangji?"

"Xiongzhang, Weiying." Ujar Wangji, berniat memberitahu kakaknya kalau dia ingib mengejar sosok yang dianggap Wei Wuxian itu.

Lan Xichen menghela napas, tangannya turut bergerak membantu adiknya menebas mayat ganas itu.
"Jangan gegabah. Bisa saja itu jebakan."

Lan Wangji menggeleng, "Itu Weiying."
Gerakan Wangji semakin cepat. Dia ingin bertemu dengan sosok itu. Wei Wuxian atau bukan, dia tetap harus memastikannya.

"Wangji, tadi xiongzhang sedikit melihat wajahnya. Itu sepertinya bukan tuan muda Wei." 

Lan Wangji tidak memperdulikan perkataan kakaknya. Dia semakin brutal menusuk mayat ganas yang menghalangi jalannya.

Sedikit lagi. Sedikit lagi mereka habis.

"Netranya merah. Bukankah manik tuan muda Wei itu abu-abu?"

SWEET BLOOD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang