Part 4

184 31 4
                                    

WARNING!!!














HATI HATI DENGAN TYPO ATAU KESALAHAN NAMA DLL YANG KELEWAT SAAT REVISI 🤧🤧



Matahari telah tenggelam sejak 2 jam yang lalu, tergantikan dengan si cantik bulan yang diikuti dengan kawan-kawannya--jutaan bintang. Yewon si putri tidur terbangun karena merasakan elusan lembut di kepalanya. Perlahan kelopak mata gadis tersebut terbuka, menyambut malam yang sudah datang.

Pria yang mengelus puncak kepala Yewon tersenyum kecil begitu gadis tersebut sudah membuka matanya. Senyum semakin lebar atau lebih tepatnya tertawa kecil, dikala Yewon menyambut kedatangannya dengan kedua bola mata yang nyaris keluar. Setelah gadis tersebut sadar sepenuhnya, dia bangkit dari tidurnya dan memeluk pria yang ada di depannya sekarang ini.

“Appa!! Yewon rindu,” keluh Yewon yang kemudian diikuti isakan kecil dari bibir kecilnya

“Astaga, hanya 3 hari kau sudah seperti ini. Tidak malu dengan calon menantu appa?”

Kim Donghae melepas pelukannya untuk menghapus air mata Yewon.

“Calon menantu? Appa ingin menjodohkanku?Astaga, aku masih remaja.”

Donghae tertawa lepas mendengar perkataan Yewon. Sebelum berbicara lagi, pria tersebut mencubit hidung Yewon, “Terlalu sering menonton drama dan membaca novel jadinya seperti ini."

“Tadi maksudulnya calon menantu itu apa?"

“Di ruang tamu ada temanmu, Seokjin bilang lelaki itu sudah membuat anak appa ini jatuh cinta untuk yang pertama kalinya,”

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut ayahnya, Yewon pun segera berlari keluar kamarnya

Dan benar kata ayahnya. Begitu ia sampai di ruang tamu, disana sudah ada sang pujaan hati bersama dengan kakaknya. Entah apa yang sedang kedua lelaki berbeda umur itu bicarakan, yang Yewon tahu bahwa sekarang ini Yoongi sedang tersenyum bahkan tertawa kecil. Yewon suka tawanya

“Ekhem, ada yang diam diam memperhatikan,” goda Seokjin ketika ia melihat Yewon yang berada di ujung tangga, membuat Yoongi menoleh ke arah gadis tersebut

"Kenapa Yoongi bisa ada disini?" Tanya Yewon sambil berjalan ke arah dua lelaki tersebut.

“Pikir saja sendiri kenapa dia bisa ada disini."

Yewon duduk di samping kakaknya, masih mencerna apa yang dikatakan oleh Seokjin. Baru kemudian Yewon teringat bahwa seharusnya sekarang ini ia bersenang-senang dengan teman-temannya, bukan tidur-tiduran di rumah. Seingatnya, terakhir kali ia bersama dengan teman-temannya adalah ketika berada di bioskop.

Sekarang Yewon tahu kenapa Yoongi bisa berada di sini, pria itu pasti yang telah membawanya pulang. Setelah mengetahui jawaban dari pertanyaannya, Yewon menjerit kemudian menutup wajahnya menggunakan telapak tangan. Jeritannya membuat kedua lelaki yang ada di dekatnya menoleh ke arahnya.

“Apa aku berat?” tanya Yewon setelah menampakkan wajahnya. Sontak membuat Seokjin tertawa terbahak-bahak, sedangkan Yoongi menahan tawanya

“Tentu saja berat,” celetuk Seokjin kemudian kembali tertawa

“Tubuhku berisi, bukan gendut,” bela Yewon

“Tidak ada yang mengatakan jika kau gendut Ye.”

“Terserah!"

“Oh iya, kenapa Yoongi tidak langsung pulang?"

"Jalanan ke rumahnya ditutup karena ada buronan yang kabur dan polisi sedang mencarinya," jawab Seokjin

The First and Last || UMGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang