rumah camer

57 4 0
                                    

Valeron home

Cittt!

Mereka berdua sudah sampai dan valeron juga sudah memarkirkan mobilnya dengan baik tetapi Sasa masih saja tertidur pulas.

"Lah dia tidur"ucap Valeron dan langsung terfokus menatap Sasa.

"Cakep bener dah"tambah nya sambil menyempilkan rambut Sasa di belakang telinga, kerena menutupi sebagian wajah gadis tersebut.

"Emm.."Sasa mulai menggercapkan mata dan tersadar dari tidurnya karena meresa terganggu oleh tangan yang tak sengaja menyentuh pipinya.

Hal itu berhasil membuat Valeron gugup, ia memalingkan pandangannya kedepan dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"udah sampe ya?"tanya sasa

"Hmm"ucapnya sedikit dingin.

"Ga mau ajak aku turun nih?"
ucap Sasa yang malah memalingkan pandangannya ke arah kaca.

"Iya ayo"ucap Valeron setelah berhasil mengagetkan Sasa.
Bagai mana tidak? Selang 5 detik Sasa bertanya, pria tersebut tiba-tiba sudah membukakan pintu untuknya dan mengulurkan tangan untuk membantu nya turun.

Sasa turun dari mobil dan memperhatikan sekitarnya.

"Ini rumah kamu?" tanya sang gadis yang terpukau saat melihat rumah mewah nan megah itu.

"Rumah jenglot" ucapnya sambil  memutar bola mata malas.

"Emang ada ya jenglot ganteng gini"ucap Sasa lirih tetapi masih mampu terdengar oleh Valeron.

Valeron malah terkekeh geli mendengarnya.

"Kenapa ketawa!"sinis Sasa sambil mencubit lengan Veleron.

"Ehh engga ga, siapa yg ketawa?"elak pria tersebut.

"Tau ah"ucap Sasa memutar bola mata sambil melipat ke dua tangannya di dada.

"Udah ayok masuk"ajaknya yang langsung menarik tangan Sasa begitu saja.

Assalamualaikum mi

Teriaknya yang begitu nyaring sampai terdengar di seluruh rumah.

Wa'alaikumussalam

"ehh handsome prince nya mami"ucap wanita yang baru saja menuruni tangga.

"Ehemmm mami dibawain malaikat cantik pesenan mami "tambanya setelah sampai di lantai bawah.

"Tante berlebihan"ucap Sasa sambil mencium punggung tangan wanita yang masih terlihat sangat cantik itu. Bahkan terlihat seperti kakak valeron bukan lagi ibunya.

"Panggil mami aja sayang"ucapnya sambil mengusap dagu Sasa lembut.

"Ehh iya mam mm mmi"gugup nya.

"Nama kamu Sasa kan? Kamu inget mami ga?"

"Iya mi caca masih inget kok, kan kita sering ketemu"

"Ehemmm"valeron mendehem tetapi sambil memalingkan wajahnya"kok jadi di cuekin gini ya"tambahnya sambil melirikkan matanya ke arah mereka.

Mereka yang melihatnya hanya mengerutkan kening dan sesekali saling tatap lalu terkekeh.

Valeron memutar bola matanya malas  lalu naik ke lantai dua menuju kamarnya.

"Masak bareng mami yuk" ajak Fania.

"Hayuk mi"jawabnya sambil tersenyum tipis.

                              Dapur

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

first boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang